Minggu, 27 Juni 2021

Penyakit Ikan - Argulosis

Parasit merupakan organisme yang hidup dipermukaan maupun di dalam tubuh hewan yang untuk kelangsungan hidupnya mendapatkan perlindungan dan memperoleh makanannya dari tubuh ikan. Parasit merupakan organisme yang hidup dipermukaan maupun di dalam tubuh hewan yang untuk kelangsungan hidupnya mendapatkan perlindungan dan memperoleh makanan dari inang Berdasarkan predileksinya pada inang, parasit dibedakan menjadi tiga yaitu ektoparasit, mesoparasit dan endoparasit. Argulus sp merupakan salah satu ektoparasit yang menyebabkan masalah pada ikan hias. Argulus sp menginfestasi ikan air tawar dibagian sirip, kulit, insang dan seluruh permukaan tubuh. Parasit ini menginfestasi inang dengan menusuk tubuh inang dengan menggunakan stylet dan menghisap darah inang menggunakan proboscis. 

Infestasi Argulus sp menyebabkan inang terluka sehingga inang mengalami pendarahan, anemia, dan meningkatnya produksi lendir. Argulus atau kutu ikan merupakan parasit ikan dari golongan udang-udangan keluarga Branchira. Parasit ini masuk ke dalam akuarium biasanya melalui pemberian pakan hidup atau tanaman air. Diketahui ada sekitar 30 spesies Argulus. Dua diantaranya, yang erat kaitannya dengan akuarium, adalah Argulus foliatus dan Argulus japonicus

Argulus sp adalah salah satu parasit eksternal yang paling popular dan banyak ditemukan menyerang ikan. Argulus sp merupakan kutu ikan penyebab penyakit argulosis atau juga dikenal dengan istilah penyakit kutu ikan (fish louse). 

Parasit Argulus sp berasal dari Filum Arthropoda, Kelas Crustacea, dan Subkelas Branchium dengan tubuh berbentuk pipih dan pada bagian dorsalnya dilindungi oleh karapas yang menutupi hampir seluruh tubuhnya dimana bagian karapas sedikit dapat digerakkan ke bawah menyerupai sayap. Argulus sp melakukan penempelan pada bagian luar tubuh ikan (ektoparasit) dan dapat menyesuaikan cengkeramannya dengan kecepatan gerak ikan sehingga tidak mudah lepas. 

Beberapa spesies Argulus sp yang terkenal yang menginfeksi komoditas perikanan antara lain A. indicus, A. siamensis, dan A. foliaceus.

Argulus atau kutu ikan merupakan parasit ikan dari golongan udang-udangan keluarga Branchira. Parasit ini masuk ke dalam akuarium biasanya melalu pakan hidup. Diketahui ada sekitar 30 spesies Argulus. Dua diantaranya, yang erat kaitannya dengan akuarium, adalah Argulus foliatus dan Argulus japonicus

Sifat parasitik Argulus cenderung temporer. Mereka mancari inangnya secara acak dan dapat berpindah dengan bebas pada tubuh ikan atau bahkan meninggalkannya. Argulus diketahui dapat berahan selama beberapa hari diluar tubuh ikan.

Argulus menempel pada ikan dengan menggunakan alat penghisap khusus. Selanjutnya binatang ini akan menancapkan mulut jarumnya pada tubuh ikan untuk menyuntikan anti koagulan darah. Baru kemudian parasit tersebut mengkonsumsi darah dari inangnya.

Argulus biasanya kawin dalam air terbuka. Argulus betina dapat menghasilkan 100 butir telur atau lebih yang ditempelkannya pada permukaan benda padat. Telur akan menetas dalam waktu 25 hari. Masing-masing telur pada umumnya menetas pada waktu yang berbeda. Larva Argulus dengan ukuran 0.6 mm bersifat planktonik sebelum akhirnya menyerang ikan. Larva ini akan berganti kulit selama 8 kali sebelum mencapai dewasa dengan ukuran 3 - 3.5 mm. Hal ini berlangsung dalam waktu 5 minggu.

Tingkat serangan Argulus sangat tergantung pada ukuran ikan dan jumlah individu parasit yang menyerang. Meskipun demikian, sering tidak menimbulkan ancaman kematian pada ikan yang bersangkutan. Akan tetapi luka yang ditimbulkannya dapat menjadi rentan fterhadap serangan jamur dan bakteri.

Pada serangan yang sangat parah ikan dapat kehilangan banyak darah, atau juga mengalami stres osmotik akibat luka-luka yang menganga sehingga tidak tertutup kemungkinan pada serangan yang sangat parah dapat menyebabkan kematian. Argulus diketahui dapat pula menjadi vektor penyakit lainnya.

Bagaimana Argulus sp Menginfeksi Ikan?
Argulus japonicus merupakan parasit obligat yang berenang bebas mencari inang untuk menyempurnakan daur hidupnya. Argulus japonicus menempel pada bagian sirip, ekor dan permukaan tubuh ikan atau inang Argulus japonicus menempel pada inang dengan menggunakan maxilla yang dapat menyebabkan kerusakan integument (kulit) inang. Rusaknya integumen ini disebabkan karena maxilla merupakan modifikasi antara kait dan duri. Argulus japonicas menusuk tubuh inangnya menggunakan stylet dan melepaskan zat anti koagulan yang berfungsi sebagai pencegah pembekuan darah sehingga terjadi pendarahan, setelah itu Argulus japonicus menghisap darah inang dengan menggunakan proboscis. Ikan akan berenang tidak teratur dan bertingkah tidak normal dikarenakan adanya luka yang diakibatkan dari stylet. Luka tersebut dapat merupakan titik awal masuknya infeksi sekunder yang disebabkan bakteri atau jamur.Infeksi sekunder membuat ikan menjadi semakin lemah.


Tanda-tanda Serangan
Argulus melukai kulit dalam rangka mendapatkan darah korbannya sehingga sering menimbulkan memar merah pada bekas "gigitannya". Selain dengan tanda ini, kehadiran parasit itu sendiri dapat mudah dilihat dengan mata telanjang berupa mahluk transparan berbentuk bulat mendatar dengan diameter 5 - 12 mm. Sepasang bintik mata dapat dilihat dibagian kepalanya (Gambar 1).

Gambar 1. Argulus pada sirip ikan


Gambar 2. Argulus Betina (kiri), dan Jantan (kanan)

Ikan yang terjangkit akan menjadi gelisah, meluncur kesana kemari, atau terkadang melompat keluar dari permukaan air; serta menggosokan badannya pada dasar akuarium atau dekorasi dan benda lainnya. Serangan yang parah bisa menyebabkan ikan manjadi malas , kehilangan nafsu makan, dan warna beruabah mejadi opak sebagai akibat produksi lendir yang berlebihan.

Pencegahan dan Pengobatan
Senyawa organfosforus diketahui efektif dalam menghilangkan Argulus. Alternatif lain adalah dengan perendaman jangka pendek dalam luratan standar formalin (37-47 %) sebanyak 0.125 mg/liter air selama satu jam atau dalam larutan kalium permanganat dengan dosis 10 mg/liter selama 30 menit. Lakukan aerasi selama proses perendaman dilakukan.

Apabila parasit hanya dijumpai dalam jumlah sedikit maka pengambilan secara fisik bisa dilakukan dengan menggunakan pincet. Luka yang ditinggalkan selanjutna dibubuhi antiseptik. Cara ini akan efektif apabila kemudian ikan dipindahkan ake tempat lain yang bebas benih Argulus. Karenat tidak tertutup kemungkinan akuarium tempak ikan tersebut semula telah tercemar olah benih atau larva argulus.

Lakukan karantina pada pakan hidup yang diambil langsung dari alam untuk mencegah terjangkitnya akuarium oleh Argulus. Begitu terhadap dekorasi berupa batu potongan kayu, atau tanaman yang diambil dari perairan bebas.

Bio-Ekologi Patogen :
• Parasit ini dikenal sebagai “kutu ikan” dan penghisap darah, berbentuk datar, dan lebih nampak seperti piring.
• Melukai tubuh ikan dengan bantuan enzim cytolytic, selain pada kulit, kutu ini juga sering dijumpai di bawah tutup insang ikan.
• Hampir semua jenis ikan air tawar rentan terhadap infeksi parasit ini.
• Pada intensitas serangan yang tinggi, ikan dewasapun dapat mengalami kematian karena kekurangan darah.

Gejala Klinis :
• Secara visual parasit ini tampak seperti kutu yang menempel pada tubuh ikan, disertai dengan pendarahan di sekitar tempat gigitannya.
• Iritasi kulit, hilang keseimbangan, berenang zig-zag, melompat ke permukaan air dan menggosok-gosokkan badannya pada benda keras yang ada di sekitarnya.

Diagnosa :
• Secara visual terlihat adanya parasit yang menempel pada tubuh ikan

Gambar 3. Bagian tubuh ikan yang terinfeksi parasit Argulus sp.

Gambar 2. Morfologi parasit Argulus sp.

Pengendalian :
• Pengeringan dasar kolam yang diikuti dengan pengapuran.
• Perendaman dapat dilakukan dengan:
- Larutan Dylox pada dosis 0,25 ppm selama 24 jam atau lebih di kolam.
- Larutan Amonium Klorida (NH4Cl) pada dosis 1,0 - 1,5% selama 15 menit, atau garam dapur pada dosis 1,25% selama 15 menit.
- Larutan Dichlorvos 0,2 mg/L selama 24 jam atau lebih, setiap minggu selama 4 minggu berturut-turut
- Garam dapur 500 – 1000 ppm selama 24 jam atau lebih, diulang setiap minggu selama 4 kali pemberian
- Potassium permanganate (PK) 2-5 mg/L selama 24 jam atau lebih.


Sumber :
Donna Oc, Buku Saku Penyakit Ikan; milis-ipkani@googlegroups.com
http://www.o-fish.com/HamaPenyakit/Argulus_lama.htm

Tidak ada komentar:

Posting Komentar