Rabu, 18 Mei 2022

Ikan Sepat - Tahapan Budidaya


Ikan sepat adalah ikan yang banyak dicari oleh banyak orang baik dari para pembisnis ikan sepat perorangan dan yang lainnya. Memiliki ikan sepat harus dilakukan cara pembudidayaan terlebih dahulu agar ikan sepat tersebut menjadi berkembangbiak dan bertambah banyak .
Dalam membudidaya ikan sepat ini bisa membuat para pembudidaya menjadi sukses juga karena angka permintaan dari pasar ikan sepat ini sangat tinggi juga, maka dari itu pembudidaya harus bisa pintar bagaimana usaha budidaya ikan sepat tersebut menjadi sumber penghasilan yang sangat besar.

Menjadi seorang budidaya ikan sepat ini tidak menutup kemungkinan anda akan menjadi orang yang sangat kaya dan sukses karena permintaan ikan sepat ini banyak peminatnya juga baik dari dalam maupun dari luar negeri, patutdisukuri dan beruntung jika anda seorang budidaya ikan sepat.

Proses Membudidayakan ikan sepat sebenarnya ada yang berhasil dan ada yang malah rugi sama sekali, hal tersebut tergantung kepada para pembudidaya ikan sepat lagi bagaimana cara yang baik dan benar tersebut dalam membudidayakannya. Untuk itu anda perhatikan dan simak cara budidaya ikan sepat tersebut.

Cara budidaya ikan sepat yang baik dan memuaskan

1. Persiapan Modal
Persiapan Modal dalam setiap sistem pembudidayaan memang sangat berperan penting sekali, karena modal akan sangat berpengaruh terhadap pembudidayaan ke depannya nanti. Maka dari itu persiapkan modal anda untuk membudidayakan ikan sidat tersebut.

2. Tempat Budidaya Tempat Budidaya
Lokasi budidaya ikan sepat ini harus anda anda perhatikan juga, karena ikan sepat berbeda sekali seperti ikan yang lainnya. Ikan sepat ini lebih suka dengan air yang bersih, dan yang penting tempat dan lokasi budidaya ikan sepat ini yang lebih baik adalah kolam tembok yang sudah dirancang sedemikian rupa.

3. Pilih Bibit Berkualitas Bibit sepat
Didalam budidaya ikan sepat kita juga harus mengetahui jenis ikan mana yang bagus untuk dijadikan indukan agar nantinya hasilnya akan berkualitas, cara pemilihan dari indukan betina dengan sirip pungung membulat dan pendek sehinga tidak mencapai dasar pangkal sirip ekor sedangkan cara pemilihan dari indukan jantan dilihat dari sirip pungug panjang mencapai dasar pangkal sirip ekor, lalu di tambah dengan bentuk tubuhnya mirip dengan ikan gurame.

Pemilihan bibit unggul dan berkualitas adalah hal yang utama sekali, karena pemilihan bibit tersebut tidak dilakukan dengan baik maka akan memiliki pengaruh besar terhadap masa pembudidayaan nanti. Maka dari itu sebagai para budidaya ikan sepat agar memperhatikan terlebih dahulu keadaan ikan tersebut, karena kemungkinan ikan sepat tersebut memiliki penyakit, cacat dan yang lainnya.

Induk ikan sepat betina memiliki ciri sebagai berikut
  • Memiliki sirip punggung membulat
  • Siripnya Lebih tanpak kelihatan daripada sirip yang jantanCiri sepat jantan
  • Sirip punggung panjang
  • Mirip ikan gurame
4. Pembenihan 
Setelah anda menentukan induk ikan sepat yang bagus dan berkualitas, maka tahap selanjutnya adalah dengan membuat tempat pijah yang dimana induk ikan sepat jantan dan betina disatukan 1 kolam agar proses perkawinan ikan sepat tersebut berjalan dengan baik. Proses perkawinan pada ikan sepat tersebut bisa dilakukan selama 2 sampai 3 minggu. Setelah waktu tersebut habis maka ikan sepat jantan dipisahkan kembali ke kolam yang lainnya dan biarkan induk ikan betina tersebut berada di kolam yang tadi tunggu sampai bertelur.

Ikan ini tergolong jenis ikan yang sangat mudah di dapatkan, kita dapat memanfaatkan ikan sepat sebagai peluang bisnis karena ikan ini cukup marak di jadikan ikan penghias akuarium. Nah, agar kualitas benih ikan bisa menjadi berkualitas ikuti langkah-langkah berikut ini, 
  1. Pertama, siapkan kolam yang menyerupai habitat asli ikan ini karena hal ini akan memudahkan ikan sepat untuk bertelur. Sebaiknya kolam dibuat tenang tanpa aliran air. 
  2. Lalu, campurkan indukan ikan sepat betina dan jantan untuk memulai proses perkawinan. 
  3. Gunakan indukan betina yang sudah matang telur dengan melakukan perbandingan 1:1 antara sepat betina dan sepat jantan. 
  4. Sebelum melakukan pemijahan, sepat jantan akan membuat sarang busa yang nantinya akan dipakai sebagai tempat merekatkan telur ikan.
5. Penetasan Telur
Penetasan telur dilakukan dengan meletakan jerami diatas permukaan kolam untuk melindungi telur yang berada disarang busa dari ancaman panas ataupun dari guyuran hujan deras, ketika telur yang sudah menetas induknya dikembalikan lagi ke kolam yang lainnya bersatu agar dalam proses pembesaran burayak tidak terganggu oleh induknya secara langsung. 

Pemijahan diawali oleh membuat gelembung udara busa di bawah jerami. Pembuatan sarang ini membutuhkan waktu sekitar 1 – 2 hari. Biasanya, gelembung udara (buih) yang terbentuk bergaris tengah 1,5 – 1 mm.  Pada saat jantan membuat sarang, perangainya berubah menjadi galak dan tidak akan membiarkan kain lain mndekati sarangnya, termasuk induk betina. Namun, begitu sarang sudah selesai dibuat, perangainya akan berubah menjadi lemah lembut, terutama terhadap induk betina.

Bermodalkan sarang busa tersebut, tidak sulit bagi induk jantan untuk memikat betina yang telah matang telur. Telur – telur tersebut akan mengapung di bawah sarang busa karena induk jantan mengajak induk betina mengeluarkan telur di bawah sarang yang telah dibuatnya. Telur – telur yang telah dibuahi akan menetas setelah 2 – 3 hari sejak pembuahan. Setelah itu, induk jantan akan merawat telur dan larvanya. Larva yang baru menetas akan mendapatkan pakan cadangan dari kuning telurnya. Hingga hari yang ke – 7, benih sepat akan memakan plankton yang tersedia dari hasil pemupukan.

Di dalam kolam pemijahan ini, telur – telur dibiarkan menetas dan larvanya tumbuh bersama dengan induknya hingga berumur 30 hari. Setelah itu, induk dipisahkan dari benih – benihnya, lalu kembalikan ke kolam pemeliharaan, sedangkan benihnya dipelihara di kolam tersendiri.

Sebaiknya kita meletakkan jerami di atas permukaan kolam untuk melindungi telur yang berada di sarang busa dari terik matahari langsung maupun air hujan, karena biasanya telur akan mengambang tepat berada di bawah sarang busa tepat di bawah jerami yang mengapung. Setelah bertelur, pisahkan ikan betina dengan ikan jantan. Telur ikan akan menetas setelah 24 jam kemudian. Ketika anakan ikan sudah aktif berenang, saat itu hendaknya ikan jantan dipisahkan dari larva, agar larva itu tidak dimakannya. Larva telur yang baru menetas belum memerlukan pakan dari luar hingga hari yang ketujuh,karena ia akan memakan kuning telurnya. Pakan yang baik untuk ikan ini adalah plankton, udang renik, cacing tubifex, dan minggu-minggu berikutnya dapat diberi pakan kering yang dihaluskan.

Kolam pemijahan hendaknya agak dalam yaitu sekitar 70 - 100 cm, dan pada waktu pemijahan terjadi kolam hendaknya berair diam sehingga pemasukan air cukup untuk mengganti air yang hilang karena penguapan atau merembes. Tumbuh-tumbuhan air yang mengapung baik sekali disediakan untuk menutup sebagian kecil permukaan saja. Pada waktu pemijahan maka ikan jantan akan membuat sarang terlebih dahulu.

Pembuatan sarang dilakukan selama 1 - 2 hari. Gelembung - gelembung udara (buih) yang membentuk sarang tersebut bergaris tengah 1,5 - 3 mm. Pada waktu pembuatan sarang tersebut ikan - ikan lain tidak diperkenankan mendekat. Jika ada ikan yang mendekat maka akan dikejarnya sehingga keluar dari daerah territorial tempat sarang dibuat. Sarang biasa dibuat dari bagian tepi
atau di sudut - sudut. Setelah sarang siap maka ikan jantan memikat betina dan pemijahan terjadi di bawah sarang.

6. Cara Perawatan larva 
Perawatan larva harus dilakukan dengan cara memberi pakan yang harus sesuai karena setelah 7 hari menetas dari telur maka dia membutuhkan sumber makanan dari luar. Maka dari itu beri dengan pakanan yang khusus untuk burayak ikan sepat agar cepat besar.

Telur yang telah dibuahi tadi mengapung sampai mencapai sarang tersebut. Telur menetas setelah 2 - 3 hari. Telur kemudian dijaga oleh jantan, terutama dari gangguan-gangguan lain yang mendekat.
Untuk mengembangbiakkan ikan sepat siam ini sebaiknya kolam dipersiapkan dengan pengeringan, pemupukan dan sebagainya, agar hama benih dapat hilang dan benih cukup mendapat makanan terutama makanan alami (Zooplankton).

Pada usia umur 2 bulan, ikan sepat akan lebih mampu untuk melindungi dirinya dari ikan buas lainnya. Untuk mendapat hasil yang maksimal, ikan diberikan pakan luar seperti tepung daun, dedak, daun singkong, kangkung, dan lainnya. Karena pakan yang tumbuh di dalam kolam bisa terbatas jumlahnya.

Untuk membiakan jenis ikan ini tidak diperlukan perlakuan khusus seperti pada halnya ikan-ikan mas, tawes atau gurame. Ikan sepat dapat berbiak di kolam pemeliharaan dengan sendirinya. Tumbuh-tumbuhan air seperti Hydrilla persicillata dan air yang cukup zat asam diperlukan.

7. Pilih Sumber Air yang Baik
Dalam pembudidayaan ikan sepat tersebut kualitas air juga akan sangat berpengaruh. Air yang lebih bagus tersebut adalah air yang berasal dari sumber mata air pegunungan atau persawahan. Karena air yang berasal dari pegunungan mengandung zat yang sangat berguna bagi ikan sepat.

Dalam pembudidayaan ikan sepat ini perlu anda ketahui bahwa ikan sepat suka dengan air yang deras dan air yang lambat, maka sebagai para pembudidaya ikan sepat tersebut anda harus bisa sediakan lebih dari 1 kolam khusus untuk ikan sepat.

8. Pemberian Pakan 
Pemberian pakan makanan terhadap ikan sepat tersebut perlu diperhatikan juga, karena ikan sepat berbeda dengan ikan yang lainnya. Ikan sepat lebih suka dengan makanan alami dan buatan. Untuk makanan alami bisa anda gunakan bisa dari ulat, cacing tanah atau caing sejenisnya.

Sedangkan untuk pakan buatan anda bisa gunakan pelet khusus ikan, layer dan yang lainnya. Tujuan pemberian makanan yang alami dan buatan ini agar dalam proses pertumbuhan ikan sepat bagus dan
cepat.

9. Perawatan/Pengendalian Hama
Ikan sepat tidak akan terlepas dari berbagai penyakit maka dari itu sebelum budidaya ikan banyak, perlu diperhatikan dalam proses pemeliharaan ikan sepat tersebut agar terhindat dari berbagai penyakit yang dapat menyerang ikan sepat.



Pembesaran sepat dilakukan sejak benih berumur 2 bulan dan biasanya telah berukuran 5 – 6 cm. Pada usia itu, ikan dianggap sudah bisa melindungi diri dari serangan ikan predator atau kompetitornya.

Persiapan kolam pembesaran dilakukan seperti halnya pada kolam pemijahan yaitu kolam dipupuk terlebih dulu untuk menumbuhkan pakan alami ikan. Untuk pembesaran sepat tidak boleh hanya mengandalkan pakan alami yang terbatas jumlahnya. Untuk memperoleh pertumbuhan yang diharapkan, ikan harus disuplai pakan dari luar kolam berupa tepung (dedak, tepung daun), kangkung, lemna, daun singkong, dan pelet.

Pertumbuhan ikan sepat di kolam yang telah dipupuk dan tambah pemberian pakan akan mencapai ukuran 7 – 9 cm setelah berumur 3 bulan sejak penetasan. Pada umur 6 bulan, panjang total ikan dapat mencapai 10 – 12 cm.

Pemberian Pakan
Pemberian pakan untuk pertumbuhan ikan sepat, dapat dilakukan dengan menyesuaikan umur ikan. Hendaknya anda tidak mengandalkan pemberian pakan alami, seperti halnya plagton dan jentik nyamuk saja. Mulai mengaplikasikan pakan buatan, bisa mendukung pertumbuhan ikan sepat.

Menggunakan pakan berupa tepung ikan, bisa memudahkan ikan sepat untuk makan. Dikarenakan, tepung ikan memiliki tekstur seperti tepung dengan butiran kecil sehingga memudahkan ikan sepat makan dengan mulutnya yang relatif kecil.

Pemberian makanan lainnya seperti pelet, kangkung, dan dedak juga menjadi makanan alternatif yang bisa anda gunakan untuk pembesaran ikan sepat. Makanan yang berkualitas dan memiliki nutrisi tinggi, membuat ikan sepat mampu tumbuh dengan baik dan dapat meminimalisir kematiannya.

Ikan sepat akan mampu tumbuh mencapai ukuran 7 sampai 9 cm, apabila anda menggunakan pakan yang sesuai. Memelihara ikan sepat dengan pertumbuhan tersebut, bisa anda capai dalam kurun waktu tiga bulan saja.

10. Panen
Setelah sekian lama anda memberikan makanan pada ikan sepat, maka proses panen tersebut akan tiba waktunya. Proses panen tersebut bisa anda lakukan sekitar 3 bulan sekali setelah anda melakukan pembenihan. Proses pemanenan bisa anda lakukan dengan cara memilih ikan yang besar saja dan ikan yang masih kecil atau sedang bisa anda budidayakan kembali dan tunggu sampai ikan tersebut menjadi besar dan bisa anda panen kembali.

Setelah melakukan berbagai tahapan dalam memelihara ikan sepat, anda bisa mulai memanen ikan sepat untuk dijual sebagai ikan hias. Tepatnya adalah setelah usia ikan mencapai umur 3 sampai 4 bulan. Sebelum mulai melakukan pemanenan, hendaknya terlebih dahulu anda bisa menguras air dalam kolam. Setelahnya, bisa dilakukan penjaringan dengan baik sehingga tidak melukai tubuh ikan.

Waktu pemanenan juga harus diperhatikan sengan seksama. Waktu yang tepat untuk memanen ikan sepat adalah dilakukan pada sore hari atau pagi hari. Waktu pemanenan yang tepat, akan bisa mempengaruhi kondisi dari ikan sepat yang dipanen. Sehingga, apabila akan dijual dipasaran kondisi ikan sepat cukup sehat dan siap untuk mengisi aquarium ikan hias.

Pemanenan bisa dilakukan dengan memisahkan ukuran ikan sepat, agar nantinya lebih mudah dalam menjualnya ke toko-toko ikan hias. Hal ini dikarenakan harga ikan sepat dipasaran dipengaruhi oleh panjang dari tubuh ikan tersebut.

Beberapa cara dan tips dalam memelihara ikan sepat di atas dapat anda pelajari dan praktekkan sesuai dengan langkah-langkah yang ada. Perawatan ikan sepat yang baik dan benar, bisa berdampak pada kesehatan ikan dan warna dari sisik ikan. Kualitas ikan sepat yang baik, akan dapat terlihat dari bentuk tubuh dan warna cerah pada sisik ikan tersebut.

Pastinya dalam setiap pemeliharan anda akan menginginkan hasil maksimal dan pastinya juga menguntungkan. Oleh sebab itu, pastikan anda pun serius dalam melakukannya dan mulai memikirkan penerapan langkah-langkah yang tepat sehingga hasilnya pun memuaskan dan membawa keuntungan besar.

11. Proses Pemasaran 
Pemasaran adalah langkah terakhir yang dilakukan dalam membudidayakan ikan sepat, dan disinilah anda akan berpeluang memiliki banyak keuntungan yang sangat besar dalam membudidayakan ikan sepat.

Referensi
  1. Azis D.A. dan Syafei L.S, 2005. Buku Seri Kesehatan Ikan “Sepat Siam Sehat Produksi Meningkat”. Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian, Jurusan Penyuluhan Perikanan, Bogor.
  2. Murjani, A. 2009. Budidaya Ikan Sepat Rawa (Trichogaster trichopterus) dengan Pemberian Pakan Komersil. Skripsi Jurusan Budidaya Perikanan. Fakultas Perikanan Universitas Lambung Mangkurat.
  3. Tampubolon, P.A.R.P. dan M.F. Rahardjo. 2011. Pemijahan Ikan Sepat Siam (Trichogaster pectoralis Regan 1910) di Danau Taliwang Sumbawa. Jurnal Ikhtiologi Indonesia, 
  4. Kottelat, M., A.J. Whitten, S.N. Kartikasari, S. Wirjoatmodjo. 1993. Ikan Air Tawar Indonesia Bagian Barat dan Sulawesi. Periplus Edition (HK) Ltd. dan Proyek EMDI KMNKLH Jakarta. hal 228.
  5. Kottelat, M., A.J. Whitten, S.N. Kartikasari, S. Wirjoatmodjo. 1993. Ikan Air Tawar Indonesia Bagian Barat dan Sulawesi. Periplus Edition (HK) Ltd. dan Proyek EMDI KMNKLH Jakarta. hal 218.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar