Ikan gurame atau ikan gurami (Osprhronemus gouramy Lac) termasuk ikan air tawar yang tersebar di kawasan Asia Tenggara. Di Indonesia, ikan gurame menjadi ikan konsumsi terfavorit karena rasanya yang lezat. Terutama di Pulau Sumatera, Jawa, Madura dan Sulawesi. (Sari dkk., 2014). Di Jawa, gurame dikembangkan di wilayah Bogor, Ciamis, Garut, Tasikmalaya, Purwokerto dan Magelang. Di Sumatera, ikan gurami dikembangkan di wilayah Payakumbuh. Sedangkan di Sulawesi, ikan gurami banyak dikembangkan di wilayah Manado (Ciptanto, 2010).
Pada aspek bisnis, jenis ikan ini sangat menarik karena harga jualnya cukup tinggi dan relatif stabil dibanding ikan air tawar lainnya. Selain itu, permintaan konsumen juga masih sangat tinggi, sehingga tidak banyak kekhawatiran dari segi persaingan usaha.
Kandungan Nutrisi Pada Ikan Gurame
Kandungan nutrisi ikan gurami menurut Sani (2014) mengandung protein sebesar 18,93%, lemak 2,43%, vitamin A: 749,715 IU/100 mg, vitamin B1: 0,0792 mg/100 g, vitamin B2: 0,083 mg/100 g dan vitamin B3: 1,22 mg/100 g.
Taksonomi Ikan Gurame
Berdasarkan taksonominya, ikan gurame dikelompokkan dalam:
Filum : Chordata
Class : Pisces
Ordo : Perciformes
Subordo : Anabantoidei
Family : Osphronemidae
Genus : Osphronemus
Spesies : Osphronemus gourami Lac. Kottelat et al. (1993).
Morfologi Ikan Gurame
Gurame memiliki ciri bentuk fisik yang khas, yaitu bentuk badan pipih agak panjang dan lebar. Seluruh bagian tubuh tertutup sisik yang kuat dengan tepi agak kasar. Pada bagian mulut kecil, miring atau tidak tepat dibawah bibir. Bibir bagian bawah terlihat menyembul sedikit dibandingkan bagian bibir atas.
Secara visual, tampilan gurame dewasa berbeda dengan gurame muda. Dasar perbedaan itu dapat diamati dari ukuran tubuh, warna, bentuk kepala dan dahi. Dari perilaku dan segi warna, gurame muda lebih menarik jika dibandingkan dengan gurame dewasa (Sitanggang dan Sarwono, 2002).
Habitat Ikan Gurame
Perairan yang disukai ikan gurami adalah tipe perairan tenang dan dalam seperti rawa, situ, waduk atau danau. Ikan gurami dilengkapi dengan alat pernapasan tambahan (labirin) sehingga dapat bertahan dalam kondisi air yang jelek. Gurame sangat cocok dipelihara pada ketinggian tempat sampai 800 mdpl dan tumbuh sangat baik pada rentang suhu 24-28ºC. Jika ikan gurami tumbuh dibawah suhu 15 C berakibat pada lambatnya pertumbuhan dan terganggunya sistem reproduksinya.
Cara Budidaya Ikan Gurame
Cara budidaya ikan gurame atau ternak ikan gurame yaitu dengan melalui beberapa tahapan. Pada umumnya budidaya ikan gurame dimulai dari tahap pembibitan, pendederan, dan pembesaran. Pembibitan adalah kegiatan memperbanyak tanaman atau hewan budidaya yang berasal dari benih untuk menghasilkan bibit tanaman atau ternak yang berkualitas. Namun pada kesempatan kali ini, kami akan memberikan informasi sedetail mungkin mengenai cara ternak ikan gurame agar cepat besar, yaitu mulai dari seleksi indukan hingga cara memanen ikan yang baik.
Berikut adalah tahapan budidaya ikan gurame yang perlu anda ketahui:
1. Seleksi Indukan:
Tahapan awal yang perlu dilakukan dalam budidaya ikan gurame adalah memilih indukan ikan yang siap dipijahkan. Indukan gurame yang siap dipijahkan adalah yang berumur umur 3-7 tahun.
Untuk membedakan induk jantan dan betina, dapat dibedakan berdasarkan ciri-ciri berikut:
Ciri-ciri Induk Betina Ikan Gurame :
- Didahi tidak terdapat tonjolan/cula.
- Warna badan lebih terang.
- Dasar sirip dada berwarna gelap atau kehitaman.
- Perut membulat.
- Badan relatif Panjang.
Ciri-ciri Induk Jantan Ikan Gurame :
- Di dahi terdapat tonjolan/cula.
- Warna badan lebih gelap dan agak pucat.
- Gerakan lebih lincah.
- Perut dekat anus.
Ciri-ciri Induk Ikan Gurame Yang Sudah Matang dan Siap Dipijahkan:
- Perut membesar kearah belakang.
- Anus nampak putih kemerahan.
- Perut terasa lebih lembek jika diraba.
2. Persiapan Kolam Pemijahan
- Pengeringan dan pembersihan dasar kolam (baik jenis kolam konvensional maupun terpal)
- Pengisian air kolam
- Pemasangan sarang (sosog) dan menyediakan bahan pembuat sarang.
3. Proses Pemijahan Ikan Gurame
Berikut adalah cara mengawinkan ikan gurami atau yang biasa disebut dengan proses pemijahan:
- Masukkan induk gurame yang sudah lolos seleksi kedalam kolam pemijahan.
- Jumlah ikan gurami jantan dan betina berbanding 1:3.
- Secara alami, induk jantan akan membuat sarang menggunakan material yang sudah disiapkan. Pembuatan sarang berlangsung selama 15 hari.
- Setelah sarang siap, maka indukan jantan akan mengajak indukan betina untuk melakukan pemijahan disarang yang telah dibuat.
- Setelah pemijahan selesai dilakukan, induk betina menutup lubang sarang dengan ijuk atau rumputan kering.
- Induk betina bertugas menjaga anaknya dengan mengipas-ngipaskankan siripnya kearah sarang. Dengan tujuan dapat meningkatkan kadar oksigen yang larut didalam air dan untuk membantu menetaskan telur ikan gurame.
- Indukan jantan kembali membuat sarang untuk selanjutnya melakukan pemijahan dengan betina lainnya.
4. Penanganan Telur Gurame
Langkah berikutnya dalam budidaya ikan gurame yaitu penanganan telur. Cara untuk mengetahui telur ikan yang siap untuk ditetaskan adalah dengan ciri bau amis dan adanya minyak tepat di atas sarang pemijahan. Langkah penanganan telur ikan gurame:
- Ambil sarang yang berisi telur dan simpan pada ember berisi air.
- Bersihkan telur yang tersisa menggunakan scoop net atau yang biasa disebut serok.
- Pisahkan antara telur dengan sarangnya, kemudian masukkan kedalam ember yang berbeda.
- Cuci telur hingga bersih.
- Pada saat mencuci, tambahkan Suplemen Cair Organik spesialis Kolam Tambak & Keramba untuk mencegah serangan hama penyakit.
- Masukkan telur yang telah dicuci kedalam bak penetasan yang telah dipasangi seresi dan hitter.
5. Pemeliharaan Dan Penetasan
Telur akan menetas pada hari ke 2-3 setelah pemijahan. Usahakan telur menetas pada air yang bersih dan suhu air stabil antara 27-28o C.Biarkan benih ikan gurame berada pada bak penetasan hingga berumur 10 hari. Setelah benih berumur 11 hari, pindahkan kedalam bak pendederan pertama.
6. Persiapan Bak Pendederan
Daphnia merupakan pakan ikan gurame yang alami
Buatkan bak pendederan berukuran 2,5 m x 4,5 m. Isi bak pendederan dengan Daphnia yang berfungsi sebagai pakan alami ikan gurame. Bak ini memiliki daya tampung hingga 2000 ekor benih ikan.
7. Pendederan Ikan Gurame
Dalam budidaya ikan gurame, tahapan pendederan harus dilakukan saat bak pendederan telah siap. Jika bak pendederan telah siap, masukan ikan kedalam bak khusus pendederan. Setelah ikan berada dikolam pendederan selama 14 hari yang diberi pakan ikan gurame alami yaitu Daphnia, kemudian pindahkan ikan kedalam kolam utama.
8. Persiapan Kolam Ikan Gurame
Pemindahan ikan dari bak pendederan ke kolam harus dilakukan pada pagi hari, mulai dari pukul 07.00-09.00. Hal ini bertujuan untuk mengurangi stress pada ikan. Namun, sebelum melakukan pemindahan, anda harus menyiapkan kolamnya terlebih dahulu.
Berikut tahap persiapan kolam ikan:
- Bersihkan dan dikeringkan kolam.
- Lakukan persiapan dasar kolam. Untuk kolam tanah, cangkuli tanah untuk mempercepat proses dekomposisi.
- Perbaiki saluran keluar masuk air kolam dengan memasang filter/saringan di pintu saluran masuk air. Ini berguna untuk melancarkan sirkulasi air dan meminimalisir serangan hama penyakit.
- Lakukan pengapuran kolam menggunakan kapur dolomit. Tujuannya agar PH air tetap stabil saat diisi air.
- Lakukan Pemupukan dasar kolam menggunakan pupuk kandang. Ini sangat penting untuk menyediakan pupuk alami.
- Tambahkan Bio-Organik stimulant yang berbahan dasar bakteri penunjang. Ini sangat berguna untuk menumbuhakan plankton yang berfungsi sebagai pakan ikan gurame alami selama berada dikolam (Durachman, 2001).
9. Pemindahan Benih Ikan Gurame Dari Bak Pendederan Ke Kolam
Lakukan pemindahan benih gurame dari bak pendederan ke kolam utama pada pagi hari antara jam 07.00-09.00. Alat yang dibutuhkan adalah scoop net dan wadah yang berisi air. Langkah pemindahan benih ikan gurame:Keluarkan air dari dalam bak pendederan sedikit demi sedikit. Tangkap ikan menggunakan scoop net secara perlahan dan hati-hati. Simpan benih ikan kedalam wadah, kemudian baru masukkan ikan ke kolam utama.
10. Pembesaran Ikan Gurame
Tahap pembesaran dalam budidaya ikan gurame dilakukan pada kolam utama. Luasan kolam berbeda-beda, sesuai dengan jenis kolamnya. Pada kolam tanah, luasan yang opotimum adalah 200 m2 dengan kedalaman sekitar 1 m. Ukuran kolam ini cukup optimum digunakan hingga masa penen tiba.
Perhitungan Ikan Gurame Berdasarkan Koefisien Konversi.
Berdasarkan hasil penghitungan, jika ikan yang dipelihara seberat 200-250 grm/ekor dan ditebar dengan kepadatan benih 1 hingga 2 kg/m2. Setelah memasuki umur siap panen dengan berat 500-700 gram/ekor, kondisi kolam tidak akan mengalami kepadatan yang berlebihan.
Evektifitas pembesaran ikan gurame dapat dianalisis berdasarkan koefisien konversi berat. Artinya, koefisien konversi berat dapat menghitung perbandingan antara 1 kg daging ikan dengan kebutuhan pakan ikan gurame.
Contohnya: untuk menambah berat 1 kg daging ikan dibutuhkan 2 kg pakan ikan gurame, maka koefisien konversi berat pakan ikan gurame adalah 1 banding 2 (1/2). Jika dikali 100%, maka diperoleh nilai efisiensi konversi berat.
Meski begitu, perlu dipertimbangkan bahwa perlu adanya keseimbangan antara energi dan protein dalam laju pertumbuhan. Apabila kebutuhan energi pada ikan kurang, maka protein akan dipecah untuk sumber energi. Penggunaan sebagian proten untuk sumber energi menyebabkan pertumbuhan ikan terhambat, karena protein berperan dalam pembentukan sel baru.
Jumlah energi yang diperlukan dalam pertumbuhan dan pemeliharaan ikan sangat dipengaruhi oleh banyak faktor, seperti jenis spesies, umur, komposisi ransum, tingkat reproduksi dan tingkat metabolisme standar pada ikan.
Cara Mengetahui Berat Total Atau Berat Biomassa Ikan.
Sebelum melakukan budidaya ikan gurame, anda perlu mengetahui tentang berat total atau berat biomassa ikan. Pengambilan sample dilakukan setiap 4 minggu sekali untuk mendapatkan hasil kalibrasi berat tubuh ikan yang sesungguhnya.
Dengan cara mengambil sample ikan secara acak kemudian timbang beratnya, baru lakukan perhitungan. Contoh: kolam seluas 30 m2 di isi 300 ekor gurami dengan berat rata-rata 100 g/ekor. Maka didapatkan berat total atau berat biomassa: 300 ekorx100 g= 30.000 g (30 kg). Jika kebutuhan pakan ikan gurame setiap harinya ±3% dari berat tubuh, maka kebutuhan pakan ikan gurame perhari= 3% x 30 kg = 0,9 kg. Jika lama budidayanya adalah 1 bulan, maka pakan ikan gurame yang dibutuhkan adalah 30 hari x 0,9 kg = 27 kg.
Lokasi Dalam Budidaya Ikan Gurame:
Budidaya ikan gurame memang dapat dilakukan di berbagai tempat. Namun, untuk hasil yang optimal kita harus mengetahui syarat lokasi dalam budidaya ikan gurame.
Syarat Lokasi Budidaya Ikan Gurame :
- Suhu air berkisar antara 24-30ºC.
- Kualitas air harus bersih, tidak terlalu keruh dan tidak tercemar bahan beracun maupun limbah pabrik.
- Nilai derajat keasaman (pH) perairan berkisar antara 7-8.
- Kandungan oksigen terlarut minimal 2 mg/L.
- Ketinggian lokasi antara 50-400 m dpl.
Apabila Budidaya Ikan Gurame di kolam tanah, Maka Ada Tambahan Yang Harus Diperhatikan :
- Tekstur tanah liat atau lempung berpasir dan tidak porous. Ini dibutuhkan agar kolam dapat menahan massa air yang besar.
- Kemiringan tanah berkisar antara 3-5%. Ini dibutuhkan untuk mempermudahkan pengairan secara gravitasi.
- Kedalaman kolam antara 100-120 cm dengan sistem air mengalir yang baik demi pertumbuhan dan perkembangan fisik gurame
Namun belakangan ini, budidaya ikan gurame di kolam terpal mulai menjadi tren jika dibandingkan budidaya ikan gurame di kolam tanah maupun di kolam tembok. Maka dari itu kami akan memberikan cara pembuatan kolam terpal khususnya untuk budidaya ikan gurame.
Budidaya Ikan Gurame di Kolam Terpal
Budidaya ikan gurame dengan menggunakan kolam terpal dirasa memiliki beberapa keunggulan jika dibandingkan dengan budidaya ikan gurame secara konvensional. Kolam terpal dipilih karena dirasa:
- Lebih praktis, mudah dikeringkan, dibersihkan, dan dipanen.
- Lebih awet, karena kolam terpal tidak mudah bocor, lebih murah, memiliki masa pakai hingga 5 tahun.
- Hasil panen lebih disukai pedagang maupun konsumen karena ikan yang dihasilkan tidak berbau lumpur.
- Budidaya ikan gurami dikolam terpal bisa menggunakan dinding tanah maupun dinding kerangka besi, sesuai keinginan anda.
Langkah Pembuatan Kolam Terpal Dinding Tanah.
Buat kolam dengan ukuran yang disesuaikan dengan jumlah benih yang hendak ditebar atau luas lahan yang anda miliki. Misal: luas kolam 4×6 m, maka ukuran terpal yang dibutuhkan adalah 6×8 m. Diberikan selisih 2m yang digunakan sebagai dinding setinggi 1 m dan sisanya ditimbun tanah untuk menahan berat.
Langkah pembuatan kolam terpal dinding tanah:
- Gali tanah yang akan digunakan sebagai kolam dengan ukuran 4×6 m.
- Siapkan terpal berukuran 6×8 m.
- Timbunkan tanah hasil galian mengelilingi kolam hingga membentuk pematang.
- Buat lubang disalah satu dasar kolam yang berfungsi sebagai saluran pembuangan.
- Taburkan sekam padi pada dasar kolam dengan ketebalan 10-15 cm.
- Sambungkan pipa paralon pada lubang yang telah dibuat untuk saluran pembuangan.
- Pasang terpal, kemudian rekatkan terpal dengan pipa paralon menggunakan lem yang sangat kuat, kemudian perkuat dengan cincin klem besi. arahkan pipa ke lubang pembuangan yang tadi telah dibuat.
- Setelah terpal terpasang rapih, timbun ujung terpal dengan tanah.
- Terakhir, cuci kolam menggunakan sabun hingga bersih untuk menghilangkan bau lem/bahan kimia yang dapat berdampak buruk pada benih ikan.
- Keringkan kolam terpal selama ±3 hari hingga benar-benar set.
Pengisian Air Kolam Terpal.
Setelah kolam siap digunakan, maka selanjutnya yaitu lakukan pengisian air kolam.
- Isi air kolam setinggi 50-75 cm (disesuaikan dengan tinggi kolam 1 meter), agar ikan tidak mudah melompat keluar, sekaligus menghindari air meluap saat terjadi hujan.
- Tambahkan Suplemen Organik Cair Spesialis Kolam Tambak & Keramba. Penambahan ini berguna untuk mendorong pertumbuhan plankton dan pakan alami ikan.
- Pada jenis Gurame, Nila, Lele, Koi, Ikan hias dan lainnya membutuhkan dosis: 3ml/m3.
- Cara menggunakan Suplemen Organik Cair Spesialis Kolam Tambak & Keramba hanya dengan mencampurkan air dengan mencampurkannya kedalam air, kemudian disebar secara merata. Lakukan hal ini setiap 1 atau 2 minggu sekali.
- Diamkan kolam yang telah berisi air dan Suplemen Organik Cair Spesialis Kolam Tambak & Keramba selama satu minggu. Ini bertujuan agar plankton dan pakan ikan gurame alami tumbuh sempurna.
- Tebar benih ikan gurame sesuai kapasitas.
Langkah Pembuatan Kolam Terpal Kerangka Besi
Pada dasarnya pembuatan kolam terpal berkerangka besi hampir sama dengan pembuatan kolam berkerangka kayu ataupun bambu. Pembedanya hanya terletak pada bahan kerangkanya saja. Ukuran kolam yang akan dibuat harus disesuaikan dengan kapasitas ikan yang akan ditampung. Misal, berukuran 4×6 m. Berikut langkah pembuatannya:
- Ratakan dan bersihkan tanah yang akan digunakan sebagai dasar kolam.
- Siapkan besi panjang dengan siku berlubang yang berfungsi sebagai kerangka kolam.
- Potong besi dengan ukuran 6, 4, dan 11/2
- Kemudian rangkai besi hingga tersusun bentuk pesegi panjang.
- Sebelum terpal dipasang, taburkan sekam padi dengan ketebalan 10-15 cm pada tanah (nantinya digunakan sebagai dasar kolam) Kemudian siram dengan air.
- Selanjutnya, pasang terpal pada kerangka besi dengan rapi.
- Pasang pipa paralon pada dasar kolam untuk pembuangan. Perkuat sambungan antara paralon dengan terpal menggunakan lem paralon, dan perkuat dengan dengan cincin klem besi.
- Terakhir, cuci kolam menggunakan sabun hingga bersih untuk menghilangkan bau lem/bahan kimia yang dapat berdampak buruk pada benih ikan.
- Keringkan kolam terpal selama ±3 hari hingga benar-benar set.
- Kemudian lakukan pengisian air kolam setinggi 75-100 cm (disesuaikan dengan tinggi kolam 11/2 meter), agar ikan tidak mudah melompat keluar, sekaligus menghindari air meluap saat terjadi hujan.
- Tambahkan Suplemen Organik Cair Spesialis Kolam Tambak & Keramba. Penambahan ini berguna untuk mendorong pertumbuhan plankton dan pakan alami ikan.
- Cara menggunakan Suplemen Organik Cair Spesialis Kolam Tambak & Keramba hanya dengan mencampurkan air dengan mencampurkannya kedalam air, kemudian disebar secara merata. Lakukan hal ini setiap 1 atau 2 minggu sekali.
- Diamkan kolam yang telah berisi air dan suplemen Suplemen Organik Cair Spesialis Kolam Tambak & Keramba selama satu minggu. Ini bertujuan agar plankton dan pakan ikan gurame alami tumbuh sempurna.
- Tebar benih gurame sesuai kapasitas.
Tahapan Dalam Perawatan Kolam Ikan Gurame
1. Masukkan Enceng Gondok, Agar Dapat Mengurangi Suhu Matahari
Dalam budidaya ikan gurame, suhu matahari sangat berpengaruh dalam perkembangan ikan. Salah satu cara mengurangi teriknya sinar matahari adalah dengan menggunakan enceng gondok. Eceng gondok mengambang dipermukaan air, sehingga dapat berfungsi sebagai peneduh/penutup permukaan air dikala terik panas sinar matahari. Selain itu, eceng gondok dapat dijadikan sebgai rumah tempat bersarang bagi ikan dan sebagai tempat berkembang biak.
2. Tanam Pohon Disekitar Kolam Gurame
Selain eceng gondok, anda perlu menanam pohon disekitar kolam. Ini berfungsi sebagai filter cahaya matahari agar tidak langsung mengenai kolam. Namun, perlu Anda perhatikan bahwa pohon peneduh kolam tidak boleh menutupi keseluruhan kolam. Agar kelembaban nya tidak terlalu tinggi dan malah berdampak buruk terhadap pertumbuhan dan perkembangan ikan.
3. Bersihkan Kolam
Membersihkan kolam ikan adalah salah satu faktor penting dalam budidaya ikan gurame. Umumnya, cara membersihkan kolam ikan menggunakan teknik peyiponan. Penyiponan berasal dari kata ipon atau Shift Pond.
Penyiponan adalah suatu teknik pembersihan kolam yang dilakukan dengan menyedot dan membuang kotoran/sisa pakan ikan gurame. Penyiponan adalah salah satu kunci dalam budidaya ikan gurame dengan kolam terpal. Penyiponan kolam terpal dapat dilakukan dengan sederhana. Misal dengan membuat alat sipon sederhana menggunakan selang air dengan sambungan pipa paralon berbentuk T pada ujung selang. Pipa paralon yang tersambung tersebut selanjutnya diberi lubang.
Cara kerja sipon ini mirip dengan cara kerja pada mesin penyedot debu. Penyiponan berfungsi untuk menjaga kebersihan serta kesehatan air pada kolam terpal. Penyiponan juga membantu kolam terpal tetap ideal untuk budidaya ikan gurame.
4. Jaga Kadar Keasaman Air
Derajat keasaman pada air menunjukkan aktifitas ion hydrogen yang terkandung. Semakin tinggi konsentrasi ion h+ maka semakin asam (acid), ditunjukkan dengan PH <7. Semakin tinggi konsentrasi ion oh- maka air semakin basa (alkali), ditunjukkan dengna PH >7. Pada air murni (neutral) memiliki kandungan PH = 7.
Ikan budidaya umumnya lebih suka hidup pada perairan yang memiliki derajat keasaman netral condong basa, pada kisaran PH 6.5 – 9 dan optimumnya berada pada kisaran PH 7-8.5. Air kolam yang memiliki derajat keasaman tinggi sangat berbahaya bagi kesehatan ikan. Hal ini dikarenakan mayoritas penyakit berkembang pada suasana asam.
Keasaman air kolam disebabkan oleh:
- Sumber air yang ada di kolam itu sendiri yang memang sudah asam.
- Sisa kotoran ikan didalam kolam yang terdekomposisi secara unaerob mengalami proses fermentasi, sehingga menyebabkan keasaman.
- Hasil respirasi ikan budidaya yang berupa CO2 akan menyebabkan keasaman.
- Hasil respirasi mikro alga pada malam hari berupa CO2 juga meningkatkan derajat
- keasaman air.
- Tambahan air hujan yang masuk kekolam umumnya bersifat asam.
Untuk mengatasi keasaman pH, maka perlu dilakukan Pemberian kapur ( Liming ). Ini dilakukan karena kapur merupakan bahan yang paling mudah untuk menaikkan pH air. Jenis kapur yang sering digunakan pada perikanan adalah kapur dolomit.
Pakan Ikan Gurame
Ikan gurame adalah jenis hewan omnivore yang cenderung herbivora. Pada fase larva, makanan alami gurame berupa cacing sutera, rotifer, dan infusaria.
Setelah berumur beberapa hari, benih gurame lebih menyukai larva insekta, krustacea dan zooplankton. Setelah beberapa bulan barulah pakan ikan gurame dapat diganti berupa tumbuhan air lunak, dedaunan seperti daun talas, daun papaya, daun singkong, daun lamtoro, dll. Apabila kebutuhan pakan ikan gurame tidak mencukupi, ikan gurame bisa memakan bahan organik yang ada didasar perairan. Jika ingin memberi pakan ikan gurame tambahan dalam budidaya ikan gurame, dapat diberi dedak, ampas tahu dan bungkil kedelai. Untuk pakan ikan gurame alternatif dapat ditambahkan rayap untuk gurame muda dan induk.
Tips Agar Ikan Gurame Tahan Terhadap Hama dan Penyakit
Selain memperhatikan pakan ikan gurame sesuai dengan takaran yang biasa anda lakukan, anda juga sangat perlu melakukan pemeliharaan. Ini diperlukan agar ikan gurame tahan terhadap hama dan penyakit. Salah satu poin penting yang perlu diperhatikan dalam kegiatan budidaya ikan gurame adalah kondisi kolam. Kondisi kolam yang buruk dapat menyebabkan ikan mudah terserang penyakit. Anda Sangat perlu menambahkan bakteri pendukung dalam kolam. Bakteri ini berperan sebagai pengurai/decomposer, fermentator dan katalisator.
Bakteri-bakteri yang mempunyai kemampuan tersebut diantaranya adalah Bacillus brevis, Bacillus pumilus, Bacillus mycoides, Pseudomonas alcaligenes dan Micrococcus roseus. Penambahan bakteri pendukung dalam budidaya ikan gurame berperan penting dalam mempercepat pertumbuhan, karena mampu meningkatkan nafsu makan, mendukung proses pencernan, dan memaksimalkan penyerapan nutrisi pada tubuh. Suplemen Organik Cair spesialis kolam, tambak dan karamba mengandung bakteri apatogen dan memiliki banyak manfaat untuk meningkatkan hasil produksi.
Manfaat Suplemen Organik Cair Yang Dirasakan Pelaku Budidaya Ikan Gurame Diantaranya Adalah:
- Gurame menjadi lebih lincah, gesit
- Nafsu makan tinggi.
- Warna air lebih stabil.
- Mengurangi bau amoniak.
- Mengurangi jumlah kematian saat umur kritis (1,2, 3 bulan pertama pemeliharaan).
- Lebih tahan serangan jamur dan bakteri Aeromonas.
Hal tersebut merupakan manfaat yang didapat karena Suplemen Organik Cair GDM mengandung bakteri pendukung yang masing-masingnya memiliki peranan penting dalam meningkatkan produktivitas ikan. Berikut ini daftar jenis bakteri beserta manfaatnya.
Tabel Manfaat Bakteri Yang Memiliki Peranan Dalam Budidaya Ikan Gurame :
Bakteri | Manfaat |
Bacillus brevis
|
|
Bacillus pumillus
|
|
Bacillus mycoides
|
|
Pseudomonas alcaligenes |
|
Micrococcus roseus |
|
Tabel diatas adalah manfaat dari masing-masing bakteri yang terkandung dalam Suplemen Organik Cair . Untuk mendapatkan kualitas air yang stabil, nafsu makan yang meningkat, pertumbuhan yang cepat dan panen hasil maksimal maka anda perlu melakukan sinergitas dari setiap aspek. Untuk meningkatkan sinergisitas dari setiap aspek pada kegiatan budidaya ikan gurame, maka anda harus melakukan secara optimum persiapan kolam, pemilihan benih, pemeliharaan kolam, pemberian pakan ikan gurame dan pencegahan dari hama penyakit. Untuk mendapatkan hasil yang maksimal, anda perlu menambahkan Suplemen Organik Cair .
Panen Ikan Gurame
Tahap akhir dalam budidaya ikan gurame adalah tahap pemanenan. Pemanenan ikan gurame sangat tergantung pada ukuran yang diminta konsumen. Umumnya pemanenan dilakukan setelah ikan gurame berumur 10-12 bulan. Ikan gurame yang berumur 10 bulan mempunyai bobot sebasar 800gram hingga 1kg/ekor.
Cara penangkapan ikan gurame:
- Lakukan penangkapan ikan pada pagi hari atau sore hari, agar ikan tidak stress.
- Surutkan sedikit demi sedikit air kolam, dan hindari cara penangkapan yang dapat menyebabkan ikan terluka/cacat.
- Segera pindahkan pada drum/wadah yang berisi air, lalu kirimkan kepasar atau kepada pembeli. Cara ini dilakukan agar ikan tetap fresh sampai ketangan konsumen.
Demikian panduan lengkap budidaya ikan gurame mulai dari seleksi indukan hingga cara panen ikan gurame. Semoga panduan budidaya ikan gurame dapat bermanfaat bagi Anda dan selamat mencoba!
Referensi
- Bahtiar,.Yusuf. 2010. Buku Pintar Budidaya dan Bisnis Ikan Gurame. Jakarta: PT Agro Media Pustaka
- Ciptanto, S. 2010. Top 10 Ikan Air Tawar. Lily Publisher. Yogyakarta.
- Durachman, 2001. Teknik Budidaya lkan Gurame. Sub.Dinas Perikanan Dinas Pertanian Kabupaten Kuningan.
- Khairuman, H. dan K. Amri. 2003. Pembenihan dan Pembesaran Gurami Secara Intensif. Agromedia Pustaka. Jakarta.
- Ma’arif, Syamsul. 2017. Cara Sukses Budidaya Ikan Gurame. Yogyakarta: Bio Genesis
- Mahyuddin, K. 2009. Panduan Lengkap Agribisnis Ikan Gurami. Penebar Swadaya. Jakarta.
- Mujiman, A. 1999. Makanan ikan. Penerbit Penebar Swadaya Jakarta.
- Rahmat, Riawan Putra. 2013. Budidaya Gurame. Jakarta: PT Agro Media Pustaka
- Sani, B .(2014). Budi Daya Ikan Gurami, DAFA Publishing, Jakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar