Selasa, 21 April 2020

Penanganan Hasil Perikanan - Tepung Ikan


Tepung ikan mungkin bagi sebagian orang sudah banyak yang kenal dan sering menggunakannya terutama bagi pembudidaya ikan. Tepung ikan merupakan salah satu produk hasil dari pengolahan ikan yg mempunyai kadar air rendah. Diantara keunggulan tepung ikan di bandingkan tepung-tepung yang lain yakni dirinya mempunyai kandungan protein & mineral yg amat tinggi. Sehingga, tidak heran jikalau tepung ikan tidak jarang difungsikan oleh para peternak yang merupakan salah satu bahan pokok utk pakan ternak.
Tidak Hanya itu, tepung ikan pun sanggup difungsikan yang merupakan sumber lemak & protein, apalagi kusus lagi asam lemak tidak jenuh rantai panjang. Kandungan ini mempunyai peran yg teramat mutlak terhadap perbaikan penampakan reproduksi binatang ternak.Tidak Sedikit penelitian sudah menunjukkan bahwa asam lemak esensial yg terkandung dalam tepung ikan bisa meningkatkan produktivitas, penampakan & mutu product ternak.Ikan pada umumnya lebih banyak dikenal daripada hasil perikanan lainnya, karena jenis tersebut paling banyak ditangkap dan dikonsumsi. Ikan sangat baik digunakan sebagai bahan pangan, karena banyak menggandung komponen-komponen yang diperlukan oleh tubuh. Seperti protein, lemak, sedikit karbohidrat, vitamin, dan garam-garam mineral. 

Protein merupakan komponen terbesar setelah air, maka ikan merupakan sumber protein hewani yang sangat potensial (Hadiwiyoto, 1993).Tepung ikan merupakan salah satu bahan baku sumber protein hewani yang dibutuhkan dalam komposisi makanan ternak dan ikan. Kandungan protein tepung ikan memang relatif tinggi. Protein hewani tersebut disusun oleh asam-asam amino esensial yang kompleks, diantaranya asam amino Lisin dan Methionin. Disamping itu, juga mengandung mineral Calsium dan Phospor serta vitamin B kompleks khususnya vitamin B12 (Murtidjo, 2001).


Tepung ikan

Tepung ikan (fish meal) adalah salah satu produk pengawetan ikan dalam bentuk kering, kemudian digiling menjadi tepung.

Bahan baku tepung ikan umumnya adalah ikan-ikan yang kurang ekonomis, hasil sampingan penangkapan dari penangkapan selektif, glut ikan (ikan yang melimpah) pada musim penangkapan dan sisa-sisa pabrik pengolahan ikan seperti pabrik pengalengan dan pembekuan tepung ikan dan minyak ikan.

Menurut Irawan (1995), usaha pengolahan tepung ikan sangat menguntungkan bagi pengusaha ikan, sebab sisa-sisa ikan yang dibuang percuma dapat dimanfaatkan sebagai bahan pembuatan tepung. Salah satu syarat pembuatan tepung ikan adalah tersedianya bahan mentah yang cukup dan bahkan berlebihan serta harganya murah.

Mutu tepung ikan yang dihasilkan tergantung pada jenis dan kesegaran bahan mentah yang diolah, dan juga teknologi pengolahannya.  Untuk mendapatkan tepung ikan bermutu baik perlu dikembangkan teknologi pengolahan dengan cara konvensional yang sudah lazim digunakan dalam industri tepung ikan.

Tepung ikan merupakan salah satu bahan baku pakan yang banyak mengandung protein. Protein ikan dibutuhkan karena selain mudah dicerna, juga mengandung asam amino dengan pola yang hampir sama dengan pola asam amino yang terdapat dalam tubuh ternak.

Pada umumnya, para peternak menambahkan tepung ikan dalam formula pakan ternak untuk merangsang pertumbuhan daging ternak mereka (Zalniati, 2005).



Alur proses pembuatan tepung ikan

Keterangan :
- Penyortiran : dilakukan untuk memisahkan antara bahan baku yang bagus, setengah bagus dan yang tidak bagus

- Perebusan : dilakukan untuk menghilangkan lemak-lemak yang mengganggu proses selanutnya, dan bakteri-bakteri yang tidak berguna.  Dilakukan dengan cara : bahan baku dimasukan ke alat perebus selama 2 menit untuk menghilangkan lemak, kemudian bahan baku tersebut diangkat dan dilanutkan pross selanjutnya

- Pencacahan : Tahap dilakukan guna mencacah bahan baku yang telah mengalami proses perebusan untuk dicacah menjadi potongan-potongan sesuai dengan ukuran yang telah ditentukan

- Pengeringan : Dilakukan guna mengeringkan bahan baku yang telah mengalami proses pencacahan
- Penggilingan : Dilakukan guna menggiling bahan baku yang telah dikeringkan dan hasil proses ini adalah tepung ikan yang sesuai dengan ukuran yang diinginkan

- Pengepakan : Dilakukan pengepakan tepung ikan selanjutnya dilakukan penyimpanan di dalam silo/gudang.

Tepung ikan yang bermutu baik harus mempunyai sifat-sifat sebagai berikut: butiran-butirannya agak seragam, bebas dari sisa-sisa tulang dan benda-benda asing lainnya (Moeljanto dalam Taufik, 1996).

Tepung ikan yang baik adalah tepung ikan yang berkadar protein tinggi yaitu diatas 60% dan mengandung kadar lemak rendah antara 3%-7%.

Lemak yang terlalu tinggi akan mengakibatkan tepung ikan mudah tengik sehingga menyebabkan mutu pakan rendah. Tepung ikan yang memenuhi syarat di atas adalah tepung ikan rucah yaitu dapat menyamai tepung ikan impor (Puspitasari, 2005).

Menurut Murtidjo (2001), sesuai standar kualitas FAO, maka tepung ikan yang berkualitas baik harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:
  • Tepung ikan harus merupakan partikel-partikel yang dapat melewati saringan Tyler nomor 8.
  • Tepung ikan memiliki warna terang, keputihan, abu-abu, sampai cokelat muda.
  • Tepung ikan memiliki kandungan protein lebih dari 50%.
  • Tepung ikan memiliki kandungan lemak 2,5%-5%.
  • Tepung ikan memiliki kandungan air sekitar 6%.
Mutu tepung ikan yang dihasilkan dengan cara konvensional mudah untuk dikontrol, karena semua tahap-tahap pengolahan dan kondisinya dapat diatur dengan baik.

Pada metode konvensional juga dapat dihindarkan adanya penundaan yang terjadi di antara tahap-tahap pengolahan yang biasanya terjadi pada cara sederhana (Ilyas, dkk., 1985).

Menurut kompiang (1985), tepung ikan digunakan dalam ransum pakan berfungsi sebagai sumber protein/asam amino essential, oleh karena itu persyaratan yang harus dipenuhi antara lain:
  • Kadar protein yang tinggi dan mudah dicerna, dimana kesediaan asam amino tinggi.
  • Kadar air tidak melebihi 10%.
  • Kadar lemak tidak melebihi 8% dan penambahan antioksidan sangat dianjurkan.
  • Bebas dari kontaminasi, terutama jamur, bakteri-bakteri penyebab penyakit.
Pengolahan tepung ikan dengan cara konvensional mutunya lebih baik dibandingkan dengan mutu tepung ikan yang diolah dengan metode semi konvensional maupun cara tradisional, sebab cara konvensional menghasilkan tepung ikan yang kadar proteinnya lebih tinggi dan kadar lemaknya lebih rendah. (Erlina, dkk., 1988).

Membuat Tepung Ikan secara Sederhanan

Bahan yg butuh disiapkan :
1. Ikan teri atau ikan-ikan mungil yang lain tepat kepentingan. Buat percobaan, lumayan pakai 5kg ikan teri. Argumen memanfaatkan ikan teri atau ikan mungil merupakan dikarenakan murah.

Peralatan yg butuh disiapkan :
-Penggiling
Berfungsi utk menggiling ikan-ikan basah jadi bubur ikan.

-Oven (opsional)
Berfungsi buat mengeringkan bubur ikan supaya kadar air menyusut sampai 8%. Dapat pula menggunakan sinar matahari, kekurangannya, memakan dikala lama & mutu masihlah kalah bersama yg memakai oven atau steam.

-Presser
Berfungsi buat mengeluarkan kadar lemak terhadap bubur ikan.

Proses & Trik Menciptakan Tepung Ikan Dengan Cara Sederhana

1. Menggiling Ikan Basah
Penggilingan ikan basah rata rata dijalankan terhadap ikan yg berukuran akbar & sedang. Kepada ikan bersama ukuran mungil benar-benar jarang sekali utk memasuki proses penggilingan.

Ikan berukuran gede yg sudah disortir dulu dibuang jeroannya & dicuci. Tidak Sama halnya dgn ikan berukuran mungil yg mana tak ada pembuangan daleman terhadap prosesnya. Ikan seterusnya digiling bersama mesin penggiling ulir sampai jadi bubur ikan mentah.

2. Pengukusan
Bubur ikan yg berasal dari hasil gilingan langkah perdana & ikan selanjutnya dikukus dalam uap panas tatkala 1 jam. Tunggu hingga ikan mungil atau bubur ikan tadi sudah matang bersama baik. Tujuannya biar jadi bubur masak ikan.

3. Pengeringan
Bubur masak ikan seterusnya dikeringkan bersama memanfaatkan sarana pengering hingga kandungan airnya jadi berkisar 8 prosen. Sesudah selesai, barulah hasil pengeringan tersebut jadi cake kering ikan.

Cake kering ikan kering menaruh kandungan lemak tinggi ialah di atas 30 prosen. Pengeringan bersama menggunakan cahaya matahari memerlukan jangka disaat yg cukup lama. Bahkan, dinilai kurang efisien utk dilakukan terkait hasil akhir kandungan air terhadap cake ikan yg serta susah utk terukur.

4. Pemerasan Minyak
Bersama memanfaatkan sarana press, cake kering ikan dulu diperas sampai minyaknya ke luar. Proses ini berfungsi biar tepung yg didapat jadi kering & tahan lama.

5. Penggilingan Cake
Hasil cake yg sudah melintasi langkah press selanjutnya digiling memakai mesin hingga tepung ikan terasa halus (lolos ayakan 40 hingga 60 mesh).

6. Packaging (opsional)
Langkah terakhir dari trick pelaksanaan tepung ikan merupakan mengemasnya ke dalam karung plastik atau wadah kedap uap air. Sebelum mengawali pengemasan, pastikan kandungan kepada air tepung di bawah 8 prosen biar bisa disimpan dgn musim saat lama.





Referensi :

Vatria, B., 2019; https://www.researchgate.net/publication/340512042/Penanganan Limbah Hasil Perikanan

Erlina, dkk., 2016 : Modul Pembuatan Tepung Ikan dan Pemanfaatannya, BPPP Tegal.  https://kkp.go.id/brsdm/bp3tegal/


1 komentar:

  1. mari gabung bersama kami di Aj0QQ*c0M
    BONUS CASHBACK 0.3% setiap senin
    BONUS REFERAL 20% seumur hidup.

    BalasHapus