Minggu, 13 September 2020

Lobster Air Tawar - Prosedur Pembenihan

JUAL INDUKAN LOBSTER AIR TAWAR SUPER - YouTube
Lobster merupakan salah satu spesies udang terbesar yang ada. Lobster terbagi menjadi 2 jenis, yaitu lobster air tawar dan lobster air laut, lobster ini sangat mudah di budidayakan. Namun untuk pertumbuhannya lobster air tawar lebih cepat dalam proses pertumbuhannya dari pada lobster air laut. Selain itu keuntungan dan keunggulan budidaya lobster air tawar ini yaitu pertumubahan relatif lebih cepat, meskipun memiliki tinggat perawatan yang sedikit sulit. Namun harga lobster ini juga terbilang sangat fantastis yaitu untuk per 1 KG nya bisa mencapai kisaran 150 sampai 200, tegantung dari kualitas dan berat lobster tersebut.



Selain itu kandungan gizi pada lobster sangat lah tinggi, dan untuk kandungan lemak pada lobster air tawar sangatlah rendah yaitu hanya (<2% ). Dan tidak hanya itu saja, lobster juga mengadung selenium yang merupakan antioksida untuk mengindari penyakit jantung dan koroner. Dan juga memiliki sumber yodium, zink, asam lemak omega 3, magnesium, kalsium, dan juga fosfor. Selain itu tekstur dari daging lobster ini sangat empuk dan gurih.

Selama ini lobster air tawar masih dibudidayakan dengan lahan dan modal besar. Padahal, usaha budi daya lobster air tawar juga bisa dikembangkan dalam skala usaha kecil, dengan hanya memanfaatkan lahan yang ada di sekitar rumah tinggal. Peminat lobster air tawar semakin banyak. Maklum, bisnis udang bercapit besar ini memang menggiurkan. Harga benih dan produk siap santapnya sama-sama selangit. Tak heran, jika orang pun berbondong-bondong membudidayakannya.

Ada dua kunci penting dalam budi daya lobster air tawar, yakni aspek pembenihan dan pembesaran. Jika kedua aspek tersebut dikuasai dengan benar, keuntungan besar pasti bakal bisa kita raup. Usaha perikanan tidak hanya menyakup masalah pada usaha budidaya ikan, selain itu juga usaha dalam bidang lobster merupakan suatu usaha yang cukup menjanjikan bagi dalam dunia industry. Jika dibandingkan dengan udang air tawar lainnya seperti udang galah dan udang windu, , lobster air tawar lebih mudah dibudidayakan. Ini dapat kita lihat dari teknik budidaya yang diterapkan cukup sederhana, sehingga dapat diterapkan oleh siapa saja yang tertarik untuk melakukannya. Lobster air tawar dapat dibudidayakan di akuarium maupun kolam dan tidak dibutuhkan lahan yang begitu luas.

Pemilihan Induk
Lobster yang dipilih untuk dilakukan pemijahan adalah yang memiliki morfologi lengkap. Calon induk lobster air tawar yang akan dipijahkan sebaiknya dipilih yang benar – benar sehat dilihat dari gerakannya warna tubuhnya dan kelengkapan organ – organnya.

Secara biologis untuk induk lobster air tawar jenis sangat mudah untuk dibedakan antara jantan dan betina karena pada induk lobster yang berkelamin jantan terdapat ciri warna merah yang terletak pada capit pertama bagian luarnya sedangkan pada induk betina hal tersebut tidak ada. Selain itu perbedaan yang sangat jelas dan dapat dilihat pada alat kelamin. Induk lobster jantan alat kelaminnya terdapat tonjolan sebanyak dua buah pada pangkal kaki jalan paling balakang sedangkan induk lobster betina alat kelaminnya berupa bulatan sebanyak dua buah pada pangkal kaki jalan ke tiga dari belakang.

.Cara Budidaya Lobster Air Tawar di Lahan Sempit – GemmaFarm

Gambar Alat kelamin betina (kanan), kelamin jantan (kiri)

Seleksi Induk
Seleksi induk dengan melihat tanda-tanda tubuh. Caranya, tangkap induk-induk betina yang sudah berisi telur berwarna kuning tua atau coklat; masukan ke dalam waskom besar yang diberi aerasi; lakukan seleksi ulang agar mendapatkan induk yang betul-betul matang gonad; masukan ke dalam waskom lain. Catatan : jangan menangkan dengan sekup net, karena bisa menyebabkan induk kaget dan telurnya jatuh. Tangkap dengan kedua tangan, satu untuk memegang kepala satu lagi untuk memegang ekor.

Calon induk yang baik dari lobster air tawar harus memenuhi kriteria sebagai berikut :
- Umur mulai 8 – 18 bulan
- Ukuran >12 cm
- Bobot, untuk betina >40 gram sedangkan jantan >50 gram.
- Berasal dari populasi dengan pertumbuhan tercepat
- Mengetahui asal usul induk

Pemeliharaan Induk
Pemeliharaan induk dilakukan dalam bak fibre atau bak beton. Caranya, siapkan bak fibre glass atau bak beton berukuran panjang 2 m, lebar 1 m dan tinggi 1 m, di isi air setinggi 30 – 35 cm, masukan pelindung berupa potongan pipa paralon berdiameter 4 inchi dengan panjang 15 - 20 cm; tebar induk sebanyak 10 – 15 ekor/m2 (jantan dan betina terpisah), beri pakan setiap hari berupa pelet udang dengan diameter 1 mm dan panjang 3 mm sebanyak 2 – 4 butir/ ekor; pemeliharaan induk dilakukan selama 2 – 3 minggu dan setiap tiga hari air diganti ½ bagiannya.

Wadah yang digunakan untuk pemeliharaan induk yaitu bak fiber dengan jumlah induk yang dipelihara sebanyak 7 ekor dengan sex ratio adalah 3 jantan dan 4 betina. Selama pemeliharaan induk dilakukan siphon sebelum pemberian pakan karena banyak kotoran yang mengendap di dasar bak seperti sisa pakan dan feses lobster. Setelah selesai disiphon maka diberikan pakan sesuai dengan dosis dan jumlah lobster yang dipelihara. Dalam pemeliharaan induk perlu juga dilakukan pengontrolan kualitas air berupa Oksigen, pH, dan suhu supaya media yang digunakan tetap terjaga serta hama dan penyakit tidak bisa menyerang induk yang dipelihara.

Pemeliharaan dan Pemijahan Induk

  • Udang betina dan jantan lobster yang akan dijadikan induk diseleksi berdasarkan berat, kondisi tubuh, alat kelamin udang betina dan jantan lobster air tawar.
  • Memasukkan induk kedalam bak pemeliharaan sekaligus bak pemijahan induk
  • Pipa paralon yang berukuran 4-5 inchi (selter) dimasukkan kedalam bak atau aquarium pemeliharaan induk.
  • Selama masa pemeliharaan induk diberi pakan berupa cacing beku, ubi, kacang ijo dan pellet. (pakan lobster diusahakan dikombinasikan agar lobster tidak bosan)
  • Pemberian pakan dilakukan pagi dan sore hari pada pukul 08.00 dan 16.00.
  • Selama masa pemeliharaan juga dilakukan penyiponan, penyiponan sebaiknya dilakukan setiap pagi sebelum pemberian pakan.
  • Proses pemijahan pada induk jantan dan betina lobster dilakukan pada saat berlangsung kegiatan pemeliharaan induk.

Perkawinan
Proses perkawinan induk biasanya terjadi pada malam hari atau menjelang pagi. Induk betina yang siap memijah tampak bergerak aktif mendekati jantan. Agar proses pemijahan dapat berjalan dengan baik maka induk lobster tetap harus dilengkapi dengan tempat persembunyian dan aerator. Pasangan induk yang telah dimasukkan ke dalam wadah biasanya tidak langsung kawin. Induk-induk tersebut membutuhkan waktu untuk menyesuaikan diri, baik dengan lingkungannya maupun dengan pasangannya.



Proses perkawinan

Induk lobster yang dikawinkan yaitu rata-rata beratnya untuk betina 56 gram sedangkan induk jantan rata-rata beratnya 53,33 gram. Induk jantan yang dipelihara lebih besar daripada induk betina, Semakin berat bobot induk betina maka semakin banyak telur yang dihasilkan begitupun sebaliknya.

Pengeraman Telur dan Penetasan
Pengeraman telur dilakukan di akuarium. Caranya : siapkan sebuah akuarium ukuran panjang 60 cm, lebar 40 cm dan tinggi 40 cm, di isi air setinggi 30 cm, pasang dua buah titik aerasi dan hidupkan selama pengeraman; masukan 1 ekor induk yang sudah bertelur, beri 2 – 4 butir pelet udang setiap hari, ganti air ½ bagiannya setpa tiga hari sekali.

Pengeraman dan Penetasan telur

  • Apabila telah terlihat induk yang melipat ekornya, berarti induk tersebut sedang dalam masa pengeraman telur.
  • Pengeraman dan penetasan dilakukan di aquarium
  • Pipa paralon dimasukkan kedalam akuarium sebanyak 1 buah
  • Aerasi dihidupkan
  • Induk tersebut dipindahkan kedalam akuarium yang telah dipersiapkan sebelumnya
  • Selama masa pengeraman induk diberi pakan berupa cacing beku, kerang, pellet dan kacang hijau
  • Air media pengeraman juga harus dalam keadaan bersih dengan cara setiap pagi sebelum pemberian pakan bak pengeraman disipon.
  • Setiap 1 minggu induk udang betina diamati perkembangan telur.

Setelah induk lobster betina bertelur dan mengeram secepatnya dipindahkan ke akuarium supaya tidak diganggu dengan induk yang lain. Induk yang mengeram dilakukan pemeliharaan yang baik supaya larva yang dihasilkan berkualitas. Pada saat pengeraman dilakukan pemberian pakan 2 kali sehari dan penyiponan sebelum pemberian pakan. Kemudian jika kualitas air tidak bagus dilakukan pergantian air sebanyak 70 % supaya tidak terjadi penurunan kualitas air yang bisa menyebabkan induk stress.

Perontokan Benih
Perontokan benih dilakukan setelah masa pengeraman berlangsung selama 40 – 42 hari. Caranya, surutkan air hingga 20 cm, tangkap induk dengan sekup net dan angkat ke atas akuarium, tangkap induk dengan tangan, celupkan induk ke dalam air akuarium itu berkali-kali hingga larva dalam tubuh habis; kembalikan induk ke tempat pemeliharaan; isi air akuarium tadi hingga mencapai ketinggian semula; biarkan selama seminggu



Perontokan benih

  • Setelah benih yang lepas dari tubuh induknya sekitar 25-30%, maka segera dilakukan perontokan benih
  • Induk diangkat ke atas sampai permukaan air sehingga yang terendam hanya sebagian tubuhnya.
  • Pada saat itu induk akan menggerak-gerakkan kaki jalannya serta mengibas-gibaskan ekornya, dengan demikian benih akan terlepas satu persatu dari tubuh induknya.
  • Setelah semua benih yang menempel terlepas dari induknya. Induk kemudian dimasukkan ke dalam wadah tertentu (dikarantinakan) sebelum dikembalikan kewadah pemeliharaan untuk melakukan perkawinan kembali.



Pemeliharaan Larva
Larva hasil pemijahan itu baik dari hasil yang dirontokkan maupun lepas dengan sendirinya sebaiknya dipelihara pada tempat penetasan selama kurang lebih satu bulan. Larva lobster yang telah lepas dari induknya dibiarkan pada tempat tersebut dan selama pemeliharaan harus diletakkan substrat sebagai tempat berlindung larva yang berupa potongan pipa paralon. Hal ini dikarenakan larva lobster air tawar tersebut akan mengalami pergantian kulit (molting). Selama mengalami molting larva-larva tersebut akan berlindung pada potongan pipa tersebut. Dalam proses pemelihaan larva dilakukan pemberian pakan berupa cacing tubifek atau pellet yang ukurannya telah disesuaikan dengan ukuran bukaan mulut larva. Selama proses pemeliharaan benih ketinggian air diturunkan hingga mencapai 10-12 cm. Waktu pemberian pakan dilakukan pada pagi dan sore hari. Dengan prosentase antara 25 % pada pagi hari dan 75 % pada sore hari, hal ini dilakukan megingat sifat dari lobster air tawar itu sendiri nocturnal(lebih aktif pada malam hari). Dalam melakukan pemeliharaan larva lobster air tawar penyiponan juga sebaiknya dilakukan agar kotoran-kotoran lobster atau sisa-sisa pakan yang tidak dimakan oleh lobster tidak mengganggu kualitas air media. Pergantian air dilakukan setiap minimal 2 minggu sekali agar kualitas air dalam media tetap baik.

Perawatan Benih
· Benih dipelihara di dalam akuarium penetasan
· Akuarium diberi pipa paralon berukuran 0,5-1 inchi (selter)
· Benih diberi pakan berupa cacing beku, pellet dan kacang ijo
· Penyiponan dilakukan setiap pagi sebelum pemberian pakan
· Setiap 10 hari sekali benih lobster disampling dengan menghitung dan mengukur panjangnya


Referensi

  1. Lukito, A. dan S. Prayogo. 2002. Lobster Air Tawar. Penebar Swadaya. Jakarta 291 hal
  2. Setiawan, C., 2006. Teknik Pembenihan dan Cara Cepat Pembesaran Lobster Air Tawar. Agromedia Pustaka. Jakarta 88 hal
  3. Sukmajaya, Y. dan I. Suharjo. 2003. Lobster Air Tawar. Agromedia Pustaka. Jakarta 56 hal





1 komentar:

  1. ayo segera bergabung dengan saya di D3W4PK
    hanya dengan minimal deposit 10.000 kalian bisa menangkan uang jutaan rupiah
    ditunggu apa lagi ayo segera bergabung, dan di coba keberuntungannya
    untuk info lebih jelas silahkan di add Whatshapp : +8558778142
    terimakasih ya waktunya ^.^

    BalasHapus