Ikan tawes sangat populer dan disukai oleh banyak masyarakat di daerah Jawa Tengah terutama di Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Timur. Di Sumatera dan Kalimantan tawes menjadi komoditas yang penting untuk dipelihara di keramba-keramba dan di perairan umum. Di Waduk Gajah Mungkur Wonogiri, tawes merupakan ikan yang sangat disukai oleh para pemancing dan merupakan ikan yang prolifik yaitu jenis ikan dengan fekunditas telur tinggi dan memiliki banyak anak (Susanto, 2000). Di Ngrajek, Jawa Tengah dikenal sebagai sentra pembenihan tawes. Ikan tawes dapat hidup dan berkembang di daerah berketinggian antara 50-800 m dpl. Kisaran suhu yang baik untuk pertumbuhan ikan tawes adalah sekitar 25-30 °C (Sumantadinata,1981).
Kelebihan ikan tawes adalah mudah dipelihara di berbagai jenis media, cepat berkembang biak, dan pakannya murah dan mudah didapatkan. Tawes tergolong ikan pemakan tanaman air seperti Hydrilla verticilata dan Ceratophyllum demersum, bahkan memakan dedaunan seperti daun singkong, rerumputan, dan daun talas. Selain itu tawes juga menerima makanan tambahan seperti sisa-sisa dapur, dedak, bungkil kelapa, dan bungkil kedelai. Larva tawes memakan alga bersel satu (uniseluler) dan zooplankton yang halus. Guna peningkatan pertumbuhan benih tawes maka pemberian makanan tambahan harus lebih diintensifkan misalnya 2 kali per hari pada pagi dan sore hari (Susanto, 2000; Mudjiman, 2004).
Ikan Tawes (Barbonymus gonionotus) adalah jenis ikan air tawar yang berwarna putih abu-abu, albino, berwarna abu-abu dengan bercak perak, dan ikan tawes dengan sirip perut relatif panjang.
Ikan tawes merupakan salah ssatu jenis ikan herbivora. Pemijahan ikan tawes dapat dilakukan secara alami dan buatan. Induk yang digunakan dalam pemijahan mempunyai berat sekitar 300--500 g/ekor dan umur kematangan gonadnya 8--12 bulan. Jumlah telur yang dapat dihasikan sekitar 1000 butir/gram berat badan. Umumnya induk betina dapat menghasilkan telur hingga 20.000 butir/ekor/ Induk, pada umur produksi 2-3 tahun dengan berat 1 kg bisa menjapai jumlah telur 700.000 butir / induk.
Ikan tawes dalam habitat aslinya adalah ikan yang berkembang biak di sungai dan rawa – rawa dengan lokasi yang disukai adalah perairan dengan air yang jernih dan terdapat aliran air, mengingat ikan ini memiliki sifat biologis yang membutuhkan banyak oksigen. Jika ditempatkan dalam air yang miskin oksigen ia dengan mudahnya mati.
Parameter Ikan Tawes
- Suhu : 22-28 C
- pH : 6-7
- Oksigen : >4
- Jumlah Telur : 200.000-700.000
- Umur Indukan : 1-3 tahun
Cara Pemilihan Induk Ikan TawesIkan tawes dapat dipijahkan setelah berumur lebih dari 1 tahun, Jantan > 1 tahun, betina > 1,5 tahun .Pemilihan induk yang berkualitas menentukan bibit larva yang unggul, tahan penyakit dan cepat pertumbuhannya. Berikut cara memilih induk ikan tawes
1. Ciri-ciri Indukan Betina ikan Tawes :
- Letak lubang dubur terletak relatif lebih dekat ke pangkal ekor
- Kepala relatif lebih kecil dan meruncing
- Sisik-sisiknya besar dan teratur
- Pangkal ekor lebar dan kokoh
- Perutnya mengembang kearah genetal (pelepasan) bila diraba lebih lembek
- Lubang dubur berwarna agak kemerah-merahan
- Tutup insang bila diraba lebih licin
- Bila perut diurut dari arah kepala ke anus akan keluar cairan kehitam- hitaman.
2. Ciri-ciri Indukan jantan ikan Tawes :
- Bila perut diurut dari arah kepala ke anus akan keluar cairan berwarna keputih-putihan (sperma)
- Tutup insang bila diraba terasa kasar
Persiapan Kolam Ikan Tawes
Tahapan Persiapan kolam untuk budidaya pembenihan ikan tawes
- Kolam pemijahan ikan tawes sekaligus merupakan kolam penetasan dan kolam pendederan. Sebelum dipergunakan untuk pemijahan, kolam dikeringkan.
- Perbaikan pematang dan dasar kolam, dengan cara membuat saluran memanjang (caren/kamalir) dari pemasukan air kearah pengeluaran air dengan lebar 40 cm dan dalamnya 20-30 cm.
Pelepasan Induk Ikan Tawes
Setelah diperoleh indukan yang baik dan persiapan kolam selesai dilakukan, berikutnya dilakukan tahapan pelepasan Indukan,sebagai berikut :
- Induk ikan tawes yang telah terpilih untuk dipijahkan kemudian diberok, pemberokan dengan penempatan induk jantan dan betina secara terpisah selama 4-5 hari
- Setelah diberok kemudian induk ikan dimasukkan ke kolam pemijahan yang telah dipersiapkan
- Tahapan pemasukan induk ke kolam dilakukan pada saat air mencapai kurang lebih 20 cm
- Perbandingan jumlah induk yang dilepas induk betina 25 ekor dan induk jantan 50 ekor
- Pada sore hari kurang lebih pukul 16.00 air yang masuk ke kolam diperbesar sehingga aliran air lebih deras.
- Biasanya induk ikan tawes memijah pada pukul 19.00-22.00
- Induk yang akan memijah biasanya pada siang hari sudah mulai berkejar- kejaran di sekitar tempat pemasukan air.
Penetasan Telur Ikan Tawes
Berikut cara penetasan telur budidaya pembenihan ikan tawes
- Setelah induk ikan tawes bertelur, air yang masuk ke kolam diperkecil agar telur-telur tidak terbawa arus, penetasan dilakukan di kolam pemijahan juga
- Pagi hari diperiksa bila ada telur-telur yang rnenumpuk di sekitar kolam atau bagian lahan yang dangkal disebarkan dengan mengayun-ayunkan sapu lidi di dasar kolam
- Pada umumnya, telur ikan tawes menetas semua setelah 2-3 hari
- Dari ikan hasil penetasan dipelihara di kolam tersebut selama kurang lebih 21 hari
Pemungutan Hasil Benih Ikan Ikan Tawes
- Setelah menetas semua, tunggu sampai umur 21 hari benih siap dipindahkan :
- Sebaikknya proses pemanenan dilakukan pada pagi hari
- Pemanenan dilakuakan dengan cara menyurutkan/mengeringkan kolam
- Setelah benih berada dikamalir/dicaren, benih ditangkap dengan menggunakan waring atau seser
- Selanjutnya benih ditampung di hapa yang telah ditempatkan di saluran air mengalir dengan aliran air tidak deras
- Benih lersebut selanjutnya dipelihara lagi di kolam pendederan atau dijual.
Pendederan Ikan Tawes
- Bibit yang diperoleh selanjutnya dipelihara kembali atau dikenal dengan istilah pendederan.
- Mula-mula kolam dikeringkan selama 2-3 hari
- Dilakukan perbaikan pematang, pembuatan caren/saluran
- Kemudian, dasar kolam diolah dicangkul, kemudian dipupuk dengan Urea & SP 36 sejumlah 10gr/m2 dan pupuk kandang 1 – 1,5 kg/m2 tergantung kesuburannya.
- Setelah kolam dipupuk kemudian diairi setinggi 2-3 cm dan dibiarkan 2-3 hari kemudian air kolam ditambah sedikit demi sedikit sampai kedalaman 50 cm
- Kemudian benih ditebar di kolam pendederan dengan padat tebar 10-20 ekor/m2
- Pemeliharaan dilakukan kurang lebih 3 minggu – 1 bulan.
- Selanjutnya dapat dipanen dan hasil benih dapat dijual atau ditebar lagi di kolam pendederan II.
Pakan Benih Ikan Tawes
Larva ikan tawes dapat di beri pakan alami berupa kutu air, cacing tubifex
- Budiharjo A. 2001. Perubahan karakter morfologi ikan tawes (Barbodes gonionotus) yang hidup di Danau Gua Serpeng, Gunungkidul. Biodiversitas, 1(2): 104-109.
- Guci A, Syandri H, Azrita. 2014. Karakteristik morfologi ikan gabus (Channa striata Blkr.) berdasarkan truss morfometrik pada habitat perairan yang berbeda. Jurnal Perikanan dan Ilmu Kelautan,5(1): 1-11
- Kusmini II, Mulyasari, Widiyati A, Nugroho E. 2009. Karakter genetik ikan tengadak (Barbodes sp.), ikan tawes albino (Bar- bodes sp.) dan ikan tawes (Barbodes gonionotus). Prosiding Seminar Nasional Tahunan VI Hasil Penelitian Perikanan dan Kelautan. Yogyakarta, Sabtu 25 Juli 2009, Jilid I Budidaya Perikanan. UGM. ISBN : 978-979-99781-9-6.
- Direktorat Jenderal Budi Daya. 2007. Statistik Perikanan Budidaya Indonesia 2007. Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya. Departemen Kelautan dan Perikanan, Jakarta: 135 hlm.
- Effendie, M.I. 1979. Metode biologi perikanan. Yayasan Dewi Sri, Bogor. 140 hal Mudjiman, A. 2004. Makanan ikan. Penebar Swadaya. Jakarta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar