Ikan sepat siam merupakan salah satu jenis ikan air tawar yang memiliki rasa nikmat. Ikan konsumsi yang satu ini memang namanya belum terlalu popular seperti nama ikan sejenisnya. Ikan sepat siam ini sebenarnya jika telusuri lebih dalam memang terbilang menguntungkan budidayanya.Budidaya Ikan sepat Siam (Trichogaster Pectoralis) Infoikan.com Ikan sepat siam yang mempunyai nama ilmiah (Trichogaster Pectoralis) regan dan famili dari Anabantidae ini mempunyai badan yang memanjang.
Cara budidaya sangat mudah, karena di alam liar seperti rawa dan sungai makanan ikan sepat siam ini hanya lumut dedaunan dan alga lainnya. Bagi pemula yang sudah mengtahu lebih banyak tentang sepat siam ini, dan ingin memperkembang biakkannya dengan cara budiday ikan sepat siam, sangat mudah sekali.
Ciri-Ciri morfologi ikan sepat siam
Bentuk tubuh pipih kesamping (compressed), tinggi 2,2 - 3 kali panjang standar. Mulut kecil dan dapat disembulkan. Jari-jari sirip yang pertama mengalami modifikasi atau perubahan menjadi filamen yang panjang hingga mencapai ekor. Warna badan sepat siam pada daerah punggung hijau kegelapan, sedangkan pada bagian badan sebelah samping sisik berwarna lebih terang. Pada kepala dan badan terdapat garis-garis yang melintang, dan dari mata sampai ekor terdapat garis memanjang yag terputus.
ffish.asia
Kebiasaan Hidup di Alam
Sebelum mempersiapkan kolam budidaya ikan sepat siam, alangkah baiknya jika sobat mengetahui dulu kebiasaan polah tingkah di alam bebasnya. Ikan sepat siam bukan merupakan ikan asli Indonesia melainkan berasal dari Thailand. Di alam aslinya ikan ini banyak kita temukan di rawa-rawa yang pH airnya rendah. Tidaklah heran jika di Indonesia ini dapat hidup dan berkembang biak pada perairan yang kisaran pHnya tinggi antara 4 - 9. Untuk menangkap sepat siam tidaklah sulit, karena ikan ini dapat dengan mudah tertangkap dengan alat penangkap. Oleh orang jawa ikan ini kurang begitu diminati, malah senang mengkonsumsi ikan asinnya. Oleh karena itu pemeliharaan ikan sepat ini di Jawa kurang begitu populer.
Makanan Ikan Sepat Siam di Rawa atau Alam
Ada persamaan antara larva dan benih dengan ikan-ikan dewasa dari makanan yang disukai, sehingga akan memudahkan dalam budidaya dan pemeliharaan ikan ini di kolam nantinya. Ikan-ikan dewasa menyukai Zooplankton, sedangkan benih larva menyukai Fitoplankton, yang ukuran dan komposisinya masih lembut.
Golongan zooplankton ikan dewasa sepat siam yang sangat disukai ialah Ciliata, Rotifera, Cladocera, Copepoda, Chloropyyceae. Selain itu juga sangat menyukai jenis tumbuhan tingkat tingi yang membusuk menjadi santapan yang menyenangkan tak lain yaitu kangkung dan lemna liar pasti akan disantapnya juga.
Kebiasaan Ikan Sepat Siam Berkembang Biak
Proses keberhasilan budidaya ikan sepat siam tak jauh dari kebiasaan sehari-hari. Berbeda dengan ikan Ordo Labyrhitichi yang lain seperti gurame, sepat siam mempunyai kebiasaan yang berbeda. Kalau ikan gurame tukang buat sarang sebelum melaksanakan perkawinannya, maka ikan sepat siam ini suka main bola dan memang tukang buat balon. Balon yang dibuatnya berupa gelembung-gelembung busa yang biasanya dipersiapkan kalau mau memijah. Dan yang bisa melakukan hal seperti itu biasanya ikan sepat yang sudah berusia 7 bulan ke atas. yang berumur kurang dari itu dilarang karena belum mampu.
Telur yang dikeluarkan oleh induk biasanya sekitar 7.000 - 8.000 butir, tetapi yang jadi benih biasanya hanya 4.000 ekor. Ini mungkin tidak semua benih dapat dibuahi oleh sperma jantan atau karena ada yang tidak menetas.
Memilih Induk Budidaya Ikan Sepat Siam (Trichogaster Pectoralis)
Dalam melakukan budidaya ikan sepat siam, pemilihan induk sangat berpengaruh terhadap benih dan keturunannya kelak. Ikan sepat jantan dapat dibedakan dengan ikan betina. Caranya dengan melihat panjang pendeknya sirip punggung.
Perbedaan Induk Jantan dan Bentina Ikan Sepat Siam
- Jika sirip punggung itu membulat dan pendek sehingga tidak mencapai dasar pangkal sirip ekor (caudal penducel) bisa dipastikan ikan tersebut betina.
- Namun jika sirip punggung panjang sehingga mencapai dasar pangkal sirip ekor dan ditambah lagi bentuknya yang lancip seperti sirip punggung ikan gurame maka pastilah tanpa ragu-ragu bahwa ikan tersebut mempunyai kelamin jantan.
- Ikan betina biasanya berwarna lebih bersih warnanya atau terang, sedangkan ikan jantan mempunyai warna yang lebih gelap.
- Sedangkan tinggi badan ikan jantan biasanya lebih tinggi dari betina.
Pemijahan Budidaya Ikan Ikan Sepat Siam (Trichogaster Pectoralis)
Untuk melakukan pemijahan budidaya ikan sepat siam sebenarnya tidak diperlukan yang terlalu istimewa. Namun demikian bukan berarti ikan ini bebas dikawinkan begitu saja tanpa prasarat lain. Pemijahan yang dilakukan dengan meniru kebiasaan hidupnya di alam ternyata memberikan hasil.
Kontruksi Kolam Pemijahahan Budidaya Ikan Sepat Siam (Trichogaster Pectoralis)
Ikan sepat siam tidak membutuhkan aliran air yang besar dalam pemijahannya seperti ikan keluarga cyprinidae. Bahkan di kolam air yang tergelang pu sepat siam akan dengan senang hati melakukan tugasnya mencari pasangan, membuat sarang dan kawin.
Persiapan Pemijahan Budidaya Ikan Sepat Siam (Trichogaster Pectoralis)
Setelah mengeringkan kolam tempat budidaya ikan sepat siam, isi air hingga ketinggian 60 - 80 cm. Sebelum dilakukan penebaran benih seminggu atau 10 hari sebelumnya kolam beoleh diberi pupuk kandang sebanyak 1 kg/m2. Ini dimaksudkan menyediakan makanan alami yang dibutuhkan benih nantinya.
Karena sifat induk jantan membuat sarang sebelum melakukan pemijahan, maka pada permukaan air kolam harus disediakan bahan untuk melindungi sarang yang dibuatnya. dapat berupa jerami padi yang segar.
Pemijahan Ikan Sepat Siam (Trichogaster Pectoralis)
Proses budidaya ikan sepat siam yang pertama induk jantan biasanya akan membuat sarang busa dibawah jerami yang telah disediakan mengambang di permukaan kolam. Pembuatan sarang ini dibutuhkan waktu yang agak lama juga yaitu sekitar 1 - 2 hari.
Biasanya gelembung udara (buih) yang terbentuk tersebut bergaris tengah 1,5 - 3 mm. Pada saat membuat sarang ini, induk sepat siam jantan akan berprangai galak yang mana hanya induk betina yang akan diterima mendekat. Setelah pemijahan perkawinan semuanya berjalan, telur-telur tersebut akan mengapung di bawah permukaan busa karena si induk jantan ini mengajak induk betina tepat di bawah sarang yang telah dibangunnya. Telur tersebut akan menetas setelah 2 - 3 hari sejak pembuahan. Seperti ikan lele, rupanya yang pandai merawat anak sepat siam ini adalah induk jantan.
Cara Merawat Benih Burayak Ikan Sepat Siam
Larva yang baru menetas belum membutuhkan makanan dari luar karena masih mempunyai persediaan makanan kuning telurnya. Hingga hari yang ke-tujuh, benih ikan sepat baru membutuhkan makanan dari luar, pakan benih ini dapat sobat sediakan berupa plankton yang tersedia di kolam budidaya.
Di dalam kolam pemijahan budidaya ikan sepat siam ini telur-telur dibiarkan menetas dan larvanya besar bersama-sama dengan indukya hingga berumur satu bulan. Setelah 1 bulan induk sepat siam boleh di pindahkan dari anak-anaknya.
Pembesaran Budidaya Ikan Sepat Siam (Trichogaster Pectoralis)
Pembesaran ikan sepat siam sudah boleh dilakukan sejak ikan sepat berumur 2 bulan yang biasanya berukuran panjang 5 - 6 cm. Pada usia ini ikan sudah bisa dianggap dapat melindungi dirinya dari serangan ikan buas dan dapat bersaing mencari makanan dengan ikan lainnya.
Untuk memperoleh hasil budidaya yang memuaskan, ikan sepat siam harus di suplai makanan tambahan dari luar kolam baik yang berupa tepung misalnya dedak, tepung daun, maupun kangkung, lemna, daun singkong, dan lainnya. Selama melakukan usaha pembesaran budidaya ikan sepat siam (trichogaster pectoralis) ini, kolam yang dipupuk dengan pemberian pakan tambahan akan mencapai 7 - 9 cm setelah berumur 3 bulan sejak penetasan.
Pada umur 6 bulan panjang total ikan dapat mencapai 10 - 12 cm. Sekian semoga bermanfaat..
Referensi
- Azis D.A. dan Syafei L.S, 2005. Buku Seri Kesehatan Ikan “Sepat Siam Sehat Produksi Meningkat”. Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian, Jurusan Penyuluhan Perikanan, Bogor.
- Daelami, Deden A.S. 2002. “Agar Ikan Sehat” Jakarta: Penebar Swadaya.
- Murjani, A. 2009. Budidaya Ikan Sepat Rawa (Trichogaster trichopterus) dengan Pemberian Pakan Komersil. Skripsi Jurusan Budidaya Perikanan. Fakultas Perikanan Universitas Lambung Mangkurat.
- Tampubolon, P.A.R.P. dan M.F. Rahardjo. 2011. Pemijahan Ikan Sepat Siam (Trichogaster pectoralis Regan 1910) di Danau Taliwang Sumbawa. Jurnal Ikhtiologi Indonesia,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar