Jumat, 27 Agustus 2021

Budidaya Ikan Tawes - Prospek Bisnis Usaha

Ikan tawes merupakan salah satu ikan asli Indonesia. Ikan tawes dalam habitat slinya adalah ikan yang berkembang biak di sungai, danau dan rawa – rawa dengan lokasi yang disukai adalah perairan dengan air yang jernih dan terdapat aliran air, mengingat ikan ini memiliki sifat biologis yang membutuhkan banyak oksigen dan hidup di perairan tawar dengan suhu tropis 22 – 28°C, serta pH 7. Ikan ini dapat ditemukan di dasar sungai mengalir pada kedalaman hingga lebih dari 15 m, rawa banjiran dan waduk. Ikan tawes adalah termasuk ikan herbivore atau pemakan tumbuhan (Kotelat et al., 1993).Ikan tawes merupakan salah satu ikan asli Indonesia terutama pulau Jawa. Hal ini juga yang menyebabkan tawes memiliki nama ilmiah Puntius javanicus. Namun, berubah menjadi Puntius gonionotus, dan terakhir berubah menjadi Barbonymus gonionotus. Ikan tawes memiliki nama lokal tawes (Indonesia), taweh atau tawas, lampam Jawa (Melayu). Di Danau Sidendreng ikan tawes disebut bale kandea (Amri dan Khairuman, 2008).

Ikan tawes termasuk ke dalam famili Cyprinidae seperti ikan mas dan ikan nilem. Bentuk badan agak panjang dan pipih dengan punggung meninggi, kepala kecil, moncong meruncing, mulut kecil terletak pada ujung hidung, sungut sangat kecil atau rudimenter. Di bawah garis rusuk terdapat sisik 5½ buah dan 3-3½ buah di antara garis rusuk dan permulaan sirip perut. Garis rusuknya sempurna berjumlah antara 29-31 buah. Badan berwarna keperakan agak gelap di bagian punggung. Pada moncong terdapat tonjolan-tonjolan yang sangat kecil. Sirip punggung dan sirip ekor berwarna abu-abu atau kekuningan, dan sirip ekor bercagak dalam dengan lobus membulat, sirip dada berwarna kuning dan sirip dubur berwarna oranye terang. Sirip dubur mempunyai 6½ jari-jari bercabang (Kottelat et al., 1993).

Cara Budidaya Ikan Tawes dengan Modal Minim 
Tawes adalah salah satu jenis ikan yang banyak digemari oleh masyarakat dalam negeri. Ikan yang memiliki ukuran tubuh rata-rata 30 cm ini memiliki daging yang kenyal dan cocok disantap dengan nasi hangat plus sambal. Habitat asli ikan ini adalah sungai, anak sungai, waduk, dan rawa yang berair jernih dan alirannya lambat. Setelah mengetahui sekilas informasi tentang ikan tawes, berikut adalah penjelasan mengenai cara budidayanya.

1. Pemilihan Induk Ikan
Bibit ikan tawes sebenarnya bisa langsung kalian beli di tempat pembibitan ikan, tapi untuk mengetahui cara budidaya yang benar, kalian juga harus paham dengan proses pembibitannya.

Pertama, pilihlah indukan yang terdiri dari jantan dan betina. Untuk sang jantan, usianya harus sekitar 1 tahun. Dan untuk betina, harus berusia minimal 1,5 tahun. Menapa usianya berbeda antara jantan dan betina? Ikan tawes betina lebih cepat dewasa dibandingkan dengan ikan jantan.

Jika kesulitan untuk mengetahui usia si ikan, kalian juga bisa melihat dari tampilan fisiknya. Tawes jantan yang sudah siap kawin akan memiliki tutup insang yang kasar. Tak cukup hanya melihat ciri fisik, Anda juga perlu melakukan pengetesan. Caranya adalah dengan mengurut dari arah perut hingga ekor ikan. Jika keluar cairan putih dari lubang di bawah perut, artinya ikan tersebut telah dewasa dan siap kawin.

Sedangkan ciri-ciri betina adalah lubang kelamin berwarna kemerahan, tutup insang lebih licin, keluar cairan hitam jika perutnya diurut, dan perut ikan terlihat besar tapi lembek saat disentuh. Ciri-ciri lain yang biasanya ada di kedua indukan (jantan dan betina) adalah kepala ikan tampak kecil dan runcing, lubang anus lebih dekat dengan pangkal ekor, dan pangkal ekor serta sisik-sisiknya terlihat lebih lebar.

2. Kolam Pemijahan
Setelah memilih indukan yang sesuai kriteria, masukkan ke dalam kolam pemijahan dengan ketinggian air sekitar 20 cm. Perbandingan jumlah indukan adalah 1 betina:2 jantan. Jumlah ikan jantan harus lebih banyak untuk berjaga-jaga apabila salah satunya tidak dapat mengawini ikan betina.

Proses perkawinan ikan tawes biasanya akan berlangsung di malam hari saat langit gelap. Namun Anda harus menaruh kedua ikan ini di dalam satu kolam yang sama sejak pagi atau siang. Tujuannya adalah supaya indukan-indukan tersebut bisa beradaptasi dengan lingkungan dan lawan jenisnya.

Berhasil atau tidaknya proses perkawinan indukan ikan tawes akan bisa terlihat esok paginya. Anda akan melihat butiran-butiran telur yang ada di dasar kolam. Jika telur sudah terlihat, sebaiknya Anda memperkecil arus di kolam pemijahan agar telur tidak hilang karena hanyut.

Tunggu selama 2 hingga 3 hari untuk menunggu proses penetasan bayi ikan tawes. Sebaiknya Anda tak memindahkan anakan ikan tersebut apabila usianya belum mencapai 3 minggu atau 21 hari. Sejak pertama menetas, Anda harus memberikan pakan secara rutin. Umumnya pakan yang diberikan kepada anakan ikan adalah kutu air.

3. Pemindahan Benih
Setelah 21 hari bertahan di kolam pemijahan dan penetasan, ukuran anakan ikan tawes sudah lebih besar. Artinya, sekarang saatnya untuk memindahkan ikan tersebut ke kolam lain yang disebut sebagai tempat pendederan.

Ada teknik khusus yang perlu Anda lakukan supaya lebih mudah dalam menangkap anak-anak ikan tawes. Pertama, Anda perlu mengurangi volume air yang ada di dalam kolam. Namun jangan terlalu surut supaya ikan tetap hidup. Setelah itu, gunakan waring atau jaring kecil untuk menangkap ikan. Pindahkan langsung ke kolam pendederan secara perlahan.

Ada dua pilihan ketika Anda sampai di tahap ini. Pertama, Anda bisa menjual benih ikan ini kepada para peternak ikan khusus pembesaran tawes. Namun Anda bisa juga melanjutkan proses pemindahan benih ke proses pembesaran ikan.

4. Pembesaran Benih
Benih ikan tawes membutuhkan ruang gerak yang leluasa untuk bisa bertumbuh dengan baik. Oleh sebab itu, Anda perlu menyiapkan kolam yang luas supaya ikan lebih nyaman. Dalam satu meter kubik air, sebaiknya Anda mengisinya dengan 4 ekor benih ikan tawes berukuran 5 hingga 8 cm. Jika lebih padat dari itu, kemungkinan benih ikan tawes tidak bisa tumbuh dengan maksimal.

Sebaiknya Anda menjaga kadar oksigen di dalam air tetap cukup untuk bernapas ikan. Caranya adalah dengan menjaga suhu air agar tetap pada posisi normal dan tidak terlalu panas. Apabila suhu air meningkat, kadar oksigen di dalamnya pun menurun. Ikan tawes bisa lebih mudah mati akibat kekurangan O2.

Perhatikan pula pakan yang diberikan kepada ikan tawes. Umumnya, jenis pakan yang ideal untuk mempercepat pertumbuhan benih tawes antara lain jeroan sapi atau ayam yang telah dihaluskan, daun singkong, kangkung, dan dedak. Berikan pakan tersebut secara selang-seling, namun Anda juga bisa mencampurnya sekaligus.

Apabila tumbuh normal, ikan tawes akan mencapai ukuran ideal ketika memasuki bulan keenam. Saat inilah panen mulai bisa dilakukan.

Pada langkah ketiga dari budidaya ikan tawes di atas, Anda dihadapkan pada dua pilihan bukan? Mungkin Anda bingung harus menjual benih saja atau lanjutkan ke tahap pembesaran. Berikut kelebihan dan kekuranagn masing-masing pilihan yang dapat Anda jadikan sebagai pertimbangan.

Kelebihan dan kekurangan menjual bibit ikan tawes:
  1. Proses budidaya jauh lebih singkat karena hanya butuh waktu sekitar satu bulan sejak pemilihan induk hingga ikan siap jual.
  2. Modal yang diperlukan untuk membeli pakan jauh lebih sedikit karena waktu pemeliharaan pun lebih singkat.
  3. Penjualan harus dalam partai besar karena benih atau bibit tawes biasanya ditujukan bagi peternak ikan.
  4. Pangsa pasar lebih sempit karena yang membutuhkan benih ikan hanyalah kalangan pembudidaya.
  5. Hasil yang didapatkan lebih sedikit, namun sebanding pula dengan modal yang dikeluarkan.
Kelebihan dan kekurangan menjual ikan tawes siap konsumsi:
  1. Proses budidaya lebih lama, setidaknya butuh waktu sekitar 6 hingga 7 bulan untuk bisa panen.
  2. Modal yang diperlukan lebih banyak karena Anda harus membeli pakan dan juga suplemen tambahan selama 6 hingga 7 bulan berturut-turut.
  3. Pangsa pasar lebih luas karena hampir semua kalangan dapat membeli ikan tawes untuk dijadikan sebagai lauk atau olahan ikan lainnya.
  4. Hasil dan keuntungan yang didapatkan jauh lebih besar, sebanding dengan modal dan waktu yang dibutuhkan.
  5. Anda bisa menjual ikan tawes dewasa dalam partai besar sekaligus maupun eceran.
Kunci dari cara budidaya ikan tawes dengan modal minimal adalah mulailah dengan satu dua ekor indukan. Untuk harga indukannya sendiri sekitar Rp 3.500/ekor. Karena dimulai dengan jumlah indukan sedikit, jumlah anakan tentunya juga tidak banyak, sehingga tidak perlu menyiapkan kolam besar. Dengan kata lain, modal keseluruhan yang perlu disiapkan tidak banyak.


Referensi
  1. Ardiwinata, R.O. 1981. Pemeliharaan Ikan Tawes. Bandung: Penerbit Sumur.
  2. Evi, R. 2001. Usaha Perikanan di Indonesia. Jakarta: Penerbit Mutiara Sumber Widya.
  3. Fujaya, Y. 2002. Fisiologi Ikan. Jakarta: Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi, Departemen Pendidikan Nasional.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar