Keanggunan dan pesona yang dimiliki oleh ikan ini menjadi sumber daya tarik kepada masyarakat. Keindahan ini tidak hanya tampak pada sosok, corak dan warnanya saja tetapi telihat juga pada gerak gerik ikan ini. Salah satu penyebab kelanggengan diskus adalah sangat dimungkinkannya penciptaan aneka varietas atau strain baru terhadap ikan ini. Kekayaan strain ikan menjadi salah satu daya tarik diskus.
Ikan Discus berwarna-warni, anggun dan karismatik menarik perhatian kolektor ikan. Discus dianggap memerlukan tingkat perawatan yang lebih tinggi dari pada ikan akuarium lainnya. Persyaratan dasarnya adalah akuarium yang besar dan air bersih yang stabil. Discus dapat dipelihara dengan banyak ikan lain selama mereka membutuhkan kondisi air yang sama, namun discus tidak cocok dengan ikan yang agresif.
Berikut beberapa info mengenai cara merawat discus bagi pemula:
- Suhu akuarium optimal untuk discus adalah sekitar 82 ° F - 88 ° F (28 ° C-31 ° C). Perlu diperhatikan bahwa suhu air yang lebih tinggi dapat menurunkan oksigen di dalam akuarium.
- Ideal pH air untuk discus adalah sekitar 6,5. Jika pH air lebih dari 7 atau di bawah 6 dapat menyebabkan discus stres. Spesies Discus telah dikenal berkembang di pH setinggi 7,8 asalkan ada sedikit perubahan.
- Kesadahan air relatif harus 1dH - 8dH. Ini akan sama seperti kondisi relatif mirip dengan sungai amazon. Beberapa tank diperlukan untuk menahan dH lebih tinggi. Kesadahan air dapat melunak dengan penambahan sepotong kayu apung ke dalam akuarium.
- Untuk ukuran discus jenis jantan dan betina dapat tumbuh menjadi sekitar 6,5 "(16.5cm) selama dua tahun.
- Discus sangat peka terhadap kadar amonia. Akan terlihat ada penurunan dari warna dan napas berat jika amonia hadir. Perubahan air segera diperlukan.
- Discus membutuhkan air akuarium yang diganti minimal 50% setiap minggu untuk mengurangi nitrat dan mengisi mineral. Discus adalah pengumpan dan kontributor besar untuk nitrat dalam akuarium. Pastikan dechlorinate air sebelum berubah.
- Discus biasanya dikombinasikan dengan akuarium yang telah dipasang tangki dengan injeksi CO2 biasanya akan menunjukkan pH rendah sekitar 6,8 yang sempurna untuk discus. Discus merupakan spesies dari amazon akan merasa seperti di rumah apabila ditambahkan dengan campuran tanaman batang.
- Kayu apung juga sangat baik yang akan membantu ikan ini merasa di rumah. Ini akan menambah keindahan akuarium dan juga akan melembutkan air dan menurunkan pH untuk lingkungan yang sesuai.Beberapa penggemar discus percaya, ini adalah cara terbaik untuk merawat discus meskipun tidak estetis. Ini adalah cara yang pasti untuk menjaga kualitas air yang stabil. Peternakan discus dianjurkan untuk menempatkan mereka ke dalam tangki yang dipercaya aman. Memiliki sejumlah keunggulan termasuk lingkungan yang aman dan perawatan akuarium yang mudah.
Discus bersifat karnivora, maka makanan terbaik adalah dengan cacing darah, jantung sapi dan kemudian pelet. Jantung sapi sangat baik untuk makanan discus. Kelemahan dari jantung sapi adalah dapat mencemari tangki. Jadi, pastikan untuk melakukan pemeliharaan rutin dan mematikan filter selama waktu makan.
Untuk pewarnaan terbaik dari discus Anda, perlu untuk memberi mereka makan makanan yang bervariasi dari olahan dan makanan beku. Discus biasanya kurang menyukai makan di permukaan air. Waspadalah terhadap blackworms hidup (lalat kamar mandi) karena mereka sering membawa parasit yang dapat menyebabkan discus Anda menjadi tidak sehat.
Discus adalah ikan mirip cakram yang berasal dari Amerika Selatan. Dia kadang disebut sebagai King of the Fish atau rajanya ikan karena memiliki warna tubuh yang sangat indah dan beragam. Sebenarnya discus di alam hanya ada 3 spesies saja, namun karena hasil seleksi oleh breeder akhirnya sekarang dapat dijumpai berbagai macam warna yang sangat beragam. Ada yang warnanya polos merah, kuning, biru, putih, gold, hingga yang berpola mirip kulit ular yang indah.
Ikan discus yang beranekaragam warna
Discus agar bertahan hidup dan bahkan hingga berkembangbiak dalam akuarium, ada beberapa hal yang mesti diperhatikan :
Akuarium tempat hidup
Discus adalah ikan yang memiliki tubuh seperti cakram atau lingkaran jadi ikan ini sangat baik dipelihara dalam akuarium yang agak tinggi. Untuk memelihara ikan discus dewasa, minimal harus menggunakan akuarium yang berukuran 50 galon.
Discus adalah ikan yang senang berenang dalam kelompok, oleh karena itu sebaiknya memelihara discus dalam kelompok minimal 5 ekor. Boleh mencampur berbagai macam warna discus dalam satu akuarium asalkan jumlahnya minimal 5 ekor. Ketika dipelihara kurang dari 5 ekor, discus akan lebih galak dan cenderung menyerang discus lain yang berukuran lebih kecil. Namun ketika dipelihara dalam kelompok lebih dari 5 mereka akan damai dan tidak saling menyerang.
Seekor discus membutuhkan ruang hidup minimal 5 galon, jadi kalau 5 ekor discus artinya minimal tempat hidupnya adalah 50 galon.
Discus sebaiknya dipelihara minimal 5 ekor dalam akuarium
Ornamen dan air akuarium
Agar bisa hidup dengan baik, sebaiknya akuarium discus diberi ornamen berupa tanaman air berdaun besar seperti amazon sword plant. Seandainya tidak ada tanaman bisa diberi ornamen ranting kayu atau akar kayu yang indah.
Ornamen ini akan membuat discus nyaman karena mirip dengan habitat tempat hidupnya di alam. Selain itu adanya ornamen akan dijadikan sebagai tempat discus meletakkan telur-telurnya. Bila sudah nyaman dalam satu akuarium, discus akan bertelur dan meletakkan telurnya di kayu atau permukaan daun.
Semua ikan hidup baik di air yang bersih, demikian juga discus. Sebaiknya menggunakan air yang bebas kaporit untuk akuarium ikan discus. Bila menggunakan air PDAM sebaiknya diendapkan dulu satu malam baru digunakan di dalam akuarium.
Pergantian air perlu dilakukan seminggu sekali, cukup 25% air akuarium diganti seminggu sekali untuk membuat kualitas air tetap terjaga. Jangan lupa juga menggunakan filter yang baik untuk menyaring kotoran. Filter biologis yang akan menggubah nitrat menjadi nitrit juga sangat baik bila memungkinkan. Seandinya tidak memungkinkan adanya filter biologis, maka filter mekanis-pun cukup asal rajin mengganti air mingguan.
Makanan discus
Discus adalah omnivora namun lebih menyukai hewan daripada sumber makanan nabati seperti alga dan daun tanaman. Di akuarium ikan ini dapat diberi makan cacing kering, cacing beku, atau cacing darah.
Udang juga bisa diberikan untuk ikan discus, namun pilih yang ukurannya kecil jadi bisa langsung dimakan dengan mudah. Kadang discus akan memakan ikan-ikan berukuran kecil, jadi sebaiknya jangan mencampur discus dengan ikan-ikan kecil yang berenang pelan.
Discus memakan cacing tubifek kering
Berilah discus makanan yang bervariasi agar mereka dapat hidup sehat. Kalau cuma diberi satu jenis makanan saja tidak akan baik untuk ketahanan tubuh ikan, ikan jadi gampang sakit.
Bila sudah dilatih dengan baik, discus juga dapat diberi makan pelet apung atau flakes. Namun bila sudah diberi makan pelet-pun tetap sekali-sekali perlu diberi makan hewan terutama hewan hidup yang baik untuk reproduksi discus.
Penyakit discus
Sama seperti jenis ikan lainnya, discus mudah sakit ketika baru dibeli. Ketika dipindah ke tempat hidup baru ikan akan stress dan berakibat pada menurunnya kekebalan tubuh ikan. Bila akuarium bersih dan terawat makan ikan yang stres tidak akan sakit, namun bila akuariumnya kotor ikan akan langsung sakit.
Penyakit yang seringkali muncul adalah white spot atau bintik putih pada permukaan tubuh ikan. Penyakit ini disebabkan oleh tumbuhnya protozoa di permukaan tubuh ikan yang akan menyerap cairan tubuh ikan. Penyakit ini mudah disembuhkan bila ikan sudah tidak stress dengan menggunakan antibiotik seperti methylene blue. Selain white spot berbagai penyakit yang menyerang sirip, insang, dan pencernaan ikan juga kadang muncul. Penyakit ini membutuhkan perlakuan yang berbeda-beda tergantung sebabnya.
Namun yang perlu diperhatikan adalah bila tempat hidupnya bersih dan makanan yang diberikan bersih maka discus akan hidup sehat tanpa penyakit.
Kesimpulan
Itu adalah sedikit tips cara memelihara ikan discus. Sebenarnya poin penting dalam memelihara discus hanyalah tempat hidup yang bersih dan nyaman serta makanan yang bersih dan bervariasi.
Referensi:
- Indarta D. 2002. Memelihara dan Membudidayakan Diskus Unggul. Jakarta: AgroMedia Pustaka
- Kuncoro, E.B. (2011). Sukses Budidaya Ikan Hias Air Tawar. Yogyakarta: Lily Publisher
- Kusrini,E dan Priono, B. 2011. Pakan Buatan Untuk Pengembangan Budidaya Ikan Discus (Symphysodon Discus) Di Indonesia. Media Akuakultur Volume 6 Nomor 1.
- Zen, M. (2018). Panduan Praktis Budidaya Discus. Jakarta: Penebar Swadaya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar