Kamis, 26 Agustus 2021

Budidaya Ikan Tawes - Pembesaran Benih

Mengingat wilayah Indonesia yang memiliki sumber air dan juga beragam jenis ikan konsumsi yang melimpah, menjadi peluang usaha di bidang perikanan di indonesia yang sangat besar. Ikan tawes adalah salah satu jenis ikan konsumsi yang sangat digemari oleh masyarakat. Pada intinya, kegiatan usaha di bidang perikanan yakni meliputi produksi, pengolahan, dan pemasaran. Di sini kita akan membicarakan tentang kegiatan yang pertama, yaitu proses produksi. Oleh sebab itu, teknik budidaya ikan tawes akan kita pelajari di sini.
Bagi Anda yang ingin membudidayakan ikan tawes sangatlah penting untuk memahami cara budidaya ikan ini dengan baik. Cara budidaya yang benar akan menentukan hasil panen yang kita dapatkan. Berikut ini kami akan memberikan beberapa informasi penting terkait bagaimana cara beternak ikan tawes, mulai dari proses pembenihan, pembesaran, hingga waktu panen tiba.

Proses Pembenihan Ikan Tawes


Sebetulnya kita bisa langsung membeli bibit ikan tawes yang telah siap untuk dibesarkan di kolam-kolam kita, akan tetapi bagi Anda yang ingin mempelajari cara pembenihan atau pembibitan ikan tawes, berikut informasinya. Langkah yang pertama yaitu kita mulai dengan memilih induk jantan dan betina ikan tawes yang baik. Indukan-indukan yang telah siap untuk dipijahkan yakni induk jantan yang telah berusia satu tahun dan induk betina yang telah berusia satu setengah tahun. Atau jika kita kesulitan menentukan umur ikan, maka kita bisa melihat bagian kelaminnya apakah sudah matang atau siap.

Induk-induk yang telah dipilih selanjutnya dimasukan ke dalam kolam pemijahan. Jumlah perbandingan induk jantan dan betina di dalam kolam pemijahan yaitu kurang lebih 50 ekor induk jantan dan 25 ekor induk betina. Setelah itu induk akan bertelur di sekitar kolam, kemudian telur akan menetas kira-kira setelah 3 hari kemudian. Selanjutnya anak-anak ikan tawes tetap kita pelihara di kolam tersebut hingga berusia sekitar tiga minggu.

Pengambilan Benih Ikan Tawes
Proses selanjutnya di dalam teknik beternak ikan tawes yaitu memindahkan benih yang telah siap. Setelah berumur 21 hari, benih-benih selanjutnya akan dideder di dalam kolam khusus selama sekitar 1 bulan. Pendederan dilakukan dengan menebar benih ke kolam yang telah disiapkan, dengan perbandingan jumlah kurang lebih 20 ekor per meter kubik.

Selanjutnya benih-benih tersebut bisa kita jual ataupun kita pindah ke kolam-kolam lain untuk kita besarkan sendiri. Biasanya jika benih yang didapat sangat banyak sedangkan kolam pembesaran tidak dapat menampung semuanya maka akan diambil sebagian untuk dibesarkan dan sisanya akan dijual. Itulah cara ternak ikan tawes dari sisi pembenihan. Selanjutnya akan kita lanjutkan ke proses pembesaran ikan tawes.

Pembesaran Benih
Benih ikan tawes membutuhkan ruang gerak yang leluasa untuk bisa bertumbuh dengan baik. Oleh sebab itu, Anda perlu menyiapkan kolam yang luas supaya ikan lebih nyaman. Dalam satu meter kubik air, sebaiknya Anda mengisinya dengan 4 ekor benih ikan tawes berukuran 5 hingga 8 cm. Jika lebih padat dari itu, kemungkinan benih ikan tawes tidak bisa tumbuh dengan maksimal.

Sebaiknya Anda menjaga kadar oksigen di dalam air tetap cukup untuk bernapas ikan. Caranya adalah dengan menjaga suhu air agar tetap pada posisi normal dan tidak terlalu panas. Apabila suhu air meningkat, kadar oksigen di dalamnya pun menurun. Ikan tawes bisa lebih mudah mati akibat kekurangan O2.

Perhatikan pula pakan yang diberikan kepada ikan tawes. Umumnya, jenis pakan yang ideal untuk mempercepat pertumbuhan benih tawes antara lain jeroan sapi atau ayam yang telah dihaluskan, daun singkong, kangkung, dan dedak. Berikan pakan tersebut secara selang-seling, namun Anda juga bisa mencampurnya sekaligus.

Apabila tumbuh normal, ikan tawes akan mencapai ukuran ideal ketika memasuki bulan keenam. Saat inilah panen mulai bisa dilakukan.

Pemeliharaan Ikan Tawes di Kolam Pembesaran
Benih yang sudah siap untuk dibesarkan panjang ukuran tubuhnya yaitu sekitar 5 cm sampai 8 cm. Kita bisa langsung memasukan ikan-ikan tawes yang telah siap dibesarkan dengan tingkat kepadatan kira-kira 4 ekor ikan per meter kubik. Perlu dicermati agar jumlah ikan di dalam kolam tidak terlalu padat karena akan mempengaruhi hasil panen yang akan di dapat.

Selanjutnya kita memelihara ikan dengan cara memberi pakan secara teratur maupun merawat kebersihan kolam. Kita harus selalu memastikan bahwa air di dalam kolam mendapatkan pasokan oksigen yang cukup. Selain itu kita juga perlu melancarkan proses sirkulasi air agar ikan tidak mudah terkena penyakit.

Pakan tambahan yang biasa diberikan untuk proses pembesaran ikan tawes sehingga memenuhi kriteria ukuran sebagai ikan konsumsi yaitu daun-daun, dedak, singkong, kangkung, dan lain-lain. Ketika memberi makan, kita akan melihat kerakusan ikan tawes yang dengan cepat akan menyambar makanan yang kita berikan. Masa panen dilakukan biasanya ketika ikan telah berumur 6 bulan.

Lebih Untung Jual Benih atau Tawes Siap Konsumsi?


Pada langkah ketiga dari budidaya ikan tawes di atas, Anda dihadapkan pada dua pilihan bukan? Mungkin Anda bingung harus menjual benih saja atau lanjutkan ke tahap pembesaran. Berikut kelebihan dan kekuranagn masing-masing pilihan yang dapat Anda jadikan sebagai pertimbangan.

Kelebihan dan kekurangan menjual bibit ikan tawes:
  • Proses budidaya jauh lebih singkat karena hanya butuh waktu sekitar satu bulan sejak pemilihan induk hingga ikan siap jual.
  • Modal yang diperlukan untuk membeli pakan jauh lebih sedikit karena waktu pemeliharaan pun lebih singkat.
  • Penjualan harus dalam partai besar karena benih atau bibit tawes biasanya ditujukan bagi peternak ikan.
  • Pangsa pasar lebih sempit karena yang membutuhkan benih ikan hanyalah kalangan pembudidaya.
  • Hasil yang didapatkan lebih sedikit, namun sebanding pula dengan modal yang dikeluarkan.
Kelebihan dan kekurangan menjual ikan tawes siap konsumsi:
  • Proses budidaya lebih lama, setidaknya butuh waktu sekitar 6 hingga 7 bulan untuk bisa panen.
  • Modal yang diperlukan lebih banyak karena Anda harus membeli pakan dan juga suplemen tambahan selama 6 hingga 7 bulan berturut-turut.
  • Pangsa pasar lebih luas karena hampir semua kalangan dapat membeli ikan tawes untuk dijadikan sebagai lauk atau olahan ikan lainnya.
  • Hasil dan keuntungan yang didapatkan jauh lebih besar, sebanding dengan modal dan waktu yang dibutuhkan.
  • Anda bisa menjual ikan tawes dewasa dalam partai besar sekaligus maupun eceran.
Kunci dari cara budidaya ikan tawes dengan modal seadanya adalah mulailah dengan satu dua ekor indukan. Untuk harga indukannya sendiri sekitar Rp 3.500/ekor. Karena dimulai dengan jumlah indukan sedikit, jumlah anakan tentunya juga tidak banyak, sehingga tidak perlu menyiapkan kolam besar. Dengan kata lain, modal keseluruhan yang perlu disiapkan tidak banyak.


Referensi
  1. Budiharjo A. 2001. Perubahan karakter morfologi ikan tawes (Barbodes gonionotus) yang hidup di Danau Gua Serpeng, Gunungkidul. Biodiversitas, 1(2): 104-109.
  2. Kusmini II, Mulyasari, Widiyati A, Nugroho E.2009. Karakter genetik ikan tengadak (Barbodes sp.), ikan tawes albino (Bar- bodes sp.) dan ikan tawes (Barbodes gonionotus). Prosiding Seminar Nasional Tahunan VI Hasil Penelitian Perikanan dan Kelautan. Yogyakarta, Sabtu 25 Juli 2009, Jilid I Budidaya Perikanan. UGM. ISBN : 978-979-99781-9-6.
  3. Perikanan Budidaya. Departemen Kelautan dan Perikanan, Jakarta: 135 hlm. Effendie, M.I. 1979. Metode biologi perikanan. Yayasan Dewi Sri, Bogor. 140 hal 
  4. Mudjiman, A. 2004. Makanan ikan. Penebar Swadaya. Jakarta
  5. Prabandani,N., A. Budiharjo dan S.Listyawati, 2005. Komposisi pakan buatan untuk meningkatkan pertumbuhan dan kendungan protein ikan Tawes. BioSMART, Vol.7 No.2/ Oktober, 2005. UNS, Surakarta : 83-90
  6. Santoso, B. & Wikatman, T.S. 2001. Petunjuk praktis budidaya ikan tawes. Penerbit Kanisius. Yogyakarta. Sumantadinata, K. 1981. Perkembangbiakan ikan-ikan peliharaan di Indonesia. Sastra Hudaya. Bogor. Susanto, H. 2000. Usaha pembenihan dan pembesaran ikan Tawes. Penebar Swadaya. Jakarta. Wirahadikusumah. 1985. Biokimia : Metabolisme energi, karbohidrat, dan lipid. Penerbit ITB. Bandung.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar