Senin, 13 Juni 2022

Ikan Gurame - Budidaya di Kolam Beton

Ikan gurame adalah satu diantara ikan yang cukup punya potensi besar untuk dibudidayakan. Gurame sendiri pasti amat disenangi banyak orang-orang terlebih di Indonesia khususnya,lantaran dagingnya yang enak dan tidak tipis. Pembudidayaan ikan gurame yang condong lama ini pasti bikin ikan gurame jadi mahal di pasaran serta jadi makanan khas yang dimaksud elit untuk kelompok ikan khususnya untuk gurame memiliki ukuran besar.
Budidaya ikan konsumsi bisa dilakukan di berbagai jenis kolam. Mulai dari kolam terpal, kolam tanah, dan kolam beton. Ketiganya memiliki kelebihan dan kelemahan masing-masing. Kolam tanah memiliki beberapa keunggulan. Biaya pembuatan kolam tanah relatif murah. Pembuatannnya pun sangat sederhana, yaitu dengan membuat cekungan pada tanah kemudian meratakan bagian dasar dan dindingnya.

Kadar pH pada kolam tanah dan juga suhu akan diatur oleh alam sehingga hampir tidak diperlukan kontrol khusus. Pengontrolan hanya dilakukan pada kondisi-kondisi tertentu.Kondisi kolam yang alami juga membuat pengayaan pakan berupa plankton dan hewan renik jadi lebih optimal. Akibatnya, daya hidup ikan juga jadi lebih tinggi.

Kelemahan kolam tanah antara lain jika tanah tersebut tidak sehat atau mengandung bahan berbahaya, ekosistem kolam akan terganggu. Dinding dan dasar kolam juga rawan longsor dan terkikis air. Cuaca ekstrem seperti hujan yang terus-menerus akan membuat kontrol kolam dan air akan lebih sulit.

Kolam tanah juga membutuhkan waktu yang lama untuk pengeringan, yaitu 3—7 hari. Karena kolam ini memiliki ekosistem alami, keberadaan predator alami juga lebih banyak. Predator yang biasa ada antara lain katak, ular, linsang, dan burung.

Keadaan kolam yang lebih rendah dari ketinggian air kadang mempersulit sirkulasi air dan pengeringan kolam. Selain itu, perawatan kolam juga ekstra untuk mengatasi dinding terkikis, penambalan lubang, dan pengangkatan endapan tanah.

Berbeda dengan kolam tanah, kolam beton memiliki perawatan yang lebih mudah dan murah. Selain itu, keunggulan kolam beton adalah tidak mudah rusak, terkikis, ataupun berlubang karena adanya hewan yang bersarang di dinding atau dasar kolam.

Sistem pengairan dapat dibuat dengan baik untuk memaksimalkan sirkulasi air, pengeringan kolam, dan juga perawatan. Efisiensi tempat juga bisa dilakukan dengan pembuatan dinding antarkolam jika Anda punya lebih dari satu kolam. Batas ini akan lebih tipis, tetapi kuat menahan tekanan air.

Ukuran kolam yang dibuat pun bisa lebih tepat, presisi, dan lebih fleksibel dalam bentuk. Bentuk ini bisa disesuaikan dengan kebutuhan. Selain itu, memungkinkan untuk membangun kolam dengan ketinggian di atas rata-rata air dengan pengerjaan dinding ekstra.

Tidak seperti kolam tanah yang lama saat proses pengeringan, pengeringan pada kolam beton lebih cepat. Proses ini hanya memakan waktu satu hingga dua hari. Kolam beton pun mencegah predator dan kompetitor alami untuk bersarang di dalam kolam secara permanen.

Sayangnya, kolam beton juga punya kelemahan. Keadaan tidak alami ini membuat Anda harus rajin mengontrol pH dan suhu air dalam kolam. Meskipun pada kasus tertentu, kolam solid (beton) sudah bisa mengatur sendiri pH dan suhunya secara alami.

Pertumbuhan plankton dan hewan renik pada kolam tidak bisa mencapai angka optimal. Hal ini karena media yang digunakan pun tidak alami. Walaupun perawatannya murah, pembuatan kolam beton relatif lebih mahal. Selain itu, ikan yang dibudidayakan dalam kolam beton relatif lebih lambat daripada kolam tanah. Tingkat stres pada ikan di kolam beton pun lebih tinggi.

Budidaya ikan air tawar memiliki adalah salah satu potensi usaha yang bisa bemanfaat untuk dijalani di zaman sekarang. Karena sejak menteri kelautan dan perikanan mencanangkan gerakan makan ikan, konsumsi terhadap ikan pun mulai meningkat. Baik dari ikan yang berada di laut, ataupun ikan air tawar. Maka dari itu, selain sebagai konsumen yang mengonsumsi ikan, alangkah baiknya kita juga menjadi peternak atau pembudidaya ikan supaya bisa membuka peluang usaha untuk yang lainnya juga.

Untuk memulai budidaya ikan gurame ini bisa diawali dengan memilih tempat atau kolam pemeliharaannya. Ada beberapa pilihan kolam untuk pemeliharaan ikan gurame yang bisa kita coba. Mulai dari kolam terpal hingga kolam tembok (semen) bisa menjadi pilihan untuk kolam tempat budidaya ikan gurame. Untuk bisa memulai budidaya ikan gurame di kolam manapun juga harus memerhatikan tiap detailnya supaya tidak terjadi kesalahan dalam memelihara ikan gurame ini. Berikut tahapan dan cara yang bisa dilakukan untuk memulai budidaya ikan gurame :

1. Menentukan Lokasi Budidaya Ikan
Untuk bisa memulai budidaya ikan gurame ini tentu perlu menentukan lokasi terlebih dahulu. Lokasi yang bisa dipilih adalah lokasi di lahan yang kosong tentunya. Ada baiknya memilih area yang membuat kita mudah untuk memantau kolam tersebut. Namun, apabila kita memiliki dana yang lebih untuk membayar jasa untuk mengelola kolam ikan gurame, tentu lokasi yang jauh dari tempat tinggal kita bukanlah sebuah masalah. 

2. Memilih Budidaya di Kolam Tembok
Memilih budidaya di kolam tembok memang bukanlah pilihan yang utama dan satu – satunya untuk membudidayakan ikan gurame. Hanya saja pilihan untuk membudidayakan ikan gurame di kolam tembok ini lebih cocok dan sesuai untuk dilakukan. Karena ikan gurame ini cenderung bisa beradaptasi pada suhu yang ada di kolam tembok ini. 

3. Menyesuaikan Konstruksi Kolam
Konstruksi kolam yang dibutuhkan dalam membudidayakan ikan gurame ini bisa disesuaikan dengan kebutuhan kita masing – masing. Namun, apabila kita memiliki lahan yang cukup lebar maka bisa menggunakan ukuran 5 m x 10 m untuk budidaya ikan gurame ini. Konstruksi tersebut adalah konstruksi ideal untuk memelihara ikan gurame di kolam tembok. Namun, hal ini bukan patokan utama yang harus dijalankan. Bisa saja apabila ada pilihan kolam yang lebih kecil atau besar yang bisa menjadi tempat untuk budidaya ikan gurame ini. 

4. Membersihkan Kolam Budidaya
Setelah menemukan dan membangun kolam tembok untuk ikan gurame ini jangan lupa untuk membersihkan kolamnya terlebih dahulu. Membersihkan kolam tembok yang baru dibangun ini adalah hal yang penting untuk membudidayakan ikan gurame ini. Setelah kolam selesai digali, maka biarkanlah kola tersebut selama 3 hari. Hal ini dilakukan dengan tujuan supaya mikroorganisme di dalamnya mati. Dan hal selanjutnya yang dilakukan adalah melakukan penggemburan tanah supaya amonia pada tanah ikut menghilang. Setelah tahapan ini, letakkan juga kapur dolomit di atas permukaan kolam sehingga dapat membantu menyeimbangkan PH tanah yang dan juga ikut membantu mengurangi mikroorganisme yang ada di dalamnya. Apabila asam tanah cukup tinggi, maka peletakkan kapur yang lebih banyak akan membantu persiapan kolam untuk membudidayakan ikan. 

5. Memberikan Pupuk
Bukan hanya pada saat merawat tanaman kita memberikan tanah pupuk. Pada kolam ikan yang pun perlu diberikan pupuk dengan tujuan supaya dapat membentuk makanan alami untuk kan gurame yang akan kita pelihara. Jenis pupuk terbaik yang biasa digunakan adalah campuran pupuk organik dan pupuk urea dan juga TSP. Manfaat dari pemupukan ini memunculkan makanan alami seperti kutu air dan plankton yang bisa dikonsumsi oleh ikan gurame. 

6. Mengisi Air Ke Dalam Kolam
Tahapan selanjutnya setelah memberikan pupuk ke area tanah yang akan dijadikan kolam adalah mengisinya dengan air. Di atas pupuk organik yang telah disebar tadi, isilah air kolam sebanyak 50% dari ukuran kolam tersebut. Dari saat waktu air tersebut diisi, biarkan selama 2 – 3 hari supaya calon makanan alami dari ikan tersebut tumbuh dengan subur, seperti gurame, kutu air, dan plankton. Ketika airnya sudah mulai berwarna hijau yang kira – kira menghabisan waktu selama 7 hari, kita bisa memulai untuk menebarkan bibit – bibit ikan gurame. 

7. Menebar Bibit Ikan Gurame
Dalam waktu 7 hari setelah pupuk tadi ditebar di atas kolam, maka kita bisa persiapkan benih – benih atau bibit ikan gurame yang kita miliki. Caranya adalah dengan menebar perlahan – lahan bibit ikan gurame tersebut. Kemudian memulai mengisi kolam dengan air hingga ketinggiannya mencapai 80 cm. Dan, hal yang penting apabila bibit – bibit ikan gurame ini sudah ditebar adalah menjaga kebersihan air di dalam kolam. Walaupun pada awalnya membuat air di dalamnya ditumbuhi lumut dan lainnya terlebih dahulu, untuk selanjutnya kita perlu membersihkan kolam ikan ini secara rutin supaya tidak mengganggu pertumbuhan ikan gurame yang kita budidaya. Penggantian air di dalam kolam ini bisa dilakukan selama satu minggu sekali. Hanya saja, untuk penggantian air yang efektif hanya cukup 30% saja supaya budidaya di dalam kolam tetap terjaga. 

8. Makanan Ikan Gurame Usia -Usia Tertentu
Uniknya dalam membudidayakan ikan gurame dan sebagian besar ikan lainnya adalah pemberian makanan atau pakannya. Karena dari saat menjadi bibit dan saat ikan menjadi tumbuh besar memiliki makanan yang berbeda. Pada usia – usia tertentu, bibit ikan gurame ini perlu diberi makan secara khusus. Apalagi pada saat masa pertumbuhan. Pada saat ikan gurame masih kecil. maka makanannya yang diberikannya ini adalah berupa kutu air cacing sutera, dan lainnya. Ada juga makanan yang berupa daun – daunan yang bisa diberikan pada ikan gurame yang kita budidayakan, antara lain : Daun kangkung, pepaya, ubi jalar, singkong, maupun daun talas. Pakan lainnya yang bisa dijadikan makanan ikan gurame adalah pakan buatan yang terdiri dari dedak, ampas tahu maupun jagung. Hal yang paling penting dan perlu diperhatikan saat memberi makanan atau pakan pada ikan gurame adalah jangan terlalu banyak yang melebihi kebutuhan dari ikan gurame di dalam kolam itu sendiri. 

9. Memerhatikan Kualitas Air
Kualitas air di dalam kolam ini adalah hal yang penting dalam budidaya ikan gurame. Pada saat menjadi larva, ikan gurame ini membutuhkan kualitas air yang baik dalam pertumbuhannya. Sehingga saat belum dimasukkan ke dalam kolam tembok tempat budidaya, larva ikan gurame pun perlu mendapatkan kualitas air yang baik. Sehingga kita bisa menggunakan pergantian air. Pada aquarium atau tempat memelihara larva sebelumnya. 

10. Memerhatikan Kondisi Kolam
Kolam tembok tempat budidaya ikan gurame ini juga bisa berpotensi memiliki penyakit yang bisa menyerang ikan di dalamnya. Karena itu, kolam tembok tempat ikan gurame tinggal ini harus rajin diperhatikan dan dibersihkan. Sehingga, ikan – ikan gurame di dalamnya bisa terhindar dari penyakit yang bisa membahayakan keselamatannya. 

11. Mengontrol Penerangan di Sekitar Kolam
Memberikan penerangan di sekitar kolam tempat budidaya ikan gurame ini memang akan memudahkan kita untuk mengontrol ikan – ikan yang berada di dalam kolam budidaya. Namun, ada hal yang perlu diperhatikan mengenai masalah penerangan. Karena lampu atau penerangan yang terlalu terang yang digunakan di sekitar kolam bisa memicu ikan gurame menjadi stress. Sehingga, penerangan yang berlebihan di sekitar kolam sebaiknya dihindari atau ditiadakan saja. 

12. Masa Panen Budidaya Ikan Gurame
Masa yang ditunggu – tunggu setelah merawat dan memilihara bibit hingga menjadi ikan gurame yang bisa dipanen adalah suatu kebanggaan tersendiri. Sehingga, pada masa panen ini tentu kita akan merasa bahwa pengorbanan waktu dan tenaga untuk mengurus ikan ini terbayar juga. Pada waktu 1 bulan, ikan gurame ini sudah mulai bisa dipanen. Hanya saja, sebelum memanen ikan gurame ini ada baiknya melihat kondisi pasar yang membutuhkan ikan tersebut. Selain memerhatikan selera pasar, hal yang perlu diperhatikan adalah ikan yang siap dipanen ini terhindar dari segala macam penyakit dan juga tidak memiliki cacat. Sehingga harga jual yang ditawarkan bisa cukup tinggi. 

13. Cara Memanen Ikan Gurame di Kolam Tembok
Cara memanen ikan gurame di kolam tembok dan juga kolam lainnya kurang lebih sama. Karena tujuannya adalah untuk membawa ikan dari dalam kolam tersebut, maka ada beberapa pilihan alat yang bisa digunakan dalam memanen ikan gurame di kolam. Mulai dari menggunakan jaring, melakukan pengeringan, memberikan obat sekali mati, dan lain – lain. Cara yang cukup familiar untuk dilakukan adalah dengan menggunakan jaring. Cara memanen dengan menggunakan jaring ini bisa dilakukan oleh 2 orang yang sudah bersiap di kolam. Masing – masing orang memegang bagian ujung jaring dengan kedua tangannya masing – masing. Lalu, kedua orang yang memegang jaring ini berjalan dari pinggir kolam hingga ujung kolam.

Kemudian, setelah sampai diujung kolam, jaring tersebut bisa diangkat dan diletakkan dalam satu wadah. Karena hal ini juga bisa menyebabkan benih di dalam kolam menjadi stres sehingga perlu dilakukan dengan hati – hati. Apabila ikan – ikan gurame hasil tangkapan ini dipisahkan berdasarkan ukuran yang ada. Untuk memanen ikan gurame di dalam kolam ini juga bisa dilakukan secara meyeluruh, yaitu dengan mengeringkan air di dalam kolam sehingga ikan – ikan gurame yang berada di dalamnya pun bisa berkumpul dan lebih mudah untuk diletakkan di dalam wadah. Kemudian ikan – ikan hasil tangkapan tersebut siap untuk dijual.

Tahap akhir dalam budidaya ikan gurame adalah tahap pemanenan. Pemanenan ikan gurame sangat tergantung pada ukuran yang diminta konsumen. Umumnya pemanenan dilakukan setelah ikan gurame berumur 10-12 bulan. Ikan gurame yang berumur 10 bulan mempunyai bobot sebasar 800gram hingga 1kg/ekor.

Cara penangkapan ikan gurame:
  1. Lakukan penangkapan ikan pada pagi hari atau sore hari, agar ikan tidak stress.
  2. Surutkan sedikit demi sedikit air kolam, dan hindari cara penangkapan yang dapat menyebabkan ikan terluka/cacat.
  3. Segera pindahkan pada drum/wadah yang berisi air, lalu kirimkan kepasar atau kepada pembeli. Cara ini dilakukan agar ikan tetap fresh sampai ketangan konsumen.
Demikian panduan lengkap budidaya ikan gurame mulai dari seleksi indukan hingga cara panen ikan gurame. Semoga panduan budidaya ikan gurame dapat bermanfaat bagi Anda dan selamat mencoba!

Referensi
  1. Bahtiar,.Yusuf. 2010. Buku Pintar Budidaya dan Bisnis Ikan Gurame. Jakarta: PT Agro Media Pustaka
  2. Ciptanto, S. 2010. Top 10 Ikan Air Tawar. Lily Publisher. Yogyakarta.
  3. Durachman, 2001. Teknik Budidaya lkan Gurame. Sub.Dinas Perikanan Dinas Pertanian Kabupaten Kuningan.
  4. Khairuman, H. dan K. Amri. 2003. Pembenihan dan Pembesaran Gurami Secara Intensif. Agromedia Pustaka. Jakarta.
  5. Ma’arif, Syamsul. 2017. Cara Sukses Budidaya Ikan Gurame. Yogyakarta: Bio Genesis
  6. Mahyuddin, K. 2009. Panduan Lengkap Agribisnis Ikan Gurami. Penebar Swadaya. Jakarta.
  7. Mujiman, A. 1999. Makanan ikan. Penerbit Penebar Swadaya Jakarta.
  8. Rahmat, Riawan Putra. 2013. Budidaya Gurame. Jakarta: PT Agro Media Pustaka
  9. Sani, B .(2014). Budi Daya Ikan Gurami, DAFA Publishing, Jakarta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar