Unit Penangkapan Purse Seine
Menurut Ayodhyoa dalam Akbar (2003), bahwa ikan yang menjadi tujuan penangkapan dari alat tangkap purse seine ialah ikan-ikan pelagic shoaling species yang berarti ikan-ikan tersebut haruslah membentuk sesuatu gerombolan, berada dekat dengan permukaan air dan sangatlah diharapkan pula agar densitas shoal itu tinggi, yang berarti jarak antara ikan dengan ikan lainnya haruslah sedekat mungkin. dengan perkataan lain dapat juga dikatakan persatuan volume hendaklah jumlah individu ikan sebanyak mungkin. hal ini dapat dipikirkan sehubungan dengan volume yang terbentuk oleh jaring, akan dibatasi oleh ukuran dari jaring (panjang dan lebar) yang dipergunakan. Jika ikan-ikan belum terkumpul pada suatu catchabel area, dan ikan-ikan masih berada diluar kemampuan tangkap jaring, maka haruslah diusahakan agar ikan-ikan itu datang berkumpul ke suatu catchabel area. Hal ini dapat ditempuh misalnya dengan penggunaan cahaya, rumpon dan lain sebagainya.
Gambar jaring purse seine dapat dilihat pada Gambar 2.
Gambar 2. Jaring Purse seine
Gambar 3. Cara tangkap Purse seine
Pukat cincin (purse seine) adalah jenis alat tangkap yang tergolong ”Surrounding nets” yaitu merupakan alat tangkap yang aktif untuk menangkap ikan-ikan pelagis yang umumnya hidup membentuk kawasan dalam kelompok besar. Pukat cincin ini digolongkan juga sebagai jaring lingkar (surrounding nets, round haul nets, ring nets), karena dalam pengoperasian jaring akan membentuk pagar dinding melingkar yang mengelilingi kawanan ikan yang akan ditangkap. Setelah jaring mengurung (mengelilingi) kawanan ikan, maka pada tahap akhir penyelesaian penangkapan bagian bawahnya tertutup sehingga seolah-olah membentuk suatu kantong besar di mana kelompok ikan terkurung tanpa mampu meloloskan diri. Pada pukat cincin ini dapat dioperasikan dengan satu kapal atau dua kapal (Akbar, 2003).
Menurut Erfan (2008) terdapat perbedaan cara penggunaan kapal purse seine one boat system dan two boat system, yaitu :
One boat system :
1. Cara operasi lebih mudah. Pada operasi malam hari, lebih mungkin menggunakan lampu untuk mengumpulkan ikan pada one boat system, sedang untuk two boat system lebih cenderung hanya untuk menangkap jenis-jenis ikan yang bergerak dengan pergerakan yang cepat pada siang hari
2. Memungkinkan pemakaian kapal yang lebih besar, dengan demikian area operasi akan menjadi lebih luas
3. Pengaruh cuaca relatif kecil (lebih dapat dikuasai, dengan demikian jumlah operasi akan lebih banyak
4. Menarik jaring, mengangkat jaring, mengangkat ikan dan pekerjaan lain di dek memungkinkan dimekanisir, sehingga kerja akan lebih efisien
5. Dengan ukuran jaring yang sama, ukuran kapal akan lebih besar dibanding two boat system.
Two boat system :
1. Teoritis waktu yang diperlukan untuk melingkari gerombolan ikan akan menjadi sekitar seperdua dari waktu yang diperlukan oleh one boat system. Oleh karena gerombolan ikan mudah dilingkari dan dapat dilakukan dengan cepat, diharapkan akan mendapatkan catch yang besar
2. Sifat ikan, kondisi fishing ground (angin, arus, gelombang, dll), kondisi saat operasi, dsb akan mempengaruhi penentuan system yang dipakai.
Musim dan Daerah Penangkapan Ikan
Purse seine di Kota Medan Kecamatan Medan Belawan mempunyai areal penangkapan pada jalur III dan jayaitubatas 12 mil dari pantai. Selain itu karena kedalam (lebar) jaring purse seine yang dioperasikan berkisar > 50 m, maka kedalaman perairan daerah operasinya harus lebih besar dari 60 m agar operasi penangkapan dapat dilakukan dengan baik (Lubis, 1990).
Penentuan daerah penangkapan ikan nelayan purse seine masih menggunakan cara tradisional yaitu berdasarkan kondisi arus. Apabila arus perairan tersebut besar maka nelayan mencari daerah lain yang berarus kecil atau menunggu sampai arus tersebut tidak terlalu besar. Arus merupakan salah satu faktor penting dalam keberhasilan pengoperasian alat (Hidayat, 2004).
Penangkapan ikan dipengaruhi oleh musim yang terjadi yaitu musim Barat dan musim Timur. Musim Barat berlangsung antara bulan Agustus sampai Februari dan musim Timur terjadi antara bulan Maret sampai Agustus. Jarak perkiraan daerah penangkapan purse seine dengan fishing base dari Tenggara ke Barat Laut berturut-turut sebagai berikut :
- Pulau Salah Nama dan Pulau Pandang ke fishing base sekitar 63 mil.
- Pulau Berhala ke fishing base sekitar 54 mil.
- Daerah Langsa ke fishing base sekitar 54 mil.
- Pulau Perak ke fishing base sekitar 90 mil. (Lubis, 1990).
Pengembangan Potensi Hasil Tangkapan Purse Seine
Potensi sumberdaya perikanan menurut Namin et al dalam Yusron (2005) merupakan segala kemampuan yang dimiliki oleh sumberdaya perikanan yang dapat digali, dimanfaatkan dan dikembangkan sesuai dengan keinginan. Sumberdaya perikanan dikenal sebagai sumberdaya yang renewable, yang dapat pulih secara alami, dan apabila tidak dimanfaatkan secara optimal akan dapat menimbulkan kerugian. Namun pada dasarnya pemanfaatan yang optimal ini harus diikuti dengan adanya suatu keberlanjutan pemanfaatan yang secara terus menerus. Oleh karena pemaanfatannya harus dilakukan dengan memperhatikan aspek keberlanjutan maka secara tidak langsung memberikan suatu manfaat berupa informasi manajemen penangkapan yang teratur. Seperti halnya diberlakukannya penutupan daerah penangkapan kondisi tersebut dilakukan dengan melihat aspek keseimbangan ekologi. Pemanfaatan potensi sumberdaya
perikanan yang berlebihan akan menurunkan kemampuan sumberdaya perikanan dalam berproduksi, sebaliknya pemanfaatan yang kurang optimal akan menyebabkan terjadinya produksi yang berlebih. Pemanfaatan yang ideal terhadap potensi sumberdaya perikanan adalah memaksimalkan perolehan hasil tangkapan dari sumberdaya perikanan tersebut secara terus-menerus dan berkelanjutan sedangkan sumberdaya perikanan itu masih memiliki kemampuan untuk bereproduksi.
Jenis-jenis Alat Tangkap
Payang adalah pukat kantong lingkar yang secara garis besar terdiri dari bagian kantong, badan/perut dan kaki/sayap. Payang mempunyai bagian atas mulut jaring yang menonjol ke belakang. Pancing adalah salah satu alat tangkap yang terdiri dari dua komponen utama, yaitu tali (line) dan mata pancing (hook). Jaring insang adalah suatu alat tangkap yang berbentuk empat persegi panjang yang dilengkapi dengan pelampung, pemberat ris atas dan pemberat ris bawah. Besar mata jaring disesuaikan dengan sasaran yang ditangkap (Aprilia, 2011).
Perangkap (trap) adalah alat tangkap ikan yang dipasang secara menetap di dalam air dengan jangka waktu tertentu dan terbuat dari berbagai bahan seperti jaring bambu, metal dan lain-lain. Jaring angkat adalah jaring yang berbentuk empat persegi, jaring dibentangkan di dalam air secara horizontal dengan menggunakan batang-batang bambu/kayu sebagai rangkanya (Dinas Perikanan dan Kelautan Propinsi Sumatera Utara, 2001).
Rumpon
Rumpon biasa juga disebut dengan Fish Agregation Device (FAD) yaitu suatu alat bantu penangkapan yang berfungsi untuk memikat ikan agar berkumpul dalam suatu catchable area. Ada beberapa prediksi mengapa ikan senang berada di sekitar rumpon :
1. Rumpon tempat berkumpulnya plankton dan ikan-ikan kecil lainnya, sehingga mengundang ikan-ikan yang lebih besar untuk tujuan feeding
2. Merupakan suatu tingkah laku dari berbagai jenis ikan untuk berkelompok di sekitar kayu terapung (seperti jenis-jenis tuna dan cakalang (Sudirman, 2004). Dengan demikian, tingkah laku ikan ini dimanfaatkan untuk tujuan penangkapan.
Kepadatan gerombolan ikan pada rumpon diketahui oleh nelayan berdasarkan buih atau gelembung-gelembung udara yang timbul di permukaan air, warna air yang gelap karena pengaruh gerombolan ikan atau banyaknya ikan-ikan kecil yang bergerak di sekitar rumpon (Sudirman, 2004).
Gambar 2. Jaring Purse seine
Jenis dan Tipe Purse Seine
Purse seine dapat dibedakan atas berbagai segi. Ada yang membedakan berdasarkan ada tidaknya kantong, sehingga dikenal ada purse seine berkantong dan purse seine tanpa kantong. Akan tetapi, ada juga yang membedakan berdasarkan jumlah kapal yang digunakan sehingga dikenal one boat purse seine dan two boat purse seine. Ada pula yang menggolongkan berdasarkan jenis ikan yang menjadi tujuan penangkapan sehingga kita kenal tuna purse seine, sardin purse seine, dan sebagainya (Sudirman, 2004)
Alat tangkap ini memiliki ciri tali ris atas yang lebih pendek daripada tali ris bawahnya. Berbeda dengan alat tangkap lain dalam kelompoknya seperti lampara yang memiliki tali ris atas yang lebih panjang daripada tali ris bawah. Pukat cincin adalah suatu alat tangkap yang berbentuk empat persegi panjang dengan dinding yang sangat panjang. Alat tangkap pukat cincin terdiri atas badan jaring, jaring pada pinggir badan jaring (selvedge), kantong (bunt), tali atas (float line), tali ris bawah (lead line), pemberat dan pelampung, serta cincin-cincin yang menggantung pada bagian bawah jaring (Von Brandt dalam Erfan, 2008).
Alat tangkap purse seine dioperasikan dengan kapal motor yang mempunyai kekuatan > 100 GT (Gross Tonage) untuk ukuran besar sedangkan mini purse seine hanya berkekuatan 30 sampai dengan 50 ton. Alat tangkap purse seine ukuran besar mempunyai daya jelajah lebih dari 200 mil dari Juana (fishing base) ke perairan (fishing ground) Selat Makasar, Kepulauan Natuna, Kepulauan Matasiri, kepulauan Samataha dan sekitarnya. Waktu yang diperlukan untuk operasi penangkapannya dalam satu trip 30 sampai dengan 40 hari (Yusron, 2005).
Bentuk, ukuran, dan bahan yang digunakan purse seine bervariasi. Bervariasinya bentuk dan ukuran purse seine tergantung pada kebiasaan ikan yang menjadi tujuan penangkapan, ukuran kapal, waktu operasi, dan jenis ikan yang ditangkap. Menurut Sadhori dalam Erfan (2008), purse seine dapat dibedakan menjadi beberapa jenis, yaitu :
1. Berdasarkan tipe letak kantong:
(1) Tipe Amerika
(2) Tipe Jepang
Purse seine dapat dibedakan atas berbagai segi. Ada yang membedakan berdasarkan ada tidaknya kantong, sehingga dikenal ada purse seine berkantong dan purse seine tanpa kantong. Akan tetapi, ada juga yang membedakan berdasarkan jumlah kapal yang digunakan sehingga dikenal one boat purse seine dan two boat purse seine. Ada pula yang menggolongkan berdasarkan jenis ikan yang menjadi tujuan penangkapan sehingga kita kenal tuna purse seine, sardin purse seine, dan sebagainya (Sudirman, 2004)
Alat tangkap ini memiliki ciri tali ris atas yang lebih pendek daripada tali ris bawahnya. Berbeda dengan alat tangkap lain dalam kelompoknya seperti lampara yang memiliki tali ris atas yang lebih panjang daripada tali ris bawah. Pukat cincin adalah suatu alat tangkap yang berbentuk empat persegi panjang dengan dinding yang sangat panjang. Alat tangkap pukat cincin terdiri atas badan jaring, jaring pada pinggir badan jaring (selvedge), kantong (bunt), tali atas (float line), tali ris bawah (lead line), pemberat dan pelampung, serta cincin-cincin yang menggantung pada bagian bawah jaring (Von Brandt dalam Erfan, 2008).
Alat tangkap purse seine dioperasikan dengan kapal motor yang mempunyai kekuatan > 100 GT (Gross Tonage) untuk ukuran besar sedangkan mini purse seine hanya berkekuatan 30 sampai dengan 50 ton. Alat tangkap purse seine ukuran besar mempunyai daya jelajah lebih dari 200 mil dari Juana (fishing base) ke perairan (fishing ground) Selat Makasar, Kepulauan Natuna, Kepulauan Matasiri, kepulauan Samataha dan sekitarnya. Waktu yang diperlukan untuk operasi penangkapannya dalam satu trip 30 sampai dengan 40 hari (Yusron, 2005).
Bentuk, ukuran, dan bahan yang digunakan purse seine bervariasi. Bervariasinya bentuk dan ukuran purse seine tergantung pada kebiasaan ikan yang menjadi tujuan penangkapan, ukuran kapal, waktu operasi, dan jenis ikan yang ditangkap. Menurut Sadhori dalam Erfan (2008), purse seine dapat dibedakan menjadi beberapa jenis, yaitu :
1. Berdasarkan tipe letak kantong:
(1) Tipe Amerika
(2) Tipe Jepang
2. Berdasarkan jumlah kapal:
(1) Satu kapal
(2) Dua kapal
3. Berdasarkan target tangkapan:
(2) Dua kapal
3. Berdasarkan target tangkapan:
(1) Purse seine tuna
(2) Purse seine layang
(3) Purse seine kembung, dsb
4. Berdasarkan waktu operasi:
(2) Purse seine layang
(3) Purse seine kembung, dsb
4. Berdasarkan waktu operasi:
(1) Siang hari
(2) Malam hari
Menurut Nomura dan Yamazaki dalam Hidayat (2004), berasarkan bentuk dan kontruksinya purse seine dapat diklasifikasikan kedalam dua bagian yaitu jaring yang berkantong dan jaring yang tidak berkantong atau disebut juga jaring atau pukat cincin. Pada umumnya purse seine tanpa kantong lebih besar ukurannya. Berdasarkan ukuran dan alat bantunya ada yang disebut purse seine ukuran kecil (mini purse seine) yang memiliki panjang jaring kurang dari 600 meter dan purse seine ukuran besar (tuna cliiper purse seine) yang mempunyai panjang jaring dapat lebih dari 1000 meter dan memiliki alat bantu yang modern seperti power block, purse winch, capstan, roller, purse davit dan lain-lain (Gunawan dalam Hidayat, 2004).
Berdasarkan bentuk dasarnya, purse seine dapat dibagi menjadi tiga bagian, yaitu :
1. Purse seine tipe Amerika dengan kapal tunggal
2. Purse seine tipe Jepang dengan kapal tunggal
3. Purse seine tipe Jepang dengan kapal ganda
Secara garis besar jaring purse seine terdiri atas :
1. Kantong (bag) : bagian jaring tempat berkumpulnya ikan hasil tangkapan pada proses pengambilan ikan (brailing)
2. Tali pelampung (floating line) : tali tempat menempelnya pelampung
3. Wing (tubuh jaring) : bagian keseluruhan jaring purse seine
4. Tali pemberat (sinker line) : tali tempat menempelnya pemberat
5. Purse line : tali yang bergerak bebas melalui ring
6. Ring (cincin) : cincin tempat bergeraknya purse line
7. Bridle ring : tali pengikat cincin.
Sumberdaya Ikan Pelagis
Produksi ikan di Sumatera Utara dapat dibagi menurut asal tangkapan, yaitu budi daya ikan, perairan umum dan perairan laut. Pada tahun 1995 produksi perikanan Sumatera Utara sebesar 326.912 ton. Produksi terbesar dihasilkan oleh subsektor perikanan laut yaitu sebesar 300.449 ton (89,2 %) disusul subsektor budi daya ikan sebesar 28.540 ton (8,5%) dan subsektor perikanan umum sebesar 7.923 ton (2,3%) (Mulyadi, 2007).
Sumberdaya ikan adalah sumberdaya perairan yang dapat pulih kembali (renewable resources) sehingga apabila ada kematian baik karena penangkapan ataupun alami pada hakekatnya dapat pulih lembali. Namun, cepat lambatnya pemulihan sangat tergantung pada tingkat pemanfaatannya seperti halnya penangkapan yang berlebihan (Aziz dalam Akbar, 2003).
Seperti yang telah disebutkan oleh Ayodhyoa (1981), ikan yang menjadi tujuan penangkapan purse seine adalah ikan-ikan pelagis yang berkelompok (pelagic schoaling species). Menurut Rahardjo (1978), ikan-ikan ini yang biasanya tertangkap dengan purse seine adalah hering (Clupea ap.), anchovy (Engraulis sp.), layang (Decapterus russeli), selar (Caronx sp.), kembung laki- laki (Rastrelliger kanagurta), kembung perumpuan (Rastrelliger negletus), cakalang (Katsuwonus pelamis), tenggiri (Scomberomorus spp.), Sardin (Sardinella sp.), tongkol (Euthynnus spp.), salmon (Onchorynchus sp.).
Sumberdaya ikan pelagis kecil dapat disebut sebagai sumberdaya yang bersifat poorly behaved (Merta dalam Yusron, 2005), karena makanan utamanya adalah plankton, sehingga kelimpahannya sangat tergantung pada faktor-faktor lingkungan. Oleh karena itu, kelimpahan sumberdaya tersebut berfluktasi dan tergantung kepada terjadinya fenomena El Nino yang mempengaruhi proses upwelling (pertemuan arus hangat dan arus dingin di dalam laut) di perairan yang ada. Ghofar A., dkk dalam Yusron (2005) menambahkan bahwa pada ikan Lemuru di Selat Bali memberikan hasil yang lebih tinggi selama tahun-tahun El Nino, hal tersebut dikarenakan adanya pergerakan arus dari laut Jawa dan Flores melalui Selat Bali, Lombok, Alas dan Sape ke Samudera Hindia.
Pengoperasian Purse Seine
Ada beberapa tahapan dalam kegiatan penangkapan ikan dengan menggunakan alat tangkap purse seine yaitu :
(1). Menemukan kawanan ikan terlebih dahulu
(2). Menemukan/mendeteksi kuantitas kawanan ikan
(3). Menentukan faktor-faktor oseanografi seperti kekuatan, kecepatan dan arah angin maupun arus, serta menentukan arah dan kecepatan renang kawanan ikan
(4). Melakukan penangkapan yaitu dengan melingkarkan jaring dan menarik purse line dengan cepat supaya kawanan ikan tidak dapat meloloskan diri dari arah vertikal amupun horizontal
(5). Jaring diangkat dan ikan dipindahkan dari bagian kantong ke palka dengan scoop net atau fish pump.
Tingkah laku ikan pelagis yang merupakan tujuan penangkapan purse seine adalah suka bergerombol di antara jenis ikan itu sendiri maupun bersama- sama dengan jenis ikan lainnya dan tertarik pada cahaya maupun benda terapung. Oleh karena itu jika ikan belum terkumpul pada suatu catchable area atau jika ikan berada diluar kemampuan tangkap jaring maka dapat diusahakan ikan datang dan berkumpul menggunakan cahaya, rumpon, dan lain sebagainya (Ayodhyoa dalam Hidayat, 2004).
(2) Malam hari
Menurut Nomura dan Yamazaki dalam Hidayat (2004), berasarkan bentuk dan kontruksinya purse seine dapat diklasifikasikan kedalam dua bagian yaitu jaring yang berkantong dan jaring yang tidak berkantong atau disebut juga jaring atau pukat cincin. Pada umumnya purse seine tanpa kantong lebih besar ukurannya. Berdasarkan ukuran dan alat bantunya ada yang disebut purse seine ukuran kecil (mini purse seine) yang memiliki panjang jaring kurang dari 600 meter dan purse seine ukuran besar (tuna cliiper purse seine) yang mempunyai panjang jaring dapat lebih dari 1000 meter dan memiliki alat bantu yang modern seperti power block, purse winch, capstan, roller, purse davit dan lain-lain (Gunawan dalam Hidayat, 2004).
Berdasarkan bentuk dasarnya, purse seine dapat dibagi menjadi tiga bagian, yaitu :
1. Purse seine tipe Amerika dengan kapal tunggal
2. Purse seine tipe Jepang dengan kapal tunggal
3. Purse seine tipe Jepang dengan kapal ganda
Secara garis besar jaring purse seine terdiri atas :
1. Kantong (bag) : bagian jaring tempat berkumpulnya ikan hasil tangkapan pada proses pengambilan ikan (brailing)
2. Tali pelampung (floating line) : tali tempat menempelnya pelampung
3. Wing (tubuh jaring) : bagian keseluruhan jaring purse seine
4. Tali pemberat (sinker line) : tali tempat menempelnya pemberat
5. Purse line : tali yang bergerak bebas melalui ring
6. Ring (cincin) : cincin tempat bergeraknya purse line
7. Bridle ring : tali pengikat cincin.
Sumberdaya Ikan Pelagis
Produksi ikan di Sumatera Utara dapat dibagi menurut asal tangkapan, yaitu budi daya ikan, perairan umum dan perairan laut. Pada tahun 1995 produksi perikanan Sumatera Utara sebesar 326.912 ton. Produksi terbesar dihasilkan oleh subsektor perikanan laut yaitu sebesar 300.449 ton (89,2 %) disusul subsektor budi daya ikan sebesar 28.540 ton (8,5%) dan subsektor perikanan umum sebesar 7.923 ton (2,3%) (Mulyadi, 2007).
Sumberdaya ikan adalah sumberdaya perairan yang dapat pulih kembali (renewable resources) sehingga apabila ada kematian baik karena penangkapan ataupun alami pada hakekatnya dapat pulih lembali. Namun, cepat lambatnya pemulihan sangat tergantung pada tingkat pemanfaatannya seperti halnya penangkapan yang berlebihan (Aziz dalam Akbar, 2003).
Seperti yang telah disebutkan oleh Ayodhyoa (1981), ikan yang menjadi tujuan penangkapan purse seine adalah ikan-ikan pelagis yang berkelompok (pelagic schoaling species). Menurut Rahardjo (1978), ikan-ikan ini yang biasanya tertangkap dengan purse seine adalah hering (Clupea ap.), anchovy (Engraulis sp.), layang (Decapterus russeli), selar (Caronx sp.), kembung laki- laki (Rastrelliger kanagurta), kembung perumpuan (Rastrelliger negletus), cakalang (Katsuwonus pelamis), tenggiri (Scomberomorus spp.), Sardin (Sardinella sp.), tongkol (Euthynnus spp.), salmon (Onchorynchus sp.).
Sumberdaya ikan pelagis kecil dapat disebut sebagai sumberdaya yang bersifat poorly behaved (Merta dalam Yusron, 2005), karena makanan utamanya adalah plankton, sehingga kelimpahannya sangat tergantung pada faktor-faktor lingkungan. Oleh karena itu, kelimpahan sumberdaya tersebut berfluktasi dan tergantung kepada terjadinya fenomena El Nino yang mempengaruhi proses upwelling (pertemuan arus hangat dan arus dingin di dalam laut) di perairan yang ada. Ghofar A., dkk dalam Yusron (2005) menambahkan bahwa pada ikan Lemuru di Selat Bali memberikan hasil yang lebih tinggi selama tahun-tahun El Nino, hal tersebut dikarenakan adanya pergerakan arus dari laut Jawa dan Flores melalui Selat Bali, Lombok, Alas dan Sape ke Samudera Hindia.
Pengoperasian Purse Seine
Ada beberapa tahapan dalam kegiatan penangkapan ikan dengan menggunakan alat tangkap purse seine yaitu :
(1). Menemukan kawanan ikan terlebih dahulu
(2). Menemukan/mendeteksi kuantitas kawanan ikan
(3). Menentukan faktor-faktor oseanografi seperti kekuatan, kecepatan dan arah angin maupun arus, serta menentukan arah dan kecepatan renang kawanan ikan
(4). Melakukan penangkapan yaitu dengan melingkarkan jaring dan menarik purse line dengan cepat supaya kawanan ikan tidak dapat meloloskan diri dari arah vertikal amupun horizontal
(5). Jaring diangkat dan ikan dipindahkan dari bagian kantong ke palka dengan scoop net atau fish pump.
Tingkah laku ikan pelagis yang merupakan tujuan penangkapan purse seine adalah suka bergerombol di antara jenis ikan itu sendiri maupun bersama- sama dengan jenis ikan lainnya dan tertarik pada cahaya maupun benda terapung. Oleh karena itu jika ikan belum terkumpul pada suatu catchable area atau jika ikan berada diluar kemampuan tangkap jaring maka dapat diusahakan ikan datang dan berkumpul menggunakan cahaya, rumpon, dan lain sebagainya (Ayodhyoa dalam Hidayat, 2004).
Cara tangkap purse seine dapat dilihat pada Gambar 3.
Gambar 3. Cara tangkap Purse seine
Pukat cincin (purse seine) adalah jenis alat tangkap yang tergolong ”Surrounding nets” yaitu merupakan alat tangkap yang aktif untuk menangkap ikan-ikan pelagis yang umumnya hidup membentuk kawasan dalam kelompok besar. Pukat cincin ini digolongkan juga sebagai jaring lingkar (surrounding nets, round haul nets, ring nets), karena dalam pengoperasian jaring akan membentuk pagar dinding melingkar yang mengelilingi kawanan ikan yang akan ditangkap. Setelah jaring mengurung (mengelilingi) kawanan ikan, maka pada tahap akhir penyelesaian penangkapan bagian bawahnya tertutup sehingga seolah-olah membentuk suatu kantong besar di mana kelompok ikan terkurung tanpa mampu meloloskan diri. Pada pukat cincin ini dapat dioperasikan dengan satu kapal atau dua kapal (Akbar, 2003).
Menurut Erfan (2008) terdapat perbedaan cara penggunaan kapal purse seine one boat system dan two boat system, yaitu :
One boat system :
1. Cara operasi lebih mudah. Pada operasi malam hari, lebih mungkin menggunakan lampu untuk mengumpulkan ikan pada one boat system, sedang untuk two boat system lebih cenderung hanya untuk menangkap jenis-jenis ikan yang bergerak dengan pergerakan yang cepat pada siang hari
2. Memungkinkan pemakaian kapal yang lebih besar, dengan demikian area operasi akan menjadi lebih luas
3. Pengaruh cuaca relatif kecil (lebih dapat dikuasai, dengan demikian jumlah operasi akan lebih banyak
4. Menarik jaring, mengangkat jaring, mengangkat ikan dan pekerjaan lain di dek memungkinkan dimekanisir, sehingga kerja akan lebih efisien
5. Dengan ukuran jaring yang sama, ukuran kapal akan lebih besar dibanding two boat system.
Two boat system :
1. Teoritis waktu yang diperlukan untuk melingkari gerombolan ikan akan menjadi sekitar seperdua dari waktu yang diperlukan oleh one boat system. Oleh karena gerombolan ikan mudah dilingkari dan dapat dilakukan dengan cepat, diharapkan akan mendapatkan catch yang besar
2. Sifat ikan, kondisi fishing ground (angin, arus, gelombang, dll), kondisi saat operasi, dsb akan mempengaruhi penentuan system yang dipakai.
Musim dan Daerah Penangkapan Ikan
Purse seine di Kota Medan Kecamatan Medan Belawan mempunyai areal penangkapan pada jalur III dan jayaitubatas 12 mil dari pantai. Selain itu karena kedalam (lebar) jaring purse seine yang dioperasikan berkisar > 50 m, maka kedalaman perairan daerah operasinya harus lebih besar dari 60 m agar operasi penangkapan dapat dilakukan dengan baik (Lubis, 1990).
Penentuan daerah penangkapan ikan nelayan purse seine masih menggunakan cara tradisional yaitu berdasarkan kondisi arus. Apabila arus perairan tersebut besar maka nelayan mencari daerah lain yang berarus kecil atau menunggu sampai arus tersebut tidak terlalu besar. Arus merupakan salah satu faktor penting dalam keberhasilan pengoperasian alat (Hidayat, 2004).
Penangkapan ikan dipengaruhi oleh musim yang terjadi yaitu musim Barat dan musim Timur. Musim Barat berlangsung antara bulan Agustus sampai Februari dan musim Timur terjadi antara bulan Maret sampai Agustus. Jarak perkiraan daerah penangkapan purse seine dengan fishing base dari Tenggara ke Barat Laut berturut-turut sebagai berikut :
- Pulau Salah Nama dan Pulau Pandang ke fishing base sekitar 63 mil.
- Pulau Berhala ke fishing base sekitar 54 mil.
- Daerah Langsa ke fishing base sekitar 54 mil.
- Pulau Perak ke fishing base sekitar 90 mil. (Lubis, 1990).
Pengembangan Potensi Hasil Tangkapan Purse Seine
Potensi sumberdaya perikanan menurut Namin et al dalam Yusron (2005) merupakan segala kemampuan yang dimiliki oleh sumberdaya perikanan yang dapat digali, dimanfaatkan dan dikembangkan sesuai dengan keinginan. Sumberdaya perikanan dikenal sebagai sumberdaya yang renewable, yang dapat pulih secara alami, dan apabila tidak dimanfaatkan secara optimal akan dapat menimbulkan kerugian. Namun pada dasarnya pemanfaatan yang optimal ini harus diikuti dengan adanya suatu keberlanjutan pemanfaatan yang secara terus menerus. Oleh karena pemaanfatannya harus dilakukan dengan memperhatikan aspek keberlanjutan maka secara tidak langsung memberikan suatu manfaat berupa informasi manajemen penangkapan yang teratur. Seperti halnya diberlakukannya penutupan daerah penangkapan kondisi tersebut dilakukan dengan melihat aspek keseimbangan ekologi. Pemanfaatan potensi sumberdaya
perikanan yang berlebihan akan menurunkan kemampuan sumberdaya perikanan dalam berproduksi, sebaliknya pemanfaatan yang kurang optimal akan menyebabkan terjadinya produksi yang berlebih. Pemanfaatan yang ideal terhadap potensi sumberdaya perikanan adalah memaksimalkan perolehan hasil tangkapan dari sumberdaya perikanan tersebut secara terus-menerus dan berkelanjutan sedangkan sumberdaya perikanan itu masih memiliki kemampuan untuk bereproduksi.
Jenis-jenis Alat Tangkap
Payang adalah pukat kantong lingkar yang secara garis besar terdiri dari bagian kantong, badan/perut dan kaki/sayap. Payang mempunyai bagian atas mulut jaring yang menonjol ke belakang. Pancing adalah salah satu alat tangkap yang terdiri dari dua komponen utama, yaitu tali (line) dan mata pancing (hook). Jaring insang adalah suatu alat tangkap yang berbentuk empat persegi panjang yang dilengkapi dengan pelampung, pemberat ris atas dan pemberat ris bawah. Besar mata jaring disesuaikan dengan sasaran yang ditangkap (Aprilia, 2011).
Perangkap (trap) adalah alat tangkap ikan yang dipasang secara menetap di dalam air dengan jangka waktu tertentu dan terbuat dari berbagai bahan seperti jaring bambu, metal dan lain-lain. Jaring angkat adalah jaring yang berbentuk empat persegi, jaring dibentangkan di dalam air secara horizontal dengan menggunakan batang-batang bambu/kayu sebagai rangkanya (Dinas Perikanan dan Kelautan Propinsi Sumatera Utara, 2001).
Rumpon
Rumpon biasa juga disebut dengan Fish Agregation Device (FAD) yaitu suatu alat bantu penangkapan yang berfungsi untuk memikat ikan agar berkumpul dalam suatu catchable area. Ada beberapa prediksi mengapa ikan senang berada di sekitar rumpon :
1. Rumpon tempat berkumpulnya plankton dan ikan-ikan kecil lainnya, sehingga mengundang ikan-ikan yang lebih besar untuk tujuan feeding
2. Merupakan suatu tingkah laku dari berbagai jenis ikan untuk berkelompok di sekitar kayu terapung (seperti jenis-jenis tuna dan cakalang (Sudirman, 2004). Dengan demikian, tingkah laku ikan ini dimanfaatkan untuk tujuan penangkapan.
Kepadatan gerombolan ikan pada rumpon diketahui oleh nelayan berdasarkan buih atau gelembung-gelembung udara yang timbul di permukaan air, warna air yang gelap karena pengaruh gerombolan ikan atau banyaknya ikan-ikan kecil yang bergerak di sekitar rumpon (Sudirman, 2004).
Sumber :
Fitria Ismy,
Kajian Unit Penangkapan Ikan Purse Seine di Pelabuhan Perikanan Samudera Belawan,
Skripsi, Prodi Manajemen Sumberdaya Perairan,
Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara, 2014
Tidak ada komentar:
Posting Komentar