Dahulu sebelum lobster air tawar terkenal, hanya lobster air laut yang menjadi makanan lezat. Padahal, lobster air laut diperoleh dengan cara ditangkap dari alam sehingga ketersediaannya tergantung alam. Sedangkan lobster air tawar dapat dibudidayakan dengan relatif mudah dan sederhana. Seperti jenis lobster laut, lobster air tawar harganya juga sangat mahal. Selain rasanya yang sangat lezat, bagi etnis China memakan lobster akan mendatangkan keuntungan (hoki) dan kekuatan, orang China menganggap lobster adalah penjelmaan ular naga, orang yang bisa makan naga kekuatannya melebihi Superman.
Lobster air tawar tidak hanya untuk dikonsumsi tetapi juga sebagai udang hias di akuarium. Sebagai udang hias lobster air tawar memiliki ciri khas yang tidak ditemukan pada ikan hias. Selain bentuk tubuhnya yang unik, lobster air tawar juga mempunyai warna khas dan beragam. Lobster air tawar dalam perdagangan internasional disebut : Crayfish, Crawfish dan Crawdad. Di negara-negara Australia, Amerika Serikat, Inggris, China, Ekuador, Fiji, Guatemala, Meksiko, Afrika Selatan dan Taiwan telah membudidayakan lobster air tawar sejak tahun 1980. Di Indonesia upaya budidaya baru dimulai tahun 2000
Lobster air tawar merupakan udang air tawar berukuran relatif besar. Tubuhnya tertutup kulit beruas-ruas yang keras dan terbuat dari bahan kitin. Bagian tubuh terbagi menjadi dua bagian, yaitu kepala-dada (chephalothorax) dan badan-ekor (abdomen). Kepala tertutup kulit keras dengan bagian depan (rostrum) meruncing dan bergerigi.
Di kepala terdapat sepasang mata bertangkai, sepasang antena panjang, dan sepasang antena pendek. Bagian kepala terdapat lima pasang kaki. Tiga kaki, diantaranya kaki pertama, kedua, dan ketiga mengalami perubahan bentuk dan fungsi menjadi capit. Sepasang capit yang pertama besar dan kokoh yang berfungsi dalam mempertahankan diri dan untuk menangkap mangsa.
Bagian belakang, yaitu perut dan ekor kulit tubuhnya beruas-ruas dengan kulit keras, dibagian ini terdapat empat pasang kaki renang. Ekornya berbentuk seperti kipas dengan lima ruas.
Pertumbuhan lobster bertambah besar melalui pergantian kulit (moulting). Pada waktu ganti kulit tersebut lobster dalam kondisi lemah sehingga saat itu sering terjadi kanibal, seperti udang yang lain.
A. Sistematika
- Phylum : Arthropoda
- Sub phylum : Crustaceae
- Kelas : Malacostraca
- Ordo : Decapoda
- Family : Parastacidae
- Genus : Cherax
- Badan terdiri dari kepala dada (cephalotorax), tubuh (abdomen) dan ekor (telson)
- Pada ujung depan kepala dada terdapat tanduk berbentuk segitiga yang di sebut rostrum.
- Pada dadanya terdapat 5 pasang kaki jalan dengan pasangan kaki terdepan berbentuk capit (“chelipet”)
- Tubuhnya terdiri dari 6 ruas yang tersusun tumpang tindih seperti genteng rumah dengan ruas kedua berada di atas ruas pertama dan ketiga
- Pada tiap ruas tubuh di lengkapi dengan sepasang kaki renang (“pleopod”).
- Ekor berbentuk segi tiga dengan ujungnya yang runcing.
- Ekor tersebut di apit oleh sirip ekor yang di sebut “uropod”.
- Dalam keadaan normal, kulitnya keras dan pada saat ganti kulit udang ini
- membentuk gumpalan kapur yang di sebut gastrolith yang terletak di depan lambungnya.
Lobster air tawar yang berasal dari family Astacidae, Cambaridae, dan Parastacidae, menyebar di semua benua, kecuali. Meskipun demikian, di kedua benua tersebut pernah di temukan fosil lobster air tawar
Family Astacidae banyak hidup di perairan bagian barat Rocky Mountains di barat laut Amerika Serikat sampai Kolombia, Kanada, dan juga di Eropa. Di Indonesia, terutama di Jayawijaya (Papua), hidup beberapa spesies dari family Parastacidae antara lain Cherax monticola, Cherax lorentzi, Cherax comunis, Cherax papuana, dan Cherax wasseli.
C. Spesifikasi Spesies.
Dalam usaha budidaya lobster air tawar, ada 3 spesies dari genus Cherax yang dapat dikembangbiakkan secara ekonomis, baik ditinjau dari penyediaan spesies udang hias air tawar maupun udang konsumsi, yakni lobster air tawar capit merah atau redclaw (Cherax qudricarinatus), yabbie (Cherax destructor), dan marron ( Cherax tenuimatus).
Balai Budidaya Air Tawar (BBAT) Sukabumi telah mulai melakukan domestikasi berbagai spesies lobster air tawar yang berasal dari habitat alam kawasan Kabupaten Wamena. Tujuan utama domestikasi ini adalah menghasilkan induk dan benih teradaptasi dan menghasilkan informasi teknik pembudidayaan yang mengarah kepada upaya pelestarian plasma nutfah asli Indonesia. Di samping itu, merupakan upaya pengembangan teknik budi daya lobster air tawar sebagai spesies baru yang mampu meningkatkan pendapatan petani ikan air tawar khususnya dan peningkatan ekspor nonmigas pada umumnya.
1. Lobster Air Tawar Capit Merah (Redclaw)
Lobster air tawar capit merah (redclaw) merupakan salah satu spesies endemik dari kelompok udang yang pada awalnya hidup di habitat alam, seperti sungai, rawa, atau danau yang ada di kawasan Queensland, Australia.
Secara khusus, ciri-ciri morfologi Lobster air tawar capit merah adalah warna tubuhnya hijau kemerahan dengan warna dasar bagian atas capit berupa garis merah tajam, terutama pada induk jantan yang telah berumur lebih dari 7 bulan. Selain itu, memiliki duri-duri kecil yang terletak di atas seluruh permukaan capit yang dilengkapi duri berwarna putih di atas permukaan setiap segmen capit, telur berwarna kuning kemerahan, dan memiliki masa pengeraman telur 32 -35 hari dengan suhu air 20–220 C. Lobster air tawar capit merah dapat hidup dan tumbuh pada suhu 2–370 C.
Meskipun demikian, suhu air optimum yang paling tepat untuk hidup dan tumbuh adalah 23-310 C. Sementara itu, toleransi terhadap kandungan oksigen di dalam air adalah 1 ppm, keasaman 6-9,5, dan amonia 1 ppm.
2. Lobster Air Tawar Yabbie
Lobster air tawar yabbie merupakan salah satu spesies endemik yang menyebar luas di danau atau sungai yang terletak di wilayah tropis hingga subtropis di beberapa negara bagian Australia, seperti Melbourne, Adelaide, Alice Spring, Victoria, dan Townsvilelle. Di wilayah-wilayah tersebut umumnya jenis lobster ini menempati perairan yang kaya akan oksigen, tumbuhan, dan subtrat berlumpur atau berpasir.
Lobster air tawar yabbie memiliki toleransi yang tinggi terhadap konsentrasi oksigen terlarut sebesar 0,5 ppm dan suhu air 8-300 C. Namun, metabolime tubuh, nafsu makan, dan pertumbuhannya menjadi rendah jika dipelihara dalam wadah dengan suhu air kurang dari 160 C. Yabbie membutuhkan kisaran suhu untuk pertumbuhan optimum antara 20-250 C. biasanya yabbie menjadi induk saat berumur 6-7 bulan dengan bobot maksimum yang ditemukan di habitat alam mencapai 300-400 gram dan panjang total sekitar 30 cm.
Lobster ini merupakan jenis omnivora, walaupun memiliki kecenderungan menyukai tumbuhan, seperti daun dan ranting pohon yang jatuh ke perairan. Kebiasaan lain yang dimiliki yabbie adalah kemampuannya membuat tempat perlindungan dengan menggali lubang di dasar perairan hingga kedalaman 2 meter. Kenyataan ini tentunya bisa menjadi faktor yang mempersuliat pembudidaya.
3. Lobster Air Tawar Spesies Indonesia
Lobster air tawar spesies Indonesia adalah spesies-spesies lobster air tawar yang hidup di habitat asli perairan Indonesia, seperti danau, rawa, atau daerah aliran sungai (DAS), terutama yang berlokasi di berbagai daerah di Propinsi Papua. Berdasarkan berbagai penelitian dan pengkajian yang telah dilaksanakan oleh Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Badan Pengkajian Pengembangan Teknologi (BPPT), Lembaga Biologi Nasional (LBN), serta laporan tahunan Dinas Perikanan Kabupaten Wamena tahun 2002, diperoleh informasi bahwa ada 12 spesies dan 1 subspesies lobster air tawar yang terdapat di perairan Papua.
Dalam upaya pelestarian sumber daya plasma nutfah habitat perairan Indonesia dan pengembangan teknik produksi budidaya lobster air tawar dalam bentuk induk benih dan induk yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat, Balai Budidaya Air Tawar Sukabumi telah melakukan berbagai kegiatan perekayasaan. Kegiatan tersebut meliputi domestikasi induk lobster asli Indonesia sesuai dengan kajian desain konstruksi wadah budidaya, penanganan dan pengelolaan pakan, kualitas air, serta pengendalian penyakit.
D. Jenis dan Pola Makan
Lobster air tawar termasuk hewan pemakan segala (omnivora). Bahan-bahan makanan dari hewani dan nabati sangat di sukainya. Lobster menyukai cacing-cacingan, seprti cacing sutera, cacing air, cacing tanah, dan plankton. Setelah berhasil dikembangbiakkan diluar habitat asalnya, ternyata lobster juga menyukai pakan buatan, seperti pelet.
Kebutuhan pakan lobster sebenarnya sangat sedikit, yaitu hanya berkisar 2-3 gram per ekor lobster dewasa perhari. Kebutuhan pakan tersebut di gunakan untuk pertumbuhan, pergantian sel-sel yang sudah rusak dan perkembangbiakkan.
E. Sistem Perkembangbiakan
Pada umumnya lobster air tawar mulai matang gonad pada 6-7 bulan. Selanjutnya, induk jantan dan betina akan bertelur dan mengeraminya hingga menetas 1,5 bulan. Setiap kali bertelur ,jumlah anakan yang menetas berkisar 150-800 ekor. Namun, ada jenis lobster yang mampu menghasilkan telur hingga ribuan butir antara lain jenis Astacopsis gouldi dengan jumlah telur sekali bertelur sekitar 4.000 butir.
Proses perkawinan biasanya terjadi pada malam hari atau menjelang pagi. Proses perkawinan ini di perkirakan sekitar 0,5-1 jam. Sekitar 10-15 hari setelah perkawinan telur akan mulai tampak di bagian bawah badan lobster betina. Telur yang baru muncul tersebut berwarna kuning kemudian dalam beberapa minggu akan berubah menjadi oranye dan timbul bintik-bintik hitam sebelum menetas hingga telur tersebut menetas dan menjadi benih. Benih atau anakan lobster akan mulai lepas 4-5 hari setelah menetas.
F. Pergantian Kulit
Proses pergantian kulit di kenal dengan istilah moulting. Umumnya pergantian kulit mulai terjadi pada umur 2-3 minggu. Lobster muda lebih sering mengalami moulting di bandingkan dengan lobster dewasa karena masih dalam masa pertumbuhan. Faktor makanan berpengaruh pada percepatan moulting, karena makanan yang di serap lobster berfungsi untuk membentuk jaringan material pertumbuhan. Selain faktor umum dan makanan, faktor kualitas lingkungan juga bisa mempengaruhi frekuensi moulting. Suplai oksigen, suhu air yang terlalu tinggi dan adanya timbunan zat-zat beracun dalam air akan membuat pertumbuhan lobster terlambat. Otomatis frekuensi moulting juga terlambat.
Pada dasarnya moulting berfunsi untuk merangsang atau mempercepat pertumbuhan. Moulting juga bisa mempercepat pematangan gonad pada lobster. Dengan demikian lobster akan cepat menghasilkan telur. Selain itu, pergantian kulit juga untuk menumbuhkan kembali bagian tubuh yang cacat.
G. Sifat Kanibal
Lobster termasuk hewan yang suka memangsa jenisnya sendiri. Sifat kanibal pada lobster akan lebih nyata jika terjadi kekurangan makanan. Biasanya lobster akan memangsa lobster yang sedang mengalami ganti kulit. Kemungkinan pemicu munculnya sifat kanibal saat ada lobster yang ganti kulit adalah aroma yang ditimbulkan oleh cairan pelican yang dikeluarkan lobster saat proses ganti kulit sehingga memancing lobster lain untuk memangsanya
Lobster air tawar termasuk hewan pemakan segala (omnivora). Bahan-bahan makanan dari hewani dan nabati sangat di sukainya. Lobster menyukai cacing-cacingan, seprti cacing sutera, cacing air, cacing tanah, dan plankton. Setelah berhasil dikembangbiakkan diluar habitat asalnya, ternyata lobster juga menyukai pakan buatan, seperti pelet.
Kebutuhan pakan lobster sebenarnya sangat sedikit, yaitu hanya berkisar 2-3 gram per ekor lobster dewasa perhari. Kebutuhan pakan tersebut di gunakan untuk pertumbuhan, pergantian sel-sel yang sudah rusak dan perkembangbiakkan.
E. Sistem Perkembangbiakan
Pada umumnya lobster air tawar mulai matang gonad pada 6-7 bulan. Selanjutnya, induk jantan dan betina akan bertelur dan mengeraminya hingga menetas 1,5 bulan. Setiap kali bertelur ,jumlah anakan yang menetas berkisar 150-800 ekor. Namun, ada jenis lobster yang mampu menghasilkan telur hingga ribuan butir antara lain jenis Astacopsis gouldi dengan jumlah telur sekali bertelur sekitar 4.000 butir.
Proses perkawinan biasanya terjadi pada malam hari atau menjelang pagi. Proses perkawinan ini di perkirakan sekitar 0,5-1 jam. Sekitar 10-15 hari setelah perkawinan telur akan mulai tampak di bagian bawah badan lobster betina. Telur yang baru muncul tersebut berwarna kuning kemudian dalam beberapa minggu akan berubah menjadi oranye dan timbul bintik-bintik hitam sebelum menetas hingga telur tersebut menetas dan menjadi benih. Benih atau anakan lobster akan mulai lepas 4-5 hari setelah menetas.
F. Pergantian Kulit
Proses pergantian kulit di kenal dengan istilah moulting. Umumnya pergantian kulit mulai terjadi pada umur 2-3 minggu. Lobster muda lebih sering mengalami moulting di bandingkan dengan lobster dewasa karena masih dalam masa pertumbuhan. Faktor makanan berpengaruh pada percepatan moulting, karena makanan yang di serap lobster berfungsi untuk membentuk jaringan material pertumbuhan. Selain faktor umum dan makanan, faktor kualitas lingkungan juga bisa mempengaruhi frekuensi moulting. Suplai oksigen, suhu air yang terlalu tinggi dan adanya timbunan zat-zat beracun dalam air akan membuat pertumbuhan lobster terlambat. Otomatis frekuensi moulting juga terlambat.
Pada dasarnya moulting berfunsi untuk merangsang atau mempercepat pertumbuhan. Moulting juga bisa mempercepat pematangan gonad pada lobster. Dengan demikian lobster akan cepat menghasilkan telur. Selain itu, pergantian kulit juga untuk menumbuhkan kembali bagian tubuh yang cacat.
G. Sifat Kanibal
Lobster termasuk hewan yang suka memangsa jenisnya sendiri. Sifat kanibal pada lobster akan lebih nyata jika terjadi kekurangan makanan. Biasanya lobster akan memangsa lobster yang sedang mengalami ganti kulit. Kemungkinan pemicu munculnya sifat kanibal saat ada lobster yang ganti kulit adalah aroma yang ditimbulkan oleh cairan pelican yang dikeluarkan lobster saat proses ganti kulit sehingga memancing lobster lain untuk memangsanya
Referensi
- Ditjen PK2P. 2004. Direktori Ikan Hias. Departemen Kelautan dan Perikanan. Jakarta 150 hal
- Lukito, A. dan S. Prayogo. 2002. Lobster Air Tawar. Penebar Swadaya. Jakarta 291 hal
- Sukmajaya, Y. dan I. Suharjo. 2003. Lobster Air Tawar. Agromedia Pustaka. Jakarta 56 hal
ayo segera bergabung dengan saya di D3W4PK
BalasHapushanya dengan minimal deposit 10.000 kalian bisa menangkan uang jutaan rupiah
ditunggu apa lagi ayo segera bergabung, dan di coba keberuntungannya
untuk info lebih jelas silahkan di add Whatshapp : +8558778142
terimakasih ya waktunya ^.^