Dalam operasional penangkapan ikan dengan menggunakan pukat cincin atau purse seine, selain alat tangkap berupa pukat cincin dan kapal, dalam operasinya di laut sering digunakan beberapa alat bantu sebagai sarana mempermudah dan mempercepat usaha penangkapan ikan di laut.
Adapun alat bantu yang sering digunakan oleh para nelayan di berbagai daerah khususnya di daerah perairan Bitung dan sekitarnya, adalah :
Rumpon
Rumpon adalah suatu alat bantu dalam kegiatan penangkapan ikan yang dipasang dan ditempatkan pada perairan laut di lokasi daerah penangkpan (fishing ground) agar ikan – ikan tertarik untuk berkumpul disekitar rumpon sehingga mudah untuk ditangkap dengan alat penangkap ikan. Ikan – ikan kecil berkumpul disekitar rumpon karena terdapat lumut dan plankton yang menempel pada atraktor rumpon. Ikan – ikan kecil ini mengundang ikan – ikan lebih besar untuk memangsanya dan demikian seterusnya sampai ikan tuna juga berada pada sekitar rumpon pada jarak tertentu (food chains). Alat bantu tersebut menjadi alat tangkap yang operasionalnya lebih efektif (menghemat bahan bakar / perbekalan).
Menurut Direktorat Jenderal Perikanan (1992), tipe rumpon yang hingga saat ini dikembangkan di Indonesia adalah disesuaikan dengan kondisi, ekosistem atau kedalaman perairan permanen dari rumpon dan tingkat teknologi yang diterapkan.
Rumpon dapat dibedakan antara Rumpon laut dangkal yang biasa disebut “Rumpon” dan Rumpon laut dalam yang biasa disebut “Payaos”. Alat bantu penangkapan yang sangat vital yang digunakan pada kapal purse seine, begitu juga seperti yang terdapat pada KM.Timur Laut 00. Rumpon ini berfungsi sebagai penarik ikan-ikan kecil yang berguna untuk memancing ikan yang lebih agar dapat tertangkap saat operasi penangkapan.
Rumpon ini terdiri dari beberapa bagian antara lain:
Rumpon
Rumpon adalah suatu alat bantu dalam kegiatan penangkapan ikan yang dipasang dan ditempatkan pada perairan laut di lokasi daerah penangkpan (fishing ground) agar ikan – ikan tertarik untuk berkumpul disekitar rumpon sehingga mudah untuk ditangkap dengan alat penangkap ikan. Ikan – ikan kecil berkumpul disekitar rumpon karena terdapat lumut dan plankton yang menempel pada atraktor rumpon. Ikan – ikan kecil ini mengundang ikan – ikan lebih besar untuk memangsanya dan demikian seterusnya sampai ikan tuna juga berada pada sekitar rumpon pada jarak tertentu (food chains). Alat bantu tersebut menjadi alat tangkap yang operasionalnya lebih efektif (menghemat bahan bakar / perbekalan).
Menurut Direktorat Jenderal Perikanan (1992), tipe rumpon yang hingga saat ini dikembangkan di Indonesia adalah disesuaikan dengan kondisi, ekosistem atau kedalaman perairan permanen dari rumpon dan tingkat teknologi yang diterapkan.
Rumpon dapat dibedakan antara Rumpon laut dangkal yang biasa disebut “Rumpon” dan Rumpon laut dalam yang biasa disebut “Payaos”. Alat bantu penangkapan yang sangat vital yang digunakan pada kapal purse seine, begitu juga seperti yang terdapat pada KM.Timur Laut 00. Rumpon ini berfungsi sebagai penarik ikan-ikan kecil yang berguna untuk memancing ikan yang lebih agar dapat tertangkap saat operasi penangkapan.
Rumpon ini terdiri dari beberapa bagian antara lain:
a. Ponton
Ponton merupakan pelampung yang terdapat pada rumpon yang berfungsi sebagai tanda.
Gambar Ponton
b. Gara-gara
Gara-gara merupakan gugusan daun palem atau daun kepala yang diikatkan pada satu tali yang berfungsi sebagai penghasil plankton yang dapat memikat ikan-ikan kecil. Selanjutnya gerombolan ikan-ikan kecil tersebut memancing datangnya ikan yang lebih besar datang dan berkumpul di sekitar rumpon. Daun palenm dipilih karea sifatnya yang lentur dan tidak mudah rusak. Ukuran panjangb gara-gara dari permukaan antara 12-20 m.
Gambar Gara-gara (agregat)
Pemberat
Dalam sebuah rangkaian rumpon yang terdapat pada KM. Timur Laut 00 terdapat sekitar enam buah pemberat dimana setiap pemberat memiki berat sekitar 200 kg. pemberat tersebut memiliki fungsi agar rumpon yang telah dijatuhkan tidak hanyut dengan arus. Pemberat ini dipasang sesuai dengan kedalaman perairan supaya rumpon tidak mudah terbawa arus air laut.
Gambar pemberat rumpon
Tali penghubung
Tali penghubung adalah rangkaian tali yang menghubungkan ponton dengan pemberat dasar. Panjang tali ini disesuaikan dengan kedalaman perairan tersebut.
Gambar Ponton
b. Gara-gara
Gara-gara merupakan gugusan daun palem atau daun kepala yang diikatkan pada satu tali yang berfungsi sebagai penghasil plankton yang dapat memikat ikan-ikan kecil. Selanjutnya gerombolan ikan-ikan kecil tersebut memancing datangnya ikan yang lebih besar datang dan berkumpul di sekitar rumpon. Daun palenm dipilih karea sifatnya yang lentur dan tidak mudah rusak. Ukuran panjangb gara-gara dari permukaan antara 12-20 m.
Gambar Gara-gara (agregat)
Pemberat
Dalam sebuah rangkaian rumpon yang terdapat pada KM. Timur Laut 00 terdapat sekitar enam buah pemberat dimana setiap pemberat memiki berat sekitar 200 kg. pemberat tersebut memiliki fungsi agar rumpon yang telah dijatuhkan tidak hanyut dengan arus. Pemberat ini dipasang sesuai dengan kedalaman perairan supaya rumpon tidak mudah terbawa arus air laut.
Gambar pemberat rumpon
Tali penghubung
Tali penghubung adalah rangkaian tali yang menghubungkan ponton dengan pemberat dasar. Panjang tali ini disesuaikan dengan kedalaman perairan tersebut.
Gambar tali penghubung
Power Block
Dalam operasi penangkapan ikan pada kapal purse seine alat yang sangat membantu dalam melakukan hauling adalah power block
Gambar Power block
Gardan/winch
Dalam proses penangkapan ikan pada kapal purse seine khususnya pada KM Timur Laut 00 hal yang paling penting adalah proses penarikan tali kerut agar jaring cepat menutup dan ikan tidak lepas.
Proses penarikan tali kerut ini harus dilakukan dengan cepat agar ikan yang sudah berada di dalam jaring tidak dapat melepaskan diri dari jaring. Panjang tali kerut secara keseluruhan adalah sepanjang 500 m.
Gambar Gardan/winch
Alat-alat Navigasi
Global Positioning System (GPS)
Dalam sebuah kapal khususnya kapal penangkap ikan tidak dapat dipisahkan dengan alat navigasi khususnya GPS. Banyak hala penting yang dilakukan yang berhubungan dengan GPS diantaranya :
- Menentukan posisi kapal serta membuat alur pelayaran
- Mencatat dan menentukan posisi rumpon yang telah maupun akan ditancapkan.
Gambar GPS
Echo Sounder
Echosuonder merupakan alat bantu yang sangat penting dalam mendeteksi adanya gerombolan-gerombolah ikan,agar mempermudah mengetahui adanya ikan-ikan sebelum melakukan setting.
Gambar Echo Sounder
Radio/SSB
Alat ini sangat berfungsi untuk melakukan antara suatu kapal dengan kapal lain. Karena pengoperasian alat tangkap purse seine menggunakan alat bantu berupa kapal lampu,sehingga setiap kapal harus menggunakan alat bantu berupa radio.
Gambar Radio/ SSB
Kapal Lampu (light boat)
Kapal lampu adalah alat bantu penangkapan yang berfungsi untuk mengumpulkan ikan di suatu tempat, sebelum dilakukan suatu operasi penangkapan.
Cahaya lampu sudah mulai digunakan untuk mempermudah proses penangkapan ikan, baik yang digunakan oleh nelayan tradisional maupun nelayan modern. Penggunaan cahaya lampu ini bertujuan untuk menarik perhatian ikan yang bersifat fototaksis positif untuk berkumpul di sekitar kapal di mana rumpon dipasang.
Jenis ikan yang tertarik pada cahaya (phototaksis positif) adalah jenis- jenis ikan pelagis kecil seperti : tembang, lemuru, teri, kembung, selar, tongkol, cakalang dan lain-lain.
Penggunaan lampu untuk penangkapan dengan alat tangkap purse seine adalah untuk mengoptimalkan usaha penangkapan. Dalam hal ini yang perlu diusahakan adalah bagaimana agar rambatan cahaya lampu dapat terbias secara s empurna. Untuk itu pengetahuan mengenai dasar perairan, kejernihan air, dan kekuatan lampu yang digunakan perlu diperhatikan.
Gambar Light boat
Teknik Pengoperasian Alat Tangkap Purse Seine pada Kapal Timur Laut 00, Akademi Perikanan Bitung, BPSDM-KP
kurang lengkap pake banget
BalasHapus