Minggu, 12 Juni 2022

Ikan Gurame - Budidaya Skala Rumah Tangga

Ikan gurami (Osprhronemus gouramy Lac) termasuk ikan air tawar yang tersebar di kawasan Asia Tenggara. Di Indonesia, ikan gurame menjadi ikan konsumsi terfavorit karena rasanya yang lezat. Terutama di Pulau Sumatera, Jawa, Madura dan Sulawesi. (Sari dkk., 2014). Di Jawa, gurame dikembangkan di wilayah Bogor, Ciamis, Garut, Tasikmalaya, Purwokerto dan Magelang. Di Sumatera, ikan gurami dikembangkan di wilayah Payakumbuh. Sedangkan di Sulawesi, ikan gurami banyak dikembangkan di wilayah Manado (Ciptanto, 2010).
Pada aspek bisnis, jenis ikan ini sangat menarik karena harga jualnya cukup tinggi dan relatif stabil dibanding ikan air tawar lainnya. Selain itu, permintaan konsumen juga masih sangat tinggi, sehingga tidak banyak kekhawatiran dari segi persaingan usaha. Siapa yang tak suka gurame bakar atau gurame goreng? Kedua menu tersebut, sudah sejak lama, menjadi salah satu menu favorit beberapa resto. Gurihnya cita rasa gurame goreng dan gurame bakar yang laris manis di pasaran tak hanya disenangi oleh konsumen saja tapi juga oleh produsen yang berperan sebagai pembudi daya ikan gurame. Pasalnya, kegemaran khalayak mengonsumsi aneka macam masakan berbahan dasar ikan guram ini menciptakan peluang usaha serta mampu memberikan profit yang menguntungkan.

Permintaan komoditas gurame mengalami peningkatan seiring dengan menjamurnya tempat-tempat kuliner ditanah air. Menurut Wiwied Usman, Sekjen Permina (Perhimpunan Masyarakat Perikanan Nusantara), seperti yang dikutip dariKedaulatan Rakyatbeberapa waktu lalu, budi daya ikan gurame termasuk investasi yang menggiurkan. Dengan menebar bibit katakanlah sebanyak 2.000 ekor, pendapatan yang bisa dikantongi sekitar Rp40 juta.

Kandungan Nutrisi Pada Ikan Gurame
Kandungan nutrisi ikan gurami menurut Sani (2014) mengandung protein sebesar 18,93%, lemak 2,43%, vitamin A: 749,715 IU/100 mg, vitamin B1: 0,0792 mg/100 g, vitamin B2: 0,083 mg/100 g dan vitamin B3: 1,22 mg/100 g.

Morfologi Ikan Gurame
Gurame memiliki ciri bentuk fisik yang khas, yaitu bentuk badan pipih agak panjang dan lebar. Seluruh bagian tubuh tertutup sisik yang kuat dengan tepi agak kasar. Pada bagian mulut kecil, miring atau tidak tepat dibawah bibir. Bibir bagian bawah terlihat menyembul sedikit dibandingkan bagian bibir atas.

Secara visual, tampilan gurame dewasa berbeda dengan gurame muda. Dasar perbedaan itu dapat diamati dari ukuran tubuh, warna, bentuk kepala dan dahi. Dari perilaku dan segi warna, gurame muda lebih menarik jika dibandingkan dengan gurame dewasa (Sitanggang dan Sarwono, 2002).

Habitat Ikan Gurame
Perairan yang disukai ikan gurami adalah tipe perairan tenang dan dalam seperti rawa, situ, waduk atau danau. Ikan gurami dilengkapi dengan alat pernapasan tambahan (labirin) sehingga dapat bertahan dalam kondisi air yang jelek. Gurame sangat cocok dipelihara pada ketinggian tempat sampai 800 mdpl dan tumbuh sangat baik pada rentang suhu 24-28ºC. Jika ikan gurami tumbuh dibawah suhu 15 C berakibat pada lambatnya pertumbuhan dan terganggunya sistem reproduksinya.

Lokasi Dalam Budidaya Ikan Gurame:
Budidaya ikan gurame memang dapat dilakukan di berbagai tempat. Namun, untuk hasil yang optimal kita harus mengetahui syarat lokasi dalam budidaya ikan gurame.

Syarat Lokasi Budidaya Ikan Gurame :
  • Suhu air berkisar antara 24-30ºC.
  • Kualitas air harus bersih, tidak terlalu keruh dan tidak tercemar bahan beracun maupun limbah pabrik.
  • Nilai derajat keasaman (pH) perairan berkisar antara 7-8.
  • Kandungan oksigen terlarut minimal 2 mg/L.
  • Ketinggian lokasi antara 50-400 m dpl.
Budidaya Skala Rumah Tangga
Karena memerlukan air berlimpah serta habitat yang cukup luas, budi daya ikan gurame ini dianggap hanya bisa dikelola dengan modal besar. Padahal tidaklah demikian. Budi daya ikan tawar yang banyak tersedia di pasar tradisional dan modern tersebut bisa diterapkan dalam skala rumah tangga atau dengan kata lain industri mikro bermodal kecil. Jadi, kesempatan serta peluang usaha rumahan untuk komoditas ini masih sangat terbuka lebar.

Salah satu cara membudi daya ikan gurame skala rumah tangga adalah dengan menggunakan media kolam terpal. Lahan yang dipakai bisa di pekarangan rumah (bila pekarangan Anda cukup luas) atau lahan kosong di sekitar rumah yang bisa Anda sewa dengan biaya terjangkau. Perlu diingat, dalam lahan sempit itu jumlah bibit yang dapat dibudi daya terbatas.

Ukuran gurame juga turut menjadi pertimbangan kuantitas ikan yang akan dibudi daya dalam kolam terpal. Menurut penjelasan Gallery UKM, untuk ukuran kolam 1 meter persegi dengan kedalaman 90 cm dapat diisi 10 ekor ikan gurame dengan bobot 2,5 ons. Lalu bagaimana membuat kolam terpal ini?

Prosedurnya cukup sederhana. Ada dua macam cara yang bisa Anda pilih. Pertama, menggali tanah dengan kedalaman sekitar 90 cm kemudian pasang terpal pada tanah galian tersebut. Cara kedua dengan tidak melakukan penggalian tanah tapi memasang terpal pada permukaan tanah lalu merangkai rangka dari besi atau kayu sebagai penyangga sehingga bentuknya menyerupai bak.

Baik cara pertama maupun kedua mempunyai keunggulannya masing-masing. Cara pertama membuat beban terpal tidak terlalu berat ketika diberi air sementara cara kedua memudahkan pembudi daya melakukan penggantian serta pembersihan kolam.

Mengenai masa panen, budi daya ikan gurame mempunyai usia pembibitan yang relatif singkat. Untuk bibit 2,5 ons dapat dipelihara selama 5 bulan sebelum dipanen dengan hasil ikan gurame berbobot 6 sampai 7 ons.

Cara Budidaya Ikan Gurame


Cara budidaya ikan gurame atau ternak ikan gurame yaitu dengan melalui beberapa tahapan. Pada umumnya budidaya ikan gurame dimulai dari tahap pembibitan, pendederan, dan pembesaran. Pembibitan adalah kegiatan memperbanyak tanaman atau hewan budidaya yang berasal dari benih untuk menghasilkan bibit tanaman atau ternak yang berkualitas. Namun pada kesempatan kali ini, kami akan memberikan informasi sedetail mungkin mengenai cara ternak ikan gurame agar cepat besar, yaitu mulai dari seleksi indukan hingga cara memanen ikan yang baik.

Berikut adalah tahapan budidaya ikan gurame yang perlu anda ketahui:

1. Seleksi Indukan:



Tahapan awal yang perlu dilakukan dalam budidaya ikan gurame adalah memilih indukan ikan yang siap dipijahkan. Indukan gurame yang siap dipijahkan adalah yang berumur umur 3-7 tahun.

Untuk membedakan induk jantan dan betina, dapat dibedakan berdasarkan ciri-ciri berikut:
  • Ciri-ciri Induk Betina Ikan Gurame :
  • Didahi tidak terdapat tonjolan/cula.
  • Warna badan lebih terang.
  • Dasar sirip dada berwarna gelap atau kehitaman.
  • Perut membulat.
  • Badan relatif Panjang.
Ciri-ciri Induk Jantan Ikan Gurame :
  • Di dahi terdapat tonjolan/cula.
  • Warna badan lebih gelap dan agak pucat.
  • Gerakan lebih lincah.
  • Perut dekat anus.
Ciri-ciri Induk Ikan Gurame Yang Sudah Matang dan Siap Dipijahkan:
  • Perut membesar kearah belakang.
  • Anus nampak putih kemerahan.
  • Perut terasa lebih lembek jika diraba.
2. Persiapan Kolam Pemijahan
  • Pengeringan dan pembersihan dasar kolam (baik jenis kolam konvensional maupun terpal)
  • Pengisian air kolam
  • Pemasangan sarang (sosog) dan menyediakan bahan pembuat sarang.
3. Proses Pemijahan Ikan Gurame
Berikut adalah cara mengawinkan ikan gurami atau yang biasa disebut dengan proses pemijahan:
  1. Masukkan induk gurame yang sudah lolos seleksi kedalam kolam pemijahan.
  2. Jumlah ikan gurami jantan dan betina berbanding 1:3.
  3. Secara alami, induk jantan akan membuat sarang menggunakan material yang sudah disiapkan. Pembuatan sarang berlangsung selama 15 hari.
  4. Setelah sarang siap, maka indukan jantan akan mengajak indukan betina untuk melakukan pemijahan disarang yang telah dibuat.
  5. Setelah pemijahan selesai dilakukan, induk betina menutup lubang sarang dengan ijuk atau rumputan kering.
  6. Induk betina bertugas menjaga anaknya dengan mengipas-ngipaskankan siripnya kearah sarang. Dengan tujuan dapat meningkatkan kadar oksigen yang larut didalam air dan untuk membantu menetaskan telur ikan gurame.
  7. Indukan jantan kembali membuat sarang untuk selanjutnya melakukan pemijahan dengan betina lainnya.
  8. 4. Penanganan Telur Gurame
Langkah berikutnya dalam budidaya ikan gurame yaitu penanganan telur. Cara untuk mengetahui telur ikan yang siap untuk ditetaskan adalah dengan ciri bau amis dan adanya minyak tepat di atas sarang pemijahan. Langkah penanganan telur ikan gurame:
  1. Ambil sarang yang berisi telur dan simpan pada ember berisi air.
  2. Bersihkan telur yang tersisa menggunakan scoop net atau yang biasa disebut serok.
  3. Pisahkan antara telur dengan sarangnya, kemudian masukkan kedalam ember yang berbeda.
  4. Cuci telur hingga bersih.
  5. Pada saat mencuci, tambahkan Suplemen Cair Organik spesialis Kolam Tambak & Keramba untuk mencegah serangan hama penyakit.
  6. Masukkan telur yang telah dicuci kedalam bak penetasan yang telah dipasangi seresi dan hitter.
5. Pemeliharaan Dan Penetasan



Telur akan menetas pada hari ke 2-3 setelah pemijahan. Usahakan telur menetas pada air yang bersih dan suhu air stabil antara 27-28o C.Biarkan benih ikan gurame berada pada bak penetasan hingga berumur 10 hari. Setelah benih berumur 11 hari, pindahkan kedalam bak pendederan pertama.

6. Persiapan Bak Pendederan

Daphnia merupakan pakan ikan gurame yang alami

Buatkan bak pendederan berukuran 2,5 m x 4,5 m. Isi bak pendederan dengan Daphnia yang berfungsi sebagai pakan alami ikan gurame. Bak ini memiliki daya tampung hingga 2000 ekor benih ikan.

7. Pendederan Ikan Gurame
Dalam budidaya ikan gurame, tahapan pendederan harus dilakukan saat bak pendederan telah siap. Jika bak pendederan telah siap, masukan ikan kedalam bak khusus pendederan. Setelah ikan berada dikolam pendederan selama 14 hari yang diberi pakan ikan gurame alami yaitu Daphnia, kemudian pindahkan ikan kedalam kolam utama.

8. Persiapan Kolam Ikan Gurame


Pemindahan ikan dari bak pendederan ke kolam harus dilakukan pada pagi hari, mulai dari pukul 07.00-09.00. Hal ini bertujuan untuk mengurangi stress pada ikan. Namun, sebelum melakukan pemindahan, anda harus menyiapkan kolamnya terlebih dahulu.

Berikut tahap persiapan kolam ikan:
  1. Bersihkan dan dikeringkan kolam.
  2. Lakukan persiapan dasar kolam. Untuk kolam tanah, cangkuli tanah untuk mempercepat proses dekomposisi.
  3. Perbaiki saluran keluar masuk air kolam dengan memasang filter/saringan di pintu saluran masuk air. Ini berguna untuk melancarkan sirkulasi air dan meminimalisir serangan hama penyakit.
  4. Lakukan pengapuran kolam menggunakan kapur dolomit. Tujuannya agar PH air tetap stabil saat diisi air.
  5. Lakukan Pemupukan dasar kolam menggunakan pupuk kandang. Ini sangat penting untuk menyediakan pupuk alami.
  6. Tambahkan Bio-Organik stimulant yang berbahan dasar bakteri penunjang. Ini sangat berguna untuk menumbuhakan plankton yang berfungsi sebagai pakan ikan gurame alami selama berada dikolam (Durachman, 2001).
9. Pemindahan Benih Ikan Gurame Dari Bak Pendederan Ke Kolam
Lakukan pemindahan benih gurame dari bak pendederan ke kolam utama pada pagi hari antara jam 07.00-09.00. Alat yang dibutuhkan adalah scoop net dan wadah yang berisi air. Langkah pemindahan benih ikan gurame:Keluarkan air dari dalam bak pendederan sedikit demi sedikit. Tangkap ikan menggunakan scoop net secara perlahan dan hati-hati. Simpan benih ikan kedalam wadah, kemudian baru masukkan ikan ke kolam utama.

10. Pembesaran Ikan Gurame
Tahap pembesaran dalam budidaya ikan gurame dilakukan pada kolam utama. Luasan kolam berbeda-beda, sesuai dengan jenis kolamnya. Pada kolam tanah, luasan yang opotimum adalah 200 m2 dengan kedalaman sekitar 1 m. Ukuran kolam ini cukup optimum digunakan hingga masa penen tiba.

Perhitungan Ikan Gurame Berdasarkan Koefisien Konversi.
Berdasarkan hasil penghitungan, jika ikan yang dipelihara seberat 200-250 grm/ekor dan ditebar dengan kepadatan benih 1 hingga 2 kg/m2. Setelah memasuki umur siap panen dengan berat 500-700 gram/ekor, kondisi kolam tidak akan mengalami kepadatan yang berlebihan. Evektifitas pembesaran ikan gurame dapat dianalisis berdasarkan koefisien konversi berat. Artinya, koefisien konversi berat dapat menghitung perbandingan antara 1 kg daging ikan dengan kebutuhan pakan ikan gurame.

Contohnya: untuk menambah berat 1 kg daging ikan dibutuhkan 2 kg pakan ikan gurame, maka koefisien konversi berat pakan ikan gurame adalah 1 banding 2 (1/2). Jika dikali 100%, maka diperoleh nilai efisiensi konversi berat. Meski begitu, perlu dipertimbangkan bahwa perlu adanya keseimbangan antara energi dan protein dalam laju pertumbuhan. Apabila kebutuhan energi pada ikan kurang, maka protein akan dipecah untuk sumber energi. Penggunaan sebagian proten untuk sumber energi menyebabkan pertumbuhan ikan terhambat, karena protein berperan dalam pembentukan sel baru.

Jumlah energi yang diperlukan dalam pertumbuhan dan pemeliharaan ikan sangat dipengaruhi oleh banyak faktor, seperti jenis spesies, umur, komposisi ransum, tingkat reproduksi dan tingkat metabolisme standar pada ikan.

Cara Mengetahui Berat Total Atau Berat Biomassa Ikan.
Sebelum melakukan budidaya ikan gurame, anda perlu mengetahui tentang berat total atau berat biomassa ikan. Pengambilan sample dilakukan setiap 4 minggu sekali untuk mendapatkan hasil kalibrasi berat tubuh ikan yang sesungguhnya.

Dengan cara mengambil sample ikan secara acak kemudian timbang beratnya, baru lakukan perhitungan. Contoh: kolam seluas 30 m2 di isi 300 ekor gurami dengan berat rata-rata 100 g/ekor. Maka didapatkan berat total atau berat biomassa: 300 ekorx100 g= 30.000 g (30 kg). Jika kebutuhan pakan ikan gurame setiap harinya ±3% dari berat tubuh, maka kebutuhan pakan ikan gurame perhari= 3% x 30 kg = 0,9 kg. Jika lama budidayanya adalah 1 bulan, maka pakan ikan gurame yang dibutuhkan adalah 30 hari x 0,9 kg = 27 kg. Yang perlu diperhatikan dalam budi daya ikan gurame dalam kolam terpal adalah kondisi air serta frekuensi pemberian makanan. Walau bisa bertahan dalam air yang tidak terlalu bersih tapi habitat ikan gurame harus tetap dijaga higienitasnya untuk menjauhkan hama penyakit serta racun kimia berbahaya. Ada baiknya untuk membersihkan kolam seminggu sekali dengan sistem shift pond yakni penyedotan air melalui selang/pompa dan kemudian isi kembali dengan air yang lebih baru.

Sedangkan untuk makanan, berikan pelet yang mengandung protein 25 sampai 30 persen dengan frekuensi 2 kali sehari. Lebih baik memberi makan dengan kuantitas sedikit tapi berfrekuensi sering daripada kuantitas banyak tapi dengan frekuensi jarang. Selain pelet, Anda juga bisa menambahkan daun-daunan dan sayuran yang juga baik bagi kesehatan dan pertumbuhan ikan gurame.

Referensi
  1. Bahtiar,.Yusuf. 2010. Buku Pintar Budidaya dan Bisnis Ikan Gurame. Jakarta: PT Agro Media Pustaka
  2. Durachman, 2001. Teknik Budidaya lkan Gurame. Sub.Dinas Perikanan Dinas Pertanian Kabupaten Kuningan.
  3. Khairuman, H. dan K. Amri. 2003. Pembenihan dan Pembesaran Gurami Secara Intensif. Agromedia Pustaka. Jakarta.
  4. Ma’arif, Syamsul. 2017. Cara Sukses Budidaya Ikan Gurame. Yogyakarta: Bio Genesis
  5. Mahyuddin, K. 2009. Panduan Lengkap Agribisnis Ikan Gurami. Penebar Swadaya. Jakarta.
  6. Rahmat, Riawan Putra. 2013. Budidaya Gurame. Jakarta: PT Agro Media Pustaka
  7. Sani, B .(2014). Budi Daya Ikan Gurami, DAFA Publishing, Jakarta.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar