Rabu, 30 September 2020

Budidaya Lobster Air Tawar - Kolam Terpal

Jenis udang Lobster Air Tawar atau crayfish merupakan spesies asli Australia dan dalam perkembangan di habitat aslinya namun karena terkendala musim sehingga produktifitas kadang menurun dan tidak stabil, berbeda dengan wilayah Indonesia yang tidak terpengaruh musim, sehingga lobster air tawar dapat maksimal dibudidayakan. Lobster air tawar atau crayfish adalah udang berukuran besar yang secara umum habitat aslinya adalah dilaut. Para nelayan mempunyai insiatif untuk membiakan lobster di air tawar, pada mulanya hanya sebagai lobster hias. Namun lobster hias ini tetap bisa dikonsumsi layaknya lobster yang berada dilaut. Alasan yang mendasari aktivitas tersebut karena untuk menjaga lobster di laut tetap lestari.

Selain lobster laut juga banyak lobster yang hidup di air tawar dan tersebar di perairan seperti danau, rawa-rawa yang besar dan sungai yang berhubungan langsung dengan laut. Mereka banyak ditemukan di perairan sungai yang memiliki tepian dangkal, dan bagian dasarnya terdiri atas lumpur, batuan, dan pasir.

Selain di aquarium untuk udang hias, budidaya lobster sudah bisa dilakukan di media air tawar seperti kolam terpal maupun kolam beton. Keunggulan kolam terpal adalah cukup mudah dalam perawatannya jika dibandingkan dengan media habitat di aquarium maupun kolam beton. Selain itu, biaya yang kita keluarkan untuk media kolam terpal juga lebih sedikit. Dengan kolam terpal ini, anda bisa membuat kolam untuk budidaya lobster rumah sendiri.

Keuntungan lain kolam terpal adalah lebih meminimalisir serangan terkenanya lumpur yang mengandung banyak kotoran, pada tahap pemanen untu budidaya lobster pada kolam tanah perlu dilakukan pembersihan dulu selama 1-2 hari dikolam yang bersih. Pembersihan lumpur menelang panen ini disebut purging.

Keunggulan Lobster Air Tawar
Lobster air tawar dapat lebih mudah untukdibudidayakan di bandingkan dengan lobster laut, selain itu pertumbuhan lobster air tawar relatif lebih cepat. Untuk saat ini banyak restoran dan rumah-rumah makan yang menyajikan hidangan lobster, namun untuk pasokan kebutuhan untuk konsumsi masih terbilang sedikit.

Budidaya lobster air tawar merupakan peluang yang lumayan jika ditekuni dengan baik-baik. Untuk perawatannya, lobster air tawar membutuhkan perhatian yang tidak biasa, perlu ketelitian dan perawatan yang berkala dalam membudidayakan lobster ini.

Meskipun perawatannya seikit rumit, namun semua itu dapat terbayar dengan nilai jual lobster yang sangat fantastis. Harga per satuan / per ekor lobster bisa bekisar Rp. 150.000 – 200.000. Sebagai saran sebelum anda menekuni dunia bisnis lobster, baiknya survey dulu pasar dan siapa calon pembeli anda.

Kandungan gizi lobster sangat tinggi, lemak yang terkandung pada lobster air tawar sangat rendah (<2%). Selain itu, Lobster juga mengandung selenium yang merupakan antioksidan untuk menghindari penyakit jantung dan koroner ; sumber yodium, zink, asam lemak omega 3, magnesium, kalsium dan fosfor. Tekstur dagingnya sangat halus dan mempunyai cita rasa yang menggugah selera ketika dimasak.

Persiapan Habitat Lobster
Lobster air tawar baik jika dipelihara di kolam yang lebar dengan air yang bersih. Kandungan oksigen harus di sesuaikan dengan habitat hidup lobster air tawar agar pertumbuhan lobster bisa maksimal. Kandungan oksigen terlarut dalam air yang baik adalah diatas 4 ppm. Suhu yang diperlukan untuk budidaya lobster air tawar sekitar 25-29 °C, jadi bangunlah kolam yang sejuk seperti dibawah pohon atau di dalam tempat dengan atap tertutup.

Lobster jarang ditemui hidup diperairan dengan pH dibawah 7. Tingkat keasaman air yang pas untuk hidup lobster air tawar yang kisaran pH-nya antara 7-9, tingkat keasaman air bisa diukur dengan mengunakan pengukur pH dan untuk meningkatkan keasaman air bisa ditambahkan air alkali.

Selanjutnya kandungan kapur yang diperlukan bagi media hidup lobster adalah sedang sampai tinggi. Kondisi ini perlu dikondisikan untuk menjaga kadar kalsium terlarut tetap tinggi sehingga mendukung pembentukan cangkang dari lobster yang kita pelihara.

Pembibitan Benih Lobster
Dalam budidaya lobster air tawar, ada dua proses yang dilalui, yaitu pembenihan lobster dari indukan dan proses pembesaran benih. Benih lobster sebenarnya bisa kita beli dipeternak lain namun baiknya diproduksi sendiri untuk meminimalisir pengeluaran.

Cukup dengan mendapatkan indukan yang berkualitas kemudian lobster dikawinkan untuk memperoleh benih anakan lobster yang siap untuk dibudidayakan.

Cara Memilih Indukan yang Bagus
Pertama kali perlu diketahui perbedaan lobster jantan dan betina, jika terjadi kesalahan pemilihan induk yaitu yang sejenis makan akan terjadi perkelahian antar lobster. Ciri yang tampak pada lobster jantan yaitu bisa terlihat pada capitnya terdapat warna bercak merah disebelah luar, tanda merah itu baru muncul ketika lobster berumur 3-4 bulan dengan ukuran normal 3 inchi (7 cm).

Lobster jantan yang sudah memiliki tanda bercak merah berarti telah siap untuk kawin dengan lobster betina. Kemudian ciri dari lobster betina adalah terdapat lubang pada pangkal kaki ketiga yang berada bawah ekor. Lubang tersebut adalah alat reproduksi lobster betina dan tempat mengeluarkan telurnya.

Indukan yang bagus untuk dijadikan indukan adalah lobster yang sudah berumur 5-8 bulan dengan ukuran minimal 4 inci, tipnya adalah pilih indukan yang pertumbuhannya paling cepat cari lobster-lobster yang lain. Untuk mendapatkan indukan yang berkualitas, belilah indukan ditempat penjual induk lobster air tawar yang sudah bersertifikat.

“Anak lobster akan tumbuh sama seperti induknya saat dikawinkan, jadi pilihkan indukan terbaik, paling sehat dan paling besar.” Satu lagi, lobster ada juga yang hermafrodit, maksudnya adalah lobster mempunyai alat reproduksi ganda. Lobster yang seperti ini tidak bisa bertelur, biasanya lobster seperti ini diperoleh dari indukan yang juga terlahir dari indukan yang sama sebelumnya. Lobster yang diperanakkan dari indukan yang sedarah akan berpotensi melahirkan lobster hermafrodit. “Jadi perhatikan betul-betul untuk pemilihan induk lobster ini.”

Cara Mengawinkan Lobster
Gabungkan indukan jantan dan betina lobster menjadi satu dalam suatu media akuarium yang berukuran 1 x 0,5 meter tinggi 25 cm. Lobster betina mempunyai kebiasaan mencari kecocokan, jika betina tidak merasa cocok untuk kawin dengan jantan yang sudah disiapkan, lobster tersebut tidak akan kawin.

Pada prinsipnya satu lobster jantan mampu membuahi 30 ekor lobster betina, karena dalam perkawinan tersebut lobster betina lebih dominan dalam memilih pasangan yang cocok. Jadi pada satu media untuk indukan lobster taruhlah 5 ekor lobster betina dan 3 ekor lobster jantan, jika hanya ada 1 ekor lobster jantan yang disediakan didalam akuarium, kemungkinan ke 5 lobster betina untuk kawin dan bertelur semua menjadi lebih kecil.

Di dalam media aquarium siapkan pipa paralon dengan diameter 2 inci dan panjang 20 cm, pipa paralon itu digunaan untuk pembuahan telur yang dikelarkan lobster betina yang dibuahi oleh lobster jantan. Kira-kira lobster akan sudah bisa bertelur setelah dua minggu indukan dipertemukan. Dalam satu indukan lobster dengan ukuran 4 inci bisa menghasilkan 200-300 butir telur

Pemindahan Indukan dan Penetasan Telur
Setelah telur muncul dan menempel pada bagian tubuh bawah lobster betina, biarkan dulu selama satu minggu didalam aquarium perkawinan, biarkan induk betina mengerami telurnya terlebih dahulu. Ketika induk betina dalam masa mengerami telur, pisahkan induk jantan dari induk betina. Setelah satu minggu lobster betina bisa dipindahkan ke kolam penetasan dengan ukuran 1 x 2 meter.

Catatan: sebelum lobster induk dipindahkan, pindahkan dulu lobster ke dalam baskom yang berisi air dengan kesesuaian pH air baskom sama dengan air dari aquarium perkawinan. Lalu air kolam penetasan juga harus disesuiakn denganb pH kolam perkawinan agar lobster tidak stres.

Cara sederhana yang bisa dilakukan adalah dengan mengembil air berupa percikan-percikan air aquarium tempat perkawinan ke dalam baskom agar suhu air di baskom stabil untuk pemindahan sementara.

Ciri-ciri pematangan telur:
  • Pada minggu ke-dua bentuk telur masih bulat, induk betina masih berada di kolam perkawinan
  • Minggu ke-tiga mulai terlihat dua bintik hitam pada telur yang merupakan embrio
  • Minggu ke-empat, capit, sungut, dan kakinya mulai tumbuh.
  • Minggu ke-lima hampir seluruh kuning telur sudah habis, induk siap dipisahkan dengan benih lobster.
Penjelasan: Pada fase minggu ke-empat, embrio yang dierami mulai lepas satu persatu dari induknya. Dari keseluruhan embrio sekitar 70 % sudah lepas dari induknya, sisanya sekitar 30% masih menempel pada tubuh induk lobster. Baiknya embrio yang masih menempel dirontokan saja karena di khawatirkan naluri keibuan induk lobster sudah hilang akibat terlalu lama menggendong telur. Lakukan pembersihan embrio pada minggu ke-lima.

Setelah bersih kemudian induk betina dipindahkan ke aquarium lain untuk istirahat selama dua minggu sampai berganti kulit. Tujuannya dari pergantian kulit ini bisa memperbesar ukuran lobster, sehingga semakin banyak juga jumlah anakan yang dihasilkan pada penetasan berikutnya karena semakin besar tubuh lobster betina, kapasitas penyimpanan telurnya akan bertambah besar.

Perlu diketahui juga, semakin bertambah usia dan ukuran lobster jumlah telur terus bertambah namun frekuensi bertelurnya menjadi lebih jarang. Ketika sedang dalam masa istirahat selama 1 bulan bisa jadi kemungkinan induk sudah matang gonad. Induk seperti ini dapat mengeluarkan telur sendiri tanpa dibuahi.

Pada usia induk lobster yang semakin tua, sebagian telur yang dihasilkan adalah telur kosong. Pasa masa seperti ini saat induk menggendong telur selama 1-2 minggu dan merasakan bahwa telur yang digendongnya tidak ada pertumbuhan maka telur tersebut akan dimakannya.

Pemberian Pakan Benih di Kolam Pemeliharaan


Pemberian pakan benih ini termasuk masa perawatan benih lobster hingga siap dipindahkan ke kolam utama. Pakan yang tepat untuk benih lobster adalah cacing sutra, cacing sutra dapat memacu pertumbuhan benih lebih cepat. Porsi makanan untuk benih lobster adalah 3% dari ukuran tubuhnya, anda bisa menyesuaikan pemberian pakannya dari jumlah bibit yang ada.

Pemberian pakan dilakukan pada pagi hari sekiatar 25% dari kebutuhan porsi, kemudian berikan juga pakan pada sore hari. Pemberian pakan di sore hari dilebihkan sekitar 2 kali lipar dari waktu pagi (75%) karena benih lebih aktif makan pada malam hari.

Panen Benih Lobster
Benih siap panensetelah 20 hari didalam kolam pemeliharaan ketika ukuran benih mencapai 1-2 cm, wadah yang digunakan adalah ember plastik scoopnet berukuran 20 x 10 cm. Waktu yang baik untuk pemanenan adalah sebelum jam 9 pagi dan berada dilingkungan terbuka, kualitas dan parameter air yang digunakan harus sama dengan air dalam pemeliharaan agar benih tidak menjadi stres.

Sebaiknya air yang digunakan berupa air baru, bukan dari dari kolam pemeliharaan karena biasanya telah kotor. Perlu diketahui, tingkat sensitifitas benih berukuran 20 hari terhadap perubahan lingkungan drastis lebih tinggi dibandingkan dengan ukuran lebih besar.

Penyiapan Kolam Budidaya Lobster
Setelah pemanenan ini, kolam utama untuk tempat benih lobster harus disiapkan, dengan parameter keasaman air sesuai dengan air di kolam sebelumnya, namun air yang digunakan air yang baru dan bersih. Untuk mengatur kadar asam, bisa menggunakan alat pengukur pH air.

Kadar keasaman air di kolam utama yang pas untuk hidup lobster air tawar yang kisaran pH-nya antara 7-9 (menyesuaikan kolam pemeliharaan yang sebelumnya), tingkat keasaman air diukur terlebih dahulu dengan pengukur pH air selanjutnya untuk meningkatkan keasaman air bisa ditambahkan air alkali.

Catatan: Air kolam utama harus sudah disiapkan 1 minggu sebelum pemindahan, air yang di diamkan selama satu minggu supaya air lebih bisa menetralisir bau air tanah dan kansungan kaporit jika menggunakan air PAM. Setelah satu minggu, 1 hari sebelum penaruhan bibit sesuaikan kadar pH air kolam.

Pemeliharaan Kolam Budidaya Lobster Air Tawar
Parameter ideal untuk lobster air tawar yaitu dengan nilai DH 50 ppm, Amoniak 0,05 ppm atau kurang, Nitrit 0,03 atau kurang dan Turbiditas (kekeruhan air) 30 – 70 cm.

Tabel parameter seperti berikut :


Waktu pengujian kualitas air
  • Temperatur 3 kali seminggu
  • pH (derajat keasaman) 3 kali seminggu
  • DO (kadar oksigen terlarut) 3 kali sehari
  • DH (kesadahan air) 1 kali seminggu
  • Amoniak 1 kali seminggu
  • Nitrit 1 kali seminggu
  • Turbiditas (kekeruhan air) 1 kali seminggu
Jika kanndunga pH air kurang dari 7 dan air mulai keruh, air perlu diganti dengan yang baru. Fungsinya juga untuk membersihkan kolam dari hama-hama yang menggangu lobster. Setelah itu parameter air disesuaikan lagi dengan standar ideal diatas.

Pemeliharan Lobster Air Tawar


Hal penting dalam perawatan lobster di air tawar adalah terpenuhinya kebutuhan pakan sesuai ukuran dibutuhkan, tidak kurang dan sedikit dilebihkan akan lebih baik. Lobster memiliki sifat kanibalisme seperti halnya lele, ketika asupan makanan kurang maka lobster akan memangsa lobster lain diantara mereka yang paling lemah.

Untuk mencegah terjadinya kanibal, sebaiknya beri paralon di dalam dasar kolam. Paralon sangat berguna untuk lobster yang sedang berkembang biak di dalamnya. Paralon tersebut bisa digunakan sebagai tempat bersembunyi lobster-lebster yang lebih kecil dari lobster yang berukuran lebih besar. Di paralon tersebut juga bisa dibuatkan ventilasi udara supaya bisa mendukung kesuksesan cara mudah budidaya lobster di air tawar.

Hewan air yang satu ini mengalami pergantian kulit seperti halnya dengan ular. Pada saat pergantian kulit inilah saat dimana lobster sangat lemah dan rentan menjadi sasaran pakan saat asupan makanan berkurang. Namun setelah pergantian kulit selesai, ukuran lobster akan bertambah lebih besar.

Perawatan Jika ada Lobster yang Sakit
Dalam masa pertumbuhan, sering kali ditemukan benih lobster yang sakit, bisa karena parasit atau kandungan air yang sudah mulai kotor. Jika kita menemui lobster yang sakit, sebaiknya kita rawat secara khusus. Satu ekor lobster cukup bernilai untuk kita jual.

Penyakit yang biasa menyerang benih lobster adalah parasit yang hidup dibadan dan kepala lobster. Parasit tersebut berwarna putih susu dan bisa berkembang biak didalam tubuh dan kepala lobster. Ciri lobster yang terkena parasit adalah nafsu makannya muali berkurang dan terlihat tidak lincah, jika dibiarkan bisa mengakibatkan kematian.

Untuk mengatasi penyakit tersebut, pertolongan pertama benih lobster dipisahkan terlebih dahulu dari teman-temanya. Kemudian lobster direndam pada air garam dengan kadar garam 30 ppt didalam wadah tersendiri. Perendaman lobster dalam air tersebut selama 10-14 hari dan setiap 3-4 hari sekali ganti air dengan air garam baru.



Pemberian Pakan dan Bahan Pakan Lobster
Untuk lobster dalam pertumbuhan, pemberian pakan yang ideal dilakukan dua kali dalam sehari. Waktu terbaik adalah diwaktu pagi dengan porsi 25% dari kebutuhan dan sore hari menjelang malam dengan posri 75% dari kebutuhan pakan. Alasnnya karena lobster termasuk hewan nokturnal yang aktif pada malam hari.

Kebutuhan pakan lobster menyesuaikan sesuai usia lobster yaitu persatuan lobster membuhkan asupan makanan 3% dari berat tubuhnya. Rekomendasi sedikit dilebihkan untuk pakannya lebih baik daripada kurang. Lobster termasuk hewan omnivora, yaitu pemakan segala jenis (daging dan tumbuh-tumbuhan)

Makan yang bisa diberikan adalah;
  • Pellet Lobster
  • Jagung basah diparut dan juga sayuran lain
  • Ketela pohon yang diparut
  • Taouge, wortel
  • Plankton
  • Cacing tanah (sebelum diberikan, cacing diendapkan sehari untuk menghilangkan kotoran dalam perut cacing)
Pemberian pakan mulai dari pelet, sayuran, cacing (opsional) bisa dilakkukan secara bergantian setiap harinya.

Pemanenan Lobster Air Tawar
Lobster air tawar siap panen yaitu pada usia 7 bulan untuk pasar lokal, perhitungan dimulai sejak dipindahknanya benih ke kolam utama. Pada usia tersebut lobster air tawar sudah cukup ideal untuk dipanen, berat lobster yang ideal saat dipanen bekisar antara 90-100 gram untuk per satu ekornya. Dalam hitungan per kilo dapat berisi 8-10 ekor setiap satu kilonya.

Sedangkan untuk pasar ekspor, lobster baru bisa dipanen pada usia 10-12 bulan dengan berat mencapai 150-200 gram setiap satu ekornya, dalam hitungan per satu kilogram berisi sekitar 5-7 ekor per 1 kg nya.


Sumber :
  1. .............., 2014; http://www.alamikan.com/cara-pembenihan-budidaya-lobster-air.html
  2. .............., 2015; http://modaldengkul.com/peluang-usaha-budidaya-lobster-air-tawar/

1 komentar:

  1. ayo segera bergabung dengan saya di D3W4PK
    hanya dengan minimal deposit 10.000 kalian bisa menangkan uang jutaan rupiah
    ditunggu apa lagi ayo segera bergabung, dan di coba keberuntungannya
    untuk info lebih jelas silahkan di add Whatshapp : +8558778142
    terimakasih ya waktunya ^.^

    BalasHapus