Ikan laut adalah jenis binatang yang hidupnya didalam air laut yang mempunyai kadar garam lebih tinggi dari pada kadar garam didalam cairan tubuh ikan laut tersebut, hal ini merupakan kebalikan dari ikan air tawar. Ikan air tawar akan dapat hidup dan berkembang dengan baik bila kadar garam yang terkandung pada air ditempat tinggalnya lebih rendah dari pada kadar garam dalam cairan tubuhnya.
Ikan air tawar adalah ikan yang tinggal dan berkembang biak di air yang tidak banyak mengandung larutan garam dan larutan mineral didalamnya seperti sungai, danau, waduk atau setu. Banyak sekali nama-nama ikan air tawar mulai dari yang berukuran besar seperti ikan Arapaima Gigas hingga yang berukuran kecil seperti ikan Wader dan ikan Bilis.
Jenis-jenis potongan ikan
Jenis – jenis potongan yang digunakan dalam menyajikan hidangan berbahan dasar ikan adalah ;
1. Darne
Adalah potongan melintang pada bagian ikan yang biasa digunakan pada ikan yang berbadan bulat, seperti ikan tenggiri.
Potongan ini memiliki ketebalan hingga 1 cm. Dengan teknik ini tulang ikan akan ikut terpotong.
2. Goujons
Potongan ikan seukuran ibu jari yang digunakan pada hidangan Goujons of Fish ala Murat.
3. Troncon
Potongan melintang pada ikan yang berbadan tipis namun lebar seperti pada ikan bawal atau ikan sepat.
4. Filet
Jenis potongan tanpa tulang dengan berat rata – rata sekitar 180 gram untuk satu porsinya.
5. Paupiette
Potongan ikan dengan bentuk memanjang tapi tipis kemudian digulung dan ditusuk menggunakan tusuk gigi atau sejenisnya agar gulungan tidak lepas.
6. Supreme
Adalah bentuk potongan ikan utuh, artinya masih berbentuk ikan hanya saja tanpa kulit dan sisik dan dimasak dengan teknik direbus secara perlahan dengan sayuran mirepoix.
7. Cubes
Potongan bentuk kubus untuk fish brochete atau fish stew.
8. Dice
Potongan ikan dalam bentuk kubus yang berukuran kecil, biasanya digunakan untuk ikan yang dijadikan sebagai isi soup.
Tanda – tanda ikan yang segar dan berkualitas
Tanda yang pertama yang paling mudah untuk melihat apakah ikan tersebut segar atau tidak adalah dengan melihat matanya. Ikan yang segar dan berkualitas memiliki mata bening dan berwarna terang. Selain itu matanya juga masih utuh serta menonjol kedepan.
Ikan yang baik memiliki insang dan darah yang berwarna merah segar. Jadi hindari memilih ikan yang memiliki insang berwarna ke abu – abuan, cokelat, yang berlendir dan berbau amis yang terlalu menyengat.
Kesegaran ikan dapat di lihat dari kulit ikan yang masih terlihat segar dan keras atau kaku apabila di tekan sehingga tidak mudah robek apalagi lembek.
Ikan yang berkualitas dan masih segar dapat dilihat dari sisiknya. Sisik ikan yang masih bagus dan masih melekat kencang bisa menjadi tanda bahwa ikan tersebut masih segar dengan kualitas yang tinggi. Selain kencang dan bagus, cara lain memilih ikan yang bagus adalah sisiknya yang mengkilap. Jadi, sebaiknya Anda menghindari ikan yang memiliki sisik yang sudah rusak.
Sirip ikan yang masih kuat menempel di daging ikan juga bisa di jadikan tanda bahwa ikan tersebut masih segar. Karena ikan yang sudah lam di simpan biasanya memiliki daging yang lembek sehingga sirip mudah putus atau terlepas dari dagingnya.
TEKNIK PENGOLAHAN MASAKAN
Teknik memasak dibedakan menjadi 2 yaitu :
Teknik memasak basah
Metode memasak ini dikelompokkan dalam beberapa teknik yang menggunakan bahan dasar cairan untuk mematangkannya. Cairan yang digunakan juga bervariasi seperti susu, air, kaldu atau anggur. Dalam teknik ini suhu air tidak pernah lebih dari suhu didih. Yang termasuk teknik ini adalah merebus, poacing, braising, stewing, simmering, steaming dll.
Teknik memasak kering
Dalam teknik ini sama sekali tidak menggunakan air dalam proses pematangannya. Karena tidak adanya air maka panasnya biasa lebih tinggi dibanding teknik basah. Yang termasuk jenis ini adalah Deef frying, shallow frying, baking, grilling, sauté, roasting. Perbedaan alat yang dipakai untuk memasak antara keduanya sangat berbeda, begitu pula dengan temperaturnya. Untuk membedakan antara keduannya bisa dilihat antara chip potato dalam minyak bersuhu 180 derajat celcius dengan kentang rebus yang direbus dalam suhu 100 derajat celcius.Teknik memasak basah yaitu :
a. Merebus (boiling)
Merebus adalah memasak bahan makanan dalam cairan hingga titik didih (100 derajat C). Cairan yang digunakan berupa air, kaldu, susu, dll. Caranya bahan makanan dapat dimasukkan dalam cairan yang masih dalam keadaan dingin atau dalam air yang telah panas. Seperti telur, dalam merebus telur, dimasukkan dalam air yang dingin baru direbus.
b. Poaching
Cara memasak bahan makanan dalam bahan cair dengan api kecil yang jumlahnya tidak terlalu banyak atau hanya sebatas menutupi bahan makanan yang direbus. Bahan makanan yang di poach ini adalah bahan makanan yang lunak atau lembut dan tidak memerlukan waktu lama dalam memasaknya seperti telur, ikan dan buah – buahan.
Dalam merebus sistem poaching ini air direbus dibawah titik didih ( 92-96 derajat C) dan direbus secara perlahan dengan api yang kecil. Panci yang digunakan untuk poaching adalah panci yang kecil karena bila menggunakan panci yang besar akan membutuhkan air yang banyak sehingga akan memakan waktu yang lama. Yang harus diperhatikan adalah jangan sampai cairan yang digunakan mendidih. Cairan yang digunakan tergantung dari jenis masakan yang akan dibuat. Cairan bisa berupa kaldu, air yang diberi asam cuka, susu dan lain – lain.
c. Simmering
Teknik simmering ini adalah teknik memask bahan makanan dengan sauce atau bahan cair lainnya yang dididihkan dahulu baru api dikecilkan dibawah titik didih dan direbus lama, dimana dipermukaannya muncul gelembung – gelembung kecil. Sistem ini biasanya digunakan untuk membuat kaldu yang mengeluarkan ekstra dari daging yang direbus.
d. Menyetup (stewing)
Menyetup adalah memasak secara perlahan dengan bahan makanan yang telah dipotong – potong menjadi potongan yang lebih kecil seperti daging, ayam dengan menggunakan air yang tidak terlalu banyak atau hampir sama dengan jumlah bahan, waktu yang diperlukan juga lama. Maksud dari menyetup ini adalah dengan potongan daging yang kecil dimasak dengan api kecil dalam waktu yang lama agar aroma dari daging keluar dengan sempurna. Tidak seperti teknik Braising, daging atau ayam yang digunakan biasanya tidak direndam dahulu dalam bumbu sebelum dimasak tetapi dipotong kecil dan dibakar terlebih dahulu baru disetup. Contoh makanan yang menggunakan metode ini antara lain : Frincasse, opor ayam, gulai kambing dll.
e. Braising
Hampir sama dengan menyetup namun bahan makanan yang digunakan lebih besar dari teknik menyetup, beberapa daging yang digunakan biasanya direndam terlebih dahulu. Biasanya jenis bahan makanan yang diolah dengan teknik ini adalah daging dan sayuran.
Efek dari braising ini sama dengan menyetup yaitu untuk menghasilkan daging yang lebih lunak dan aroma yang keluar menyatu dengan cairannyapun menjadi enak. Daging yang telah dipotong terlebih dahulu direndam.. cairan perendam yang digunakan biasanya tergantung dari makanan yang akan dibuat contohnya red wine untuk daging sapi dan unggas. White wine untuk daging sapi muda. Daging dimarinade selama 12-24 jam, daging merah direndam lebih lama dibanding daging putih. Daging yang akan dimasak masih berbentuk gumpalan besar untuk disajikan satu porsi. Setelah daging direndam,lalau dikeringkan dan dipanggang dalam oven selama 30 menit untuk memberikan efek warna yang terbakar. Lalu braising dengan bumbu,sisa bahan perendam dan kaldu coklat atau demi-glace hingga setinggi setengah bagian daging dan masak dengan api kecil hingga air agak mengering.
Untuk membraising sayuran,sayuran dibraising bersama dengan bumbu. Sayuran terlebih dahulu dibersihkan,dan diblanch,dan dikeringkan. Sayuran dibentuk atau dapat pula diisi dan disusun dalam panci perebus dan siram dengan kaldu hingga setengah bagian.
f. Mengukus (steaming)
Mengukus adalah memasak bahan makanan dengan uap air mendidih. Meskipun bahan makanan tidak berhubungan atau kontak langsung dengan air mendidih namun masih tetap termasuk dalam teknik memasak basah. Dalam metode ini perubahan warna, tekstur dan aroma yang terjadi lebih banyak dibanding dengan teknik merebus dan menyetup. Efek dari sistem ini sama dengan sistem basah lainnya yaitu menjadiakn makanan lebih lunak dan lembut. Karena bahan makanan tidak bersentuhan langsung dengan air maka kehilangan nilai gizinyapun lebih sedikit. Banyak jenis makanan yang diolah dengan cara ini seperti pudding, bolu, sayuran, ikan atau ayam.Teknik memasak kering yaitu :
a. Baking ( Memanggang ) adalah cara memasak bahan makanan dengan menggunakan oven tanpa menggunakan minyak atau air. Efek dari pemasakan dengan teknik ini adalah sama dengan teknik kering lainnya tetapi tidak ada penambahan minyak dalam makanan sehingga permukaannya menjadi crispy dan warna yang lebih terkendali. Teknik ini biasanya digunakan untuk produk pastry dan roti, selain itu pula digunakan untuk memasak daging, ikan dan lain – lainnya. Beberapa jenis pastry memerlukan pematangan terlebih dahulu sebelum dibakar seperti adonan sus.
Baking memiliki beberapa metode, diantaranya :
1.Memanggang kering : Ketika memanggang dengan oven, bahan makanan akan mengeluarkan uap air, uap air ini akan membantu proses pemasakan bahan makanan.
2.Memanggang dalam oven menambah kelembaban : Ketika memanggang bahan makanan, masukkan wadah berisi air yang akan mengeluarkan uap air yang masuk ke dalam oven, menyebabkan kandungan air dalam bahan makanan bertambah dan akan menambak kualitas makanan.
3.Memanggang dalam oven dengan menggunakan 2 wadah ( aubain marie , dimana wadah pertama yang berisi bahan makanan, dan wadak kedua diberi air, wadah pertama dimasukkan ke dalam wadah kedua, sehingga panas yang sampai ke bahan makanan lebih lambat dengan demikian tidak akan mengakibatkan panas yang berlebih dan dapat mengurangi kemungkinan makanan terlalu matang.
b. Grilling
Grilling adalah proses memasak bahan makanan dengan menggunakan panas api yang tinggi dan langsung. Sumber panas/api biasanya berada di bawah bahan makanan yang sedang dimasak/panggang, bila sumber panas/api berasal di atas bahan makanan yang sedang dimasak proses tersebut disebut “gratinating”.
Istilah grilling banyak dikenal di Eropa, sedangkan di Amerika istilah ini lebih dikenal dengan istilah “broilling”. Alat yang digunakan memasak disebut grill dan dilengkapi dengan jeruji kawat. Jeruji ini berfungsi sebagai penahan bahan makanan yang sedang dimasak/dipanggang, selain itu fungsi lainnya juga untuk membuat bagian yang matang dan gosong berbentuk jeruji pula. Kegosongan inilah yang menjadi ciri khas dan yang menunjukkan bahwa makanan tersebut adalah di grilled. Bila jeruji kawat diganti dengan lempengan besi yang rata maka alat tersebut disebut grindle.
c. Roasting
Roasting adalah teknik memasak dalam oven atau pemanggang dengan menggunakan lemak atau minyak. Bahan makanan yang biasa di roasting adalah daging, unggas dan beberapa jenis sayuran. Apapun jenis oven yang digunakan. Prinsip dari roasting ini adalah membuat makanan menjadi kering dan matang. Namun karena panasnya oven, banyak lemak yangada bahan makanan menjadi hilang sehingga diperlukan tambahan lemak dalam proses pemasakannya. Bahan makanan di panggang dalam oven bersuhu 227 – 235derajat celcius untuk menghasilakan makanan yang matang dipermukaannya dan keluar aroma serta warnanya.
Setelah dipanggang selama 20 menit, turunkan suhu oven agar bagian dalam bahan makanan lebih matang. Namun bila tidak diturunkan makanan akan matang dibagian luarnya dan mentah dibagian dalam. Berapa lamanya memanggang tergantung dari besar kecilnya bahan makanan.
d. Menumis (saute)
Menumis (sauté) adalah memasak bahan makanan dengan potongan – potongan kecil dari daging sapi, unggas, atau sayuran dalam minyak atau mentega bening dalam wajan datar. Yang jadi pertanyaan adalah apakah yang menjadi perbedaan antara saute dengan shallow frying. Perbedaan yang jelas adalah dalam sauté bahan makanan dibalik berkali – kali, sedangkan dalam shallow frying bahan makanan biasanya hanya satu kali dibalik.
Selain itu sauté digunakan untuk memasak bahan makanan yang mudah lunak dan masih muda untuk sayuran. Biasanya dalam memasak bahan makanan dengan metode ini ditambahkan saus seperti cream, demi glace, atau veloute. Dan makanan yang ditambahkan saus dan saus yang ditambahkan, dimasukkan pada saat terakhir proses pemasakan.
Hal – hal yang harus diperhatikan dalam melakukan teknik sauté :
1.Hanya menggunakan bahan – bahan makanan yang baik kualitasnya.
2. Selalu memanaskan bahan makanan terlebih dahulu dengan menggunakan minyak yang panas pada awal memasak.
4. Alat masak tembaga dapat digunakan untuk semua bahan makanan kecuali kentang.
5. Kentang untuk saute jangan terlalu matang, karena kentang akan lunak dengan sendirinya saat dimasak menjadi coklat.
6.Jangan menumis daging dan sayuran bersamaan, karena sayuran akan mengeluarkanair saat dimasak dan akan menghalangi daging yang akan diberi efek goreng.
Tips menyimpan ikan dirumah agar aman dikonsumsi :
* Amankan ikan dengan pembungkus plastik (plastic wrap) dan simpan di dalam lemari es
* Sebaiknya setelah membeli ikan, anda langsung mengolahnya.
* Jika anda ingin menyimpannya di dalam freezer, tidak boleh disimpan lebih dari 6 bulan
* Untuk melelehkan ikan yang sudah beku, letakan ikan yang masih terbungkus plastik kedalam air dingin, dan tunggu hingga normal kembali.
* Jangan pernah mendinginkan ulang ikan yang sudah pernah didinginkan
* Jika anda ingin memasaknya, olahlah ikan tersebut, dan
* Cucilah tangan anda, talenan dan peralatan dapur dengan sabun, bilas hingga bersih
Seafood adalah bahan makanan yang berasal dari laut.Selain tekstur dagingnya yang khas, makanan laut ini juga mempunyai cita rasa gurih alami
Kerang Putih
Kerang putih alias kerang kepa tahu ini mempunyai kulit cangkang yang tebal dan berwarna putih. Kerang ini bisa diolah dalam berbagai masakan dan merupakan kerang yang paling sering dijadikan bahan pembuatan sup.
Kerang Kijing
Kerang kijing atau kerang air tawar memiliki kandungan protein tinggi dan kandungan asam lemak tak jenuh yang sangat dibutuhkan oleh tubuh. Kerang kijing banyak dimanfaatkan untuk pembuatan kerupuk. Kerang ini mempunyai bentuk pipih lonjong atau oval dengan warna cangkang cokelat kehijauan.
Beli di tempat yang terpercaya. Penjual yang paham, akan menyimpan seafood di suhu dingin antara 0-80 derajat Celcius di dalam wadah yang diisi es. Wadah ini juga harus bisa mengalirkan es yang mencair untuk mengurangi risiko pembusukan.
Periksa kualitas dan kebersihannya. Seafood yang segar terlihat bersih dan bebas serangga. Penjualnya menggunakan sarung tangan disposable, serta bisa menjawab pertanyaan tentang kesegaran seafood yang dijualnya.
Baui aromanya. Ikan segar memiliki aroma seperti laut, tidak berbau amis menyengat. Jika ditekan, dagingnya terasa kenyal, dengan sirip dan sisik utuh menempel erat pada kulit yang tetap berwarna metalik dan bersinar (tidak kusam). Insang berwarna merah muda atau merah cerah, bebas lendir atau lumpur. Mata ikan terlihat jernih, bercahaya, dan menonjol.
Daging ikan fillet yang baik, aromanya tidak terlalu amis. Dagingnya lembab dan kenyal. Warnanya jernih, tanpa ada warna kecoklatan di tepi-tepinya. Jika fillet dikemas terbungkus, kemasannya harus rapat dan tidak rusak.
Pegang dan geser cangkangnya berlawanan arah. Aturan ini berlaku untuk memilih kerang segar. Jika kerang bergerak, artinya sudah tidak segar lagi. Sama seperti ikan, udang atau kerang yang sudah dikupas, aromanya tidak amis. Kadang ada sedikit cairan jernih di atasnya. Pastikan cairan itu tidak berwarna putih atau kehijauan.
Seafood beku harus benar-benar beku dan bebas dari kristal es atau freezer burn (kondisi makanan yang rusak karena oksidasi dan dehidrasi). Ciri-ciri makanan yang terkena freezer burn adalah warnanya berubah dari warna aslinya. Periksalah apakah kemasan masih utuh dan tidak ada tanda terkena air akibat disimpan di bawah garis freezer.
Lembab, tidak amis menyengat, dan warnanya khas. Inilah tanda seafood matang yang baik. Yang dimaksud dengan warna khas adalah warna yang menggambarkan kesegaran. Misalnya, cangkang udang harus berwarna merah muda. Untuk lobster atau kepiting, cangkangnya harus berwarna merah terang. Sebelum membeli, periksa terlebih dulu, jangan sampai seafood matang diletakkan bersebelahan dengan seafood mentah. Periksa juga tanggal kemasan dan kadaluarsanya.
Cara menyimpan seafood dgn baik
- Sebaiknya simpan seafood dalam lemari es dengan suhu rendah sehingga tetap menjaga kualitas ikannya.
- Ketika di simpan dalam lemari es, sebaiknya seafood dibungkus dengan kertas alumunium atau wadah yang kedap udara agar aroma seafood yang cenderung amis tidak menyebar keseluruh penjuru kulkas .
- Setelah mengolah seafood, buanglah sisa-sisa seafood yang sudah tidak di gunakan agar menjaga aroma di dapur tetap nyaman
Referensi
- Junianto. 2003. Teknik Penanganan Ikan. Jakarta : Penebar Swadaya. Litaay dan Santoso. 2013. Pengaruh perbedaan metode perendaman dan lama perendaman terhadap karakteristik fisiko-kimia tepung ikan cakalang(Katsuwonuspelamis). [Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis], 5 (1), hal.85-92.
- Muchtadi, T. R. 1995. Teknologi Proses Pengolahan Pangan.Departemen Pendidikan dan kebudayaan, Direktorat jendral pendidikan Tinggi, Pusat Antar Universitas Pangan & Gizi. Institut Pertanian Bogor, Bogor.
- Murniyati, AS dan Sunarman. 2000. Pendinginan, Pembekuan dan Pengawetan Ikan. Kanisius. Yogyakarta.
- Sumarthaya Kadek; https://www.academia.edu/31528222/Pbm ikan dan hasil olahannya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar