Rabu, 18 Mei 2022

Ikan Sepat Rawa - Mengenal Lebih Jauh


Sepat rawa, Trichogaster trichopterus, atau sering disebut sepat (biasa) adalah sejenis ikan anggota suku gurami (Osphronemidae). Seperti kerabatnya yang bertubuh lebih luhur, sepat siam (T. pectoralis), ikan ini merupakan ikan konsumsi yang disukai orang, meski umumnya hanya berharga lokal. Namun di samping itu terdapat pula varian-varian hiasnya yang berwarna menarik, yang populer sebagai ikan akuarium.
Ikan ini banyak dikenal dengan nama-nama lokal seperti sepat sawah, sepat jawa, sepat biru, sepat ronggeng (Mly.), sapek (Min.) dan lain-lain. Dalam perdagangan ikan hias, bergantung pada varietasnya, ikan ini dikenal dengan nama-nama (Ingg.) seperti Three spot gourami, Blue gourami, Cosby gourami, Gold gourami, Golden gourami, serta Opaline gourami

Klasifikasi ilmiah

Kerajaan: Animalia
Filum: Chordata
Kelas: Actinopterygii
Ordo: Perciformes
Famili: Osphronemidae
Genus: Trichogaster
Spesies: T. trichopterus

Nama binomial Trichogaster trichopterus (Pallas, 1770)

Pemerian
Ikan yang bertubuh pipih dan bermoncong runcing sempit, panjang total hingga 120mm. Perak buram kebiruan atau kehijauan, dengan beberapa pita miring berwarna gelap, serta bercak hitam masing-masing sebuah pada tengah sisi tubuh dan pada pangkal ekor. Namanya dalam bahasa Inggris, Three spot gourami, merujuk pada kedua bintik hitam itu, ditambah dengan mata sebagai bintik yang ketiga. Sirip ekor berlekuk (berbelah) dangkal, berbintik-bintik.

Warna tubuh ikan ini amat bervariasi, tidak sewenang-wenang perimbangan terang gelapnya maupun pola-pola warna tubuhnya. Demikian pula bilangan jari-jari pada sirip-siripnya. Rumus sirip dorsal, VI-VIII (jari-jari keras atau duri) dan 8–9 (jari-jari lunak); dan sirip anal X-XII, 33–38. Gurat sisi 30–40 buah. Panjang standar (tanpa ekor) 2,3–2,5 kali tinggi badan. Sepasang jari-jari terdepan pada sirip perut berubah dibentuk menjadi alat peraba yang menyerupai cambuk atau pecut, yang memanjang hingga ke ekornya, dilengkapi oleh sepasang duri dan 2-3 jumbai pendek

Penyebaran dan ekologi
Varian liar yang berwarna gelap, lk. 74mm SL

Sepat rawa menyebar di Indocina, terutama di lembah Sungai Mekong, dan di Indonesia barat, yakni di Sumatra, Kalimantan dan Jawa. Sekitar tahun 1938, sepat ini dimasukkan ke Danau Tondano dan tempat-tempat lain di Sulawesi

Ikan ini hidup di rawa-rawa, danau, aliran-aliran cairan yang tenang, dan umumnya lahan basah di dataran rendah termasuk sawah-sawah serta saluran irigasi. Di saat musim banjir, penyebarannya meluas mengikuti saluran banjir ini. Sepat rawa memangsa zooplankton, krustasea kecil dan aneka larva serangga. Pada musim berbiak, ikan jantan membangun sebuah sarang busa bagi menampung dan memelihara telur-telur sepat betina, yang dijagainya dengan sifat menyerang

Varian hias yang berwarna kebiruan

Sepat, sebagaimana kerabat dekatnya yakni tambakan, gurami, betok, dan cupang, tergolong ke dalam anak bangsa (subordo) Anabantoidei. Kumpulan ini dicirikan oleh keadaan organ labirin (labyrinth) di ruang insangnya, yang amat mempunyai manfaatnya bagi membantu menghirup oksigen langsung dari udara. Keadaan labirin ini memungkinkan ikan-ikan tersebut hidup di tempat-tempat yang miskin oksigen seperti rawa-rawa, sawah dan lain-lain.

Manfaat
Bersama dengan sepat siam yang bertubuh lebih luhur, ikan ini merupakan ikan konsumsi yang digemari dan cukup penting; meskipun ikan segarnya umumnya hanya berharga lokal. Pada musim-musim banjir, ikan sepat sering didapat dalam jumlah luhur dan diasinkan bagi mengawetkannya. Ikan sepat asin merupakan komoditas penting bagi wilayah-wilayah bersungai luhur seperti Jambi. Ikan sepat juga bisa difermentasi dibentuk menjadi bekasam.

Sepat rawa yang telah diseleksi dalam penangkaran memiliki aneka pola warna. Ikan ini lebih populer daripada sepat siam dalam perdagangan ikan hias. Sepat rawa termasuk tahan dan mudah dipelihara dalam akuarium.

Jenis yang serupa
Varian yang berwarna kemerahanIkan sepat siam. Ikan sepat mutiara Sphaerichthys selatanensis

Nama latin ikan sepat rawa (Trichopodus trichopterus). Sepat masih tergolong ke dalam kelompok ikan gurami yakni jenis ikan air tawar. Namun, di Indonesia telah dikenal lama sebagai ikan konsumsi paling laris dan mudah didapat.

Pada umumnya bentuk mulutnya kecil bermoncong runcing dengan tubuh terlihat pipih jorong. Seperti ukuran tubuhnya sisiknya pun kecil-kecil yang tersusun miring berbagai ukuran.

Jenis ikan sepat diantaranya:
sepat mutiara (Trichogaster leerii),
sepat siam (Trichogaster pectoralis),
Dan sepat rawa (Trichogaster trichopterus)

Manfaat ikan sepat diantaranya sebagai salah satu sumber protein khususnya untuk daerah pedalaman. Dari sudah beredar di pasaran, ikan sepat lebih dominan dijadikan sebagai ikan asin, walaupun banyak juga dijumpai dalam keadaan segar, namun ada juga diolah menjadi bekasam dan lainnya yang sekira dapat dikirimkan ke daerah lain. Jambi adalah salah satu kota penghasil ikan sepat olahan terbanyak, yaitu kalimantan Selatan, Sumatera selatan.

Berikut ini ada beberapa kumpulan foto dan gambar ikan sepat dari berbagai jenis terutama sepat mutiara dan biru dengan harga termahal.

Gambar Ikan Sepat























Gambar Ikan Sepat - Tentang Ikan SepatJika dilihat dari gambar ikan sepat di atas, sepat semula digolongkan ke dalam suku Belontiidae, bersama cupang dan kerabatnya. Akan tetapi sekarang suku ini telah digabungkan ke dalam suku Osphronemidae, yang juga mencakup gurami dan sepat kerdil (Colisa).  Marga Trichogaster berkerabat dekat dengan marga Colisa; anggota kedua marga ini sama-sama memiliki sirip perut berupa cambuk. Namun marga Trichogaster memiliki sirip punggung yang relatif lebih pendek, dan individu dewasanya berukuran jauh lebih besar daripada Colisa. Sebagaimana kerabat-kerabat dekatnya, yakni tambakan, betok, gurami, dan cupang, sepat tergolong ke dalam anak bangsa Anabantoidei.

Kelompok ini dicirikan oleh adanya organ labirin (labyrinth) di ruang insangnya, yang amat berguna untuk membantu menghirup oksigen langsung dari udara. Adanya labirin ini memungkinkan ikan-ikan tersebut hidup di tempat-tempat yang miskin oksigen seperti rawa-rawa, sawah dan lain-lain.

Referensi
  1. "Trichogaster trichopterus". FishBase. Ed. Ranier Froese and Daniel Pauly. May 2007 version. N.p.: FishBase, 2007.
  2. Kottelat, M., A.J. Whitten, S.N. Kartikasari, S. Wirjoatmodjo. 1993. Ikan Cairan Tawar Indonesia Aspek Barat dan Sulawesi. Periplus Edition (HK) Ltd. dan Proyek EMDI KMNKLH Jakarta. hal 228.
  3. Axelrod, Herbert R. (1996). Exotic Tropical Fishes. T.F.H. Publications. ISBN 0-87666-543-1.
  4. Weber, M. and L.F. de Beaufort. 1922. The Fishes of The Indo-Australian Archipelago IV:366-367. E.J. Brill. Leiden. (sebagai Trichopodus trichopterus)
  5. Weber and de Beaufort. 1922. op. cit. p.365. (sebagai Trichopodus)^ Whitten, A.J., M. Mustafa, dan G.S. Henderson. 1987. Ekologi Sulawesi. Gadjah Mada Univ. Press. Yogyakarta. Hal 351-353
  6. Sanford, Gina (1999). Aquarium Owner's Guide. New York: DK Publishing. ISBN 0-7894-4614-6.
  7. Kottelat, M., A.J. Whitten, S.N. Kartikasari, S. Wirjoatmodjo. 1993. Ikan Cairan Tawar Indonesia Aspek Barat dan Sulawesi. Periplus Edition (HK) Ltd. dan Proyek EMDI KMNKLH Jakarta. hal 218.
  8. https://www.infoikan.com/2018/12/gambar-ikan-sepat-rawa-siam-mutiara.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar