Tepung ikan sering digunakan sebagai sumber protein karena terbuat dari ikan yang proteinnya tinggi. tepung ikan sering digunakan sebagai pakan ternak diurutan teratas dalam menyusun ransum pakan ternak. Pembuatan atau pengolahan tepung ikan ini bisa dilakukan bagi daerah yang berlimpah limbah ikan, ikan lemuru, ikan rucah terutama daerah pinggir laut yang memiliki pelabuhan ikan. Tepung ikan telah digunakan sebagai bahan makanan sejak abad ke-19 di Eropa Utara dan sekarang digunakan di seluruh dunia.
Apa itu Tepung Ikan
Tepung ikan adalah produk samping pengolahan ikan berkadar air rendah yang diperoleh dari penggilingan ikan. Tepung ikan diperoleh dengan memasak, menekan, mengeringkan dan menggiling ikan mentah segar atau pemangkasan ikan (IFFOO, 2006). Ada beberapa jenis tepung ikan di pasaran tergantung pada sumber ikan atau produk oleh perikanan yang digunakan dan pada teknologi pengolahan yang terlibat. Tepung ikan berwarna coklat yang kurang lebih kasar. Produk yang kaya dengan protein dan mineral ini digunakan sebagai bahan baku pakan ternak. Tepung ikan merupakan salah satu bahan pakan yang berpotensi sebagai sumber protein maupun lemak terutama asam lemak tak jenuh rantai panjang (poly-unsaturated fatty acids–PUFA) yang diketahui banyak berperan dalam memperbaiki penampilan reproduksi ternak (Ashes et al., 1992).
Tepung ikan yaitu salah satu product hasil dari pengolahan ikan yang mempunyai kadar air rendah. Diantara keunggulan tepung ikan di bandingkan tepung-tepung yang lain yakni dirinya mempunyai kandungan protein & mineral yg amat tinggi. Sehingga, tidak heran jikalau tepung ikan tidak jarang difungsikan oleh para peternak yang merupakan salah satu bahan pokok utk pakan ternak.
Ikan pada umumnya lebih banyak dikenal daripada hasil perikanan lainnya, karena jenis tersebut paling banyak ditangkap dan dikonsumsi. Ikan sangat baik digunakan sebagai bahan pangan, karena banyak menggandung komponen-komponen yang diperlukan oleh tubuh. Kandungan tepung Ikan Seperti protein, lemak, sedikit karbohidrat, vitamin, dan garam-garam mineral. Protein merupakan komponen terbesar setelah air, maka ikan merupakan sumber protein hewani yang sangat potensial (Hadiwiyoto, 1993).
Tepung ikan merupakan salah satu bahan baku sumber protein hewani yang dibutuhkan dalam komposisi makanan ternak dan ikan. Kandungan protein tepung ikan memang relatif tinggi. Protein hewani tersebut disusun oleh asam-asam amino esensial yang kompleks, diantaranya asam amino Lisin dan Methionin. Disamping itu, juga mengandung mineral Calsium dan Phospor serta vitamin B kompleks khususnya vitamin B12 (Murtidjo, 2001).
Tidak Hanya itu, tepung ikan pun sanggup difungsikan yang merupakan sumber lemak & protein, apalagi kusus lagi asam lemak tidak jenuh rantai panjang. Kandungan ini mempunyai peran yangg teramat mutlak terhadap perbaikan penampakan reproduksi binatang ternak.
Tepung ikan (fish meal) adalah salah satu produk pengawetan ikan dalam bentuk kering, kemudian digiling menjadi tepung. Bahan baku tepung ikan umumnya adalah ikan-ikan yang kurang ekonomis, hasil sampingan penangkapan dari penangkapan selektif, glut ikan (ikan yang melimpah) pada musim penangkapan dan sisa-sisa pabrik pengolahan ikan seperti pabrik pengalengan dan pembekuan tepung ikan dan minyak ikan. Menurut Irawan (1995), usaha pengolahan tepung ikan sangat menguntungkan bagi pengusaha ikan, sebab sisa-sisa ikan yang dibuang percuma dapat dimanfaatkan sebagai bahan pembuatan tepung.
Salah satu syarat pembuatan tepung ikan adalah tersedianya bahan mentah yang cukup dan bahkan berlebihan serta harganya murah.
Mutu tepung ikan yang dihasilkan tergantung pada jenis dan kesegaran bahan mentah yang diolah, dan juga teknologi pengolahannya. Untuk mendapatkan tepung ikan bermutu baik perlu dikembangkan teknologi pengolahan dengan cara konvensional yang sudah lazim digunakan dalam industri tepung ikan.
Tepung ikan merupakan salah satu bahan baku pakan yang banyak mengandung protein. Protein ikan dibutuhkan karena selain mudah dicerna, juga mengandung asam amino dengan pola yang hampir sama dengan pola asam amino yang terdapat dalam tubuh ternak. Pada umumnya, para peternak menambahkan tepung ikan dalam formula pakan ternak untuk merangsang pertumbuhan daging ternak mereka (Zalniati, 2005).
Kandungan Tepung Ikan,
Mandell et al. (1997) melaporkan bahwa tepung ikan banyak mengandung asam lemak esensial eicosapentaenoic acid (EPA, C20:5n-3) yaitu sebanyak 5,87 g dan docosahexanoic acid (DHA, C20:6n-3) sebanyak 9,84 g/kg. Asam lemak esensial tersebut dilaporkan oleh banyak peneliti mempunyai fungsi unik dalam meningkatkan produktivitas, kualitas produk, dan penampilan reproduksi ternak (Pike et al., 1994).
Kandungan nutrisi tepung ikan adalah protein 66,02 % ; lemak 10,82 %, dan abu 21,82 %. Komposisi asam amino terdiri dari arginin 3,44 %, sistin 0,49 %, histidin 1,42 %, isoleusin 2,64 %, leusin 3,25 %, lisin 4,8 %, methionin 1,62 %, fenilalanin 2,59 %, threonin 2,91 %, triptofan 0,84 %, tirosin 1,89%, serta valin 3,1%.
Tepung ikan yang bermutu baik harus bebas dari kontaminasi serangga. Jamur, mikroorganisme pathogen. Dalam susunan makanan ternak, tepung ikan merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan terutama ternak ayam dan babi selain itu juga sebagai komponen makanan ikan. Tepung ikan dapat dibuat dengan cara basah, kering dan dengan cara penyulingan. Tetapi cara kering paling cocok dilakukan untuk industri kecil karena lebih sederhana dan lebih murah.
Cara Membuat Tepung Ikan
Pembuatan tepung ikan terdiri dari berbagai tahapan mulai dari penggilingan, pengukusan, pengeringan, pemersan minyak, penggilingan cake hingga pengemasan tepung ikan.
Alur proses pembuatan tepung ikan
Penggilingan ikan
ikan yang akan dibuat tepung ikan terlebih dahulu dipilih dan dipilah.Penggilingan atau penghancuran ikan ini umumnya dilakukan terhadap ikan-ikan yang berukuran sedang hingga besar, sementara ikan-ikan kecil tidak mesti harus dilakukan penggilingan. Sebelum dilakukan penggilingan ada baiknya ikan yang berukuran sedang ataupun besar tersebut dilakukan pembersihan pada bagian dalamnya terutama untuk membuang jeroannya. Bahan ikan yang telah dicuci tersebut kemudian dimasukkan ke dalam penggilingan sehingga akan diperoleh bubur mentah berbahan ikan.
Tahap Pengukusan
Setelah melakukan proses penggilingan dan memperoleh bubur mentah berbahan ikan tersebut harus dikukus tujuannya menghilangkan lemak ikan yang membuat tengik dan mematikan patogen pembusuk. proses pengukusan dilakukan selama 1 jam dengan uap panas sehingga menghasilkan bubur ikan yang matang secara sempurna. Hasil kukusan tersebut berupa bubur matang ikan.
Tahap Pengeringan
proses pengeringan tujuannya untuk mengurangi kadar air dalam tepung ikan. Untuk proses pengeringan ini ada baiknya menggunakan alat pengeringan seperti oven sehingga dapat menghasilkan adonan atau cake ikan kering yang berkadar sekitar 8 persen.
Hasil pengeringan disebut cake kering ikan. Cake kering ikan mempunyai kadar lemak tinggi (di atas 30%). kelemahan Pengeringan dengan menggunakan sinar matahari kurang efektif karena memerlukan waktu yang lebih lama sehingga proses produksinya menjadi kurang efisien, selain itu juga sulit mengukur kadar air yang terkandung dalam cake ikan tersebut.
Pemerasan Kadar Minyak
minyak atau lemak pada tepung ikan dapat membuat cepat tengik sehingga kandungan minyak harus dikuangi. Kandungan kadar minyak atau lemak ikan yang masih tinggi perlu dikurangi agar menghasilkan produk tepung ikan yang lebih awet. Dengan memerasnya, baik itu secara manual ataupun menggunakan mesin, akan menghasilkan cake ikan yang lebih sempurna. untuk hasil yang lebih baik Cake kering ikan diperas dengan alat pres sehingga sebagian dari minyak keluar.
Penggilingan Cake (Penepungan)
tepung ikan yang sudah dikeluarkan kadar minyaknya selanjutnya adalah penepungan Cake dengan mesin penggiling sehingga diperoleh tepung ikan yang cukup halus berbentuk tepung (lolos ayakan 40-60 mesh) atau dengan ukuran yang diinginkan.
Tahap Pengemasan dan Pemasaran
Setelah mendapatkan produk tepung ikan yang halus, maka tahap berikutnya adalah pengemasan dan juga pemasaran. Tepung ikan sebaiknya disimpan dalam karung plastik atau di dalam wadah yang kedap air. Sebelum melakukan pemasaran atau penjualan, pastikan terlebih dahulu bahwa kadar air yang terkandung dalam produk tersebut berada di bawah 8% agar bisa bertahan dalam jangka waktu lama. Di pasaran harga tepung ikan rata-rata Rp 10.000 – 20.000 per kg, tergantung kadar proteinnya.
Membuat tepung ikan dengan mesin
pada perinsipnya membuat tepung ikan dengan msin hampir sama dengan cara diatas hanya saja jika menggunakan mesin pembuat tepung ikan prosesnya akan lebih mudah dan meminimalisir penggunaan tenaga manusia sehingga tidak cape dan lelah.
Mesin Pembuat Tepung Ikan
Mesin tepung ikan adalah merupakan mesin yang dapat digunakan untuk membuat ikan menjadi tepung. Mesin ini bekerja dengan cara menggiling/ melumatkan daging ikan sehingga menjadi butiran daging yang halus sehingga menjadi tepung ikan.
Mesin tepung ikan ini memiliki kandungan protein dan mineral. Kandungan ini sangat baik bagi pertumbuhan dan perkembangan hewan ternak. Dan dalam mesin pembuat tepung ini, anda dapat memproduksi tepung ikan dalam jumlah yang besar.
Cara Pengoperasian Alat Pembuat Tepung Ikan
Cara Pengoperasian Alat pembuat tepung ikan ini sangat mudah kok dengan cara pertama-tama anda siapkan dulu ikan segar, setelah itu ikan-ikan segar ini oven pengering. Fungsi pengeringan ini adalah mengurangi kadar air yang ada di dalam ikan sebelum diproses menggunakan mesin tepung ikan. Setelah ikan kering, barulah masukkan ikan-ikan tersebut ke dalam alat tepung ikan untuk digiling menjadi potongan-potongan halus.
Kelebihan mesin Pembuat Tepung Ikan
- Hemat tenaga karena penggilingan dilakukan secara otomatis menggunakan alat penepung ikan, bukan dengan manual
- Menggiling dengan menggunakan alat memudahkan anda untuk meningkatkan produktivitas dalam menghasilkan tepung-tepung ikan berkualitas untuk hewan ternak
- Dengan mudah penggunaan mesin penepung ikan ini juga mampu menggiling dengan secara otomatis
- Untuk hasil akhirnya adalah tepung ikan dengan jumlah besar ini dapat digiling dengan cepat dan juga bisa hemat tenaga.
ciri ciri tepung ikan yang baik dan berkualitas baik
tepung ikan yang bermutu baik harus mempunyai sifat-sifat sebagai berikut :
1. Butiran – butirannya harus seragam.
2. Bebas dari sisa – sisa tulang, mata ikan dan benda asing, warna halus bersih, seragam, serta bau khas ikan amis (Afrianto dan Liviawaty, 2005).
gambar tepung ikan yang bagus dan berkualitas baik
Referensi
- Afrianti, Leni Herliani. 2013. Teknologi Pengawetan Pangan. Alfabeta. Bandung. Afrianto, E. dan E. Liviawaty. 2005. Pakan Ikan. Kanisius. Yogyakarta. 148 hlm.
- Khomsan A, 2004. Pangan dan Gizi.Yogyakarta.
- Kusumawardhani, D. R. 1988. Studi Proses Pembuatan Pakan Protein Ikan dari Ikan Bandeng (Chanos chanos) dan Ikan Nila Merah (Oreochromis sp) dalam Berbagai Pengolahan dengan Menggunakan Spray Dryer. Skripsi. Fakultas Perikanan. Institut Pertanian Bogor. Bogor
Tidak ada komentar:
Posting Komentar